18

20 1 0
                                    

Hey! I'm comback! Part ini full dialog, semoga kalian paham dan gak bosen ya baca awal mula kenapa Arrabela-nenek Aqila-berhutang banyak kepada Gustav-ayah Aqila

Kini aku tahu, mengapa ayahku meninggalkan dunia ini lebih cepat, sebelum ayah sempat menjadi seorang kakek. Apalagi kalau bukan karena Allah lebih sayang dengan ayahku setelah segalanya yang menimpanya. Dan ayahku berhak untuk mendapatkan kasih sayang itu. Maka dari itu, selamat beristirahat ayah, dan tenang di sana, ya

~ Aqila Eietene Gustav Alston ~

🌱🌱🌱

Pagi hari itu, selepas sarapan bersama, Aqila dan Sherly beranjak menuju taman samping rumah Nita. Lebih tepatnya di salah satu gazebo yang menghadap langsung ke taman bunga mawar milik Nita, ditemani gemerisik air kolam renang yang menjadi backsound perbincangan mereka.

Aqila yang sejak tadi terbayang-bayang ucapan Sherly mengenai utang besar neneknya yang tak kunjung mendapatkan penjelasan, menatap Sherly lekat-lekat. Terus menanti jawaban dari gadis itu. Andai saja mata Aqila memancarkan laser, maka kepala Sherly sudah putus sejak tadi saking lama dan lekatnya Aqila menatap Sherly.

Sherly sendiri tampak santai di tempatnya sembari menikmati secangkir teh mawar, suguhan Nita. Mengabaikan tatapan tajam tersebut. Tak hanya teh saja, mereka turut disuguhkan dengan sepiring biskuit.

"Sherly," panggil Aqila. Sherly meresponnya dengan menaikkan alis kanannya, seolah bertanya hal yang dirinya sendiri sudah tahu pasti apa yang ingin dibicarakan oleh Aqila.

Aqila memutar kedua bola matanya dan menghembuskan napasnya lelah.

"Bisa kakak jelaskan maksud kakak tadi? Soal kenapa Alstron Crop adalah hasil kerja keras ayahku. Dan kenapa pula nanaku justru berutang budi kepada ayahku?" tanya Aqila langsung kepada Serliana yang tengah meminum teh mawarnya. Sudah tidak sabar mendengar rahasia itu.

Sherly yang mendengar pertanyaan Aqila, dan melihat bagaimana tidak sabar gadis itu pun lantas terkekeh.

"Hei, santai saja, Aqila. Kita baru lima detik di sini. Setidaknya nikmati dulu tehnya dan pemandangan taman yang indah di depanmu itu, oke? Kapan lagi kan bisa menikmati udara sejuk di sini," ujar Serliana sembari memegang gagang teh dengan anggunnya dan menyesap cairan bewarna cokelat jernih itu.

Kemudian, ia menaik-naikkan kedua alisnya ketika Aqila terus saja menatapnya tanpa kata. Aqila menghembuskan napas singkat dan mulai menikmati secangkir teh di depannya. Melihat hal itu, Sherly pun tersenyum puas.

"Oke, dengarkan baik-baik. Karena aku tidak akan menjeda atau mengulangi penjelasanku lagi," kata Sherly tiba-tiba setelah meletakkan cangkir tehnya. Aqila menanggapinya dengan anggukan.

"Jadi, sebenarnya dulu itu kakekmu adalah seorang pemabuk berat. Bahkan, uang bulanan yang harusnya digunakan nenekmu untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya justru diambil paksa oleh kakekmu. Hal itu dimulai sejak kakekmu yang ditipu oleh rekan bisnisnya sebesar seribu dollar singapura, yang pada tahun itu udah seperti lima ribu dollar pada zaman sekarang.

Saat itu, kakekmu merintis sebuah wartel bersama seorang temannya yang kakekmu kenal sejak awal SMA. Yah bisa dibilang mereka adalah bestie. Itu semua adalah hasil ide dari kakekmu dan atas pendanaan kakekmu juga. Jadi telepon kabel dan komputer semuanya dibiayai oleh kakekmu. Dan temannya hanya membantu lewat usaha saja.

Makin hari, usaha mereka pun makin sukses. Telepon kabel yang awalnya hanya dua dan komputer yang sebelumnya hanya satu buah pun kian bertambah. Bahkan, komputer yang dipunya pun kian canggih karena sudah bisa dibuat untuk bermain game. Sontak saja, wartel kakekmu itu kian ramai. Coba saja kamu cari Wartel Shushu Ai and Roger di internet. Kamu pasti bakal ketemu karena saking terkenalnya pada masa itu." Sherly menarik napasnya, menjeda ceritanya sejenak. Dan bisa ia lihat Aqila yang masih menatapnya dengan wajah penuh keseriusan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEQILA Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang