25. Lagu-Lagu Putus Cinta

117 26 65
                                    

"Jadi kita mau liburan kemana nih?" tanya Chalize dengan ceria seusai sesi tangis tangisan dan curhat perkara kandasnya cinta masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kita mau liburan kemana nih?" tanya Chalize dengan ceria seusai sesi tangis tangisan dan curhat perkara kandasnya cinta masing-masing. Setelah menaruh barang di rumah Yudha, gadis itu meminta izin kepada ibunya untuk liburan bersama Chalize selama satu minggu. Tentu saja diperbolehkan, sebab setahu ibunya Chalize adalah sepupu Wafa. Sudah sebulan Wafa tak berkunjung, keluarga Yudha sempat curiga, tetapi Yudha lagi-lagi berkata bahwa setiap weekend Wafa sibuk dengan pelatihan. Padahal dia tak tahu lagi apa yang dilakukan Wafa akhir-akhir ini. Mereka saling menghapus nomor, juga media sosial. Apalagi alasannya, agar semakin cepat move on, yang nyatanya tidak.

Di apartemen Chalize ,Yudha yang akhirnya bisa melepas tangisnya dengan bebas. Chalize pun jadi ikutan menangis lagi dan lagi, jadi semuanya terasa double double. Menurut Chalize sangat tidak adil jika Wafa dan Yudha berpisah, mereka itu sudah cocok sehati dan bahkan siap luar dalam untuk menikah. Mereka layak untuk itu.

Ingin sekali rasanya Chalize marah dengan Ibu Wafa, konyol sekali!

Sayangnya mereka berdua belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan ibu Wafa mulai menyesali keputusan-keputusannya waktu itu seiring seringnya Budhe Ageng menceritakan tentang kebaikan dan kelembutan hati yang dimiliki Yudha selama menjadi guru les cucunya. Ya lagi-lagi, semua sudah sangat terlambat.

Yudha bingung menjawab pertanyaan Chalize, dia juga bingung akan pergi ke mana, dia belum pernah pergi berdua saja dengan Chalize. Mereka sering pergi berempat atau bertiga dengan Wafa, itu pun juga di Solo-Solo saja.

"Enaknya libur kemana Ya Lize?"

"Yang deket-deket aja gimana?

"Ke Bali? Bangkok? Vietnam? Thailand?Singapore? atau ..."

"Stop stop stop yang normal-normal aja, kamu lupa aku medioker?"

Chalize diam sejenak lalu terbahak

"Mbak, apa-apaan sih?" Ujarnya terpingkal, tapi Yudha memasang tampang serius.

"No no no, ini serius"

"Aku juga serius mbak, aku yang bayarin deh!" Ujar Chalize enteng, toh uang bukan masalah baginya kalau hanya membayari Yudha.

"Lize! Denger! Bukannya apa apa sih, ayo liburan yang menyenangkan!"

"Ya ini menyenangkan, aku pengen deh ke Vietnam, aku belum pernah, Yuk ah mbak!"

Tapi Yudha menggeleng

"Lize, yang pertama aku nggak punya pasport"

"Serius?"

"Serius lah, emang aku mau ngapain ke luar negeri? Naik hajinya juga masih lama!"

"Ya bikin mbak"

"Tapi kan nggak bisa secepet itu"

"Oke, yang kedua apa?"

"Kan liburan menyenangkan, jadi liburan kita harus setara, kita bayar patungan, nggak ada yg ditinggalin dan nggak ada yang ngutang, bayarin makan boleh lah, tapi jangan semua muanya, aku pengen liburan, bukan jadi benalu" Ujar Yudha serius

Thank God, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang