010.

1K 117 37
                                    

Haii semuanya? Baik selalu kan?? OHYA aku mau ucapin terimakasih buat kalian semua, bersyukur banget kalian nepatin ucapankuuu, karna kemaren aku bilang kalau udah 1rb vote bakal update cerita aku satunya, dan sekarang aku update semua cerita yaa!!!. Jangan lupa baca woww, intinya makasih yaa semuanya.

 Jangan lupa baca woww, intinya makasih yaa semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku udah usaha, insyallah terwujud. Pokoknya buat masa depanku yang cerah, di larang menyerah.

~ Bersambung ~

Vote

Vote

Vote

Author POV.

"Heh kain Kafanza! Sebenarnya lo mau bawa gue kemana sih!" Gerut Serly menatap Kafanza di sebelahnya. Sudah dari kejadian saat Serly tidak mau turun dari pohon sampai saat dia sudah pulang Sekolah, Kafanza dari tadi tidak menjelaskan apa-apa. Justru dia malah mengajak Serly untuk ikut bersamanya saat ini, entah kemana Kafanza mau membawanya, Serly sudah dari tadi kebinggungan karna mobilnya tidak berhenti-henti dari satu jam lalu.

"Udah diam aja, tunggu sampai ke tempatnya baru gue kasih tahu" Jawab Kafanza fokus menyetir mobil.

"Diem aja! Diem aja! Apa jangan-jangan lo mau culik gue iya?! Ck, tega bener"

"Jangan ngadi-ngadi Serly, siapa juga yang mau menculik cewek tantrum kayak lo." Ucap Kafanza.

"Dih, gimana gue ga ngadi-ngadi tentang lo, orang lo aja dari tadi ga mau jawab mau bawa gue kemana! Ini gue tahu kalau kita sudah keluar dari daerah Jakarta, makanya gue takut lo mau culik gue!" Kata Serly. Dia sudah sadar Mobil yang di tumpanginya melaju hingga keluar dari daerah Jakarta.

"Habis ini lo bakal tahu, lo tadi minta gue jelasin yang sebenarnya kan? Yaudah tunggu kita sampai tempatnya baru gue jelasin."

"JELASIN DI JAKARTA JUGA BISA KAIN KAPAN! NAPA PAKE JELASIN JAUH-JAUH SEGALA ELA!"

"Kalau gue jelasin di Jakarta, lo ga bakal percaya. Jadi mending gue bawa lo ketempatnya langsung biar lo percaya"

"Terserah lo dah, mending gue tidur!" Akhir Serly Malas. "Ck, tidur dari tadi kan enak, tidak ada yang bikin rame dari tadi" Kata Kafanza.

"WAH SIALAN LO!" Serly memukul pelan lengan Kafanza. "Serly gue lagi nyetir, kalau lo senggol gue, yang ada kita bukanya sampai di tujuan tapi ke akhirat" Ucap Kafanza berusaha menyingkirkan tangan Serly yang masi memukulnya pelan.

"Nyenyenye" Ejek Serly, dia langsung menghadap ke arah kaca untuk melihat pemandangan di luar yang dia lewatin.

"Kok gue ga asing ya sama jalanan ini? Bukanya ini jalan menuju Bandung?"

Diary SERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang