20. Huru Hara Asmara

154 31 52
                                    

Seminggu yang lalu

Hati Dae sedang sangat senang, pamerannya di beberapa kota di Prancis membuahkan hasil. Mebel Jatiwara mampu menembus beberapa toko retail di sana. Strateginya untuk menggunakan kayu bekas yang diolah lagi untuk memperpanjang usia rupanya dilirik beberapa kalangan. Tadinya dia sudah sangat pusing untukmengembangkan bisnis orang tuanya sebab bahan baku yang mulai menipis. Untung saja ada Chalize adiknya yang beberapa bulan belakangan membantu mengerjakan semua.

Dua hari yang lalu dia baru saja landing dari Paris. Digunakannya sejenak waktu ke Jakarta untuk beristirahat di dalam hotel sepanjang hari dan sebelum kepulangannya ke Jepara dia sempat bertemu beberapa kolega barunya.

Pemuda yang memiliki senyum cerah itu pun menenteng ransel dan mulai mendorong trolinya untuk boarding di penerbangan domestik di Bandara Soeta. Dia tak bisa langsung turun ke Jepara sehingga harus transit ke Semarang dulu.

Dae hendak mempersiapkan ponsel nya dan masih ada tujuh orang di depannya. Sepertinya orang paling depan mengalami sedikit masalah dengan barang-barangnya sehingga antreannya menjadi lama. Dae memutuskan untuk kembali mendengarkan lagu dari ponselnya.

Dae kembali mendengarkan sebuah lagu yang diputarnya berulang ulang selama perjalannya di Eropa. Lagu baru, tetap membawanya dalam masa lalu. Tentang seorang gadis yang selalu membuat harinya baik-baik saja. Gadis yang selalu membuatnya jatuh cinta, dan selalu membuatnya merasa bodoh sebab melepaskannya begitu saja, merasa sedih mengingat dirinya tak cukup bisa membahagiakannya. Gadis dengan wangi vanila yang lembut seperti senyumannya setiap saat.

Lagu itu terus mengalun sampai di bagian reff, saat Dae mencium wanginya, wangi yang membangkitkan seluruh rasa marah, rindu, cinta, dan hasratnya.

Jantung Dae serasa berhenti ketika melihat Maera tepat berada di sampingnya, tepatnya berada di antrean boarding maskapai di sampaingnya.

Gadis itu pun tertegun, sudah beberapa lama mereka tak bertemu. Terakhir mereka bertemu di sebuah lobi hotel mewah di Jakarta setelah menghadiri salah satu pesta pernikahan rekan bisnis tunangannya. Waktu itu dia belum menerima Calvin, sebab Maera memang tak pernah mencintainya.

Dia dan Dae berpisah beberapa tahun silam karena selalu bertengkar dan hal buruk terjadi saat Maera mulai meniti karier di ibu kota sebagai seorang penyiar berita. Stress nya dalam pekerjaan dan persaingan tak sehat membuat dia sering lupa berkabar dengan Dae. Namun Dae seolah tak pernah mau mengerti. Puncaknya Dae terbang ke Jakarta hanya untuk memukuli teman satu divisi Maera yang dirasanya terlalu dekat. Maera malu bukan kepalang dan sampai memutuskan resign, padahal dia membutuhkan pekerjaan itu. Mae mencoba mencari win win solution akan hubungannya dengan Dae dan pekerjaannya.

Dae ingin Maera berhenti bekerja dan menikah dengannya sementara Maera masih berpikir apakah Dae sanggup menerima dirinya dan keluarganya. Mae memang sepertinya hidup di keluarga yang cukup berada, tapi itu hanya masa lalu.

Semenjak orang tuanya berpisah, dia menjadi tulang punggung keluarga. Dia anak pertama dari empat bersaudara, ayahnya yang anggota dewan itu tak membantu banyak dan lebih asyik dengan istri barunya. Mamanya dulunya hanya ibu pejabat yang ngalor ngidul ke sana ke mari menjadi trophy wife pun kebingungan harus apa selain mulai menjual-jual perhiasannya dan masih ingin hidup dalam gengsi yang tinggi.

Mae tak ingin menyalahkan ibunya sebab memilih berpisah tanpa pernah mau menuntut ini itu dari mantan suaminya yang lupa daratan itu, tapi yang Maera lambat laun sadari, ibunya mulai menekannya.

Sementara Dae, laki-laki itu memang baik dan memang sangat dicintainya, namun Dae tak bisa membagi Maera dengan siapapun, Dae pernah bilang akan memboyongnya dan memberi nafkah penuh kepada keluarganya, lantas bagaimana jika ibunya selalu menuntut lebih? Bagaimana kalau dia tak bekerja sendiri? Apakah tangannya harus selalu menengadah kepada Dae meskipun lelaki itu mencintainya?

Thank God, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang