26. Napak Tilas

99 29 44
                                    

Glen mendengus kesal, jauh-jauh dia datang dari Jakarta ke Solo untuk mengajak Chalize baikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glen mendengus kesal, jauh-jauh dia datang dari Jakarta ke Solo untuk mengajak Chalize baikan. Meski nyalinya tak sebesar itu dan egonya setinggi gunung, Glen pun akhirnya mengesampingkan semua. Sebab Chalize memang satu-satunya manusia yang dia ingini di dunia ini. Hanya Chalize yang bisa membuatnya cemburu sampai uring-uringan, hanya perempuan itu juga yang bisa membuatnya tertawa bahagia dan menjadi diri sendiri tanpa tekanan apapun, dan hanya Chalize yang bisa membuatnya mendapatkan kepercayaan dari ayahnya lagi.

"Kalau mengurus urusan percintaan saja tak becus, apa lagi mau urus perusahaan!"

"Lho papa nggak bisa begitu donk, Cece Gwen sama Koko Given bahkan nggak ada pasangan!" Sergah Glen kesal. Sebab Gwen juga baru saja berpisah dengan pacarnya yang hubungannya tidak pernah maju atau mundur itu.

Papanya mendekat dan bicara seolah tak ingin orang di luar kamar kerjanya itu mendengar.

"Mereka beda, Gwen ditinggal mati pacaranya dan sampai sekarang dia memang memutuskan ituk sendiri, papa hargai pilihannya, dari pada punya pelarian tidak jelas!" Ujar ayah yang cukup demokratis dan tak sesuai ASIAN value itu.

"Terus koko Given, kenapa?" Glen menyilangkan kakinya dan menyandarkan bahu di kursi merah maroon kulit mahal yang mengkilap itu.

Kini ayahnya sudah menyalakan rokok.

Beliau terdiam sebentar, duduk di meja kerjanya membelakangi Glen dan memandang terarium raksasa dengan tema hutan tropis yang hanya bersekat kaca dengan ruangan itu.

"Given juga sudah memutuskan untuk tidak berpasangan, papa dan mama juga menghargai itu, dia lebih suka mencintai dirinya sendiri."

Ujarnya setelah melepaskan kepulan asap.

"Papa nggak bisa gitu donk, kalau gitu Glen juga memutuskan nggak punya pasangan aja deh! Ribet!"

Pak Aditama Suwignyo langsung mematikan rokoknya yang masih panjang itu di asbak perak di mejanya. Berbalik dia menjulang di depan Glen.

Ditunjuknya anak bungsunya itu.

"Nggak bisa! Kamu sudah memutuskan punya pasangan, lagian nanti siapa yang akan nerusin bisnis keluarga kita, warisan papa, mama, Gwen, Given, semuanya akan jatuh ke anak kamu, termasuk tanggung jawabnya! Jadi nikah dan bikin anak yang banyak!"

"Paa... tapi nggak harus sekarang kan? Glen harus move on dulu dari Chalize cari pasangan yang lain juga!"

"Jangan omong kosong! Memangnya kamu bisa move on dari Chalize? Dan memangnya gampang nemuin calon mantu nggak neko-neko seperti Chalize, papa lihat pergaulan kamu dipenuhi cewek matre"

"Paaa ..." Glen mendengus putus asa.

"Ya udah sana cari Chalize, sujud kalau perlu! Ajak dia balikan!"

Thank God, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang