H" Teriakan Riki mengawali pagi hari yang dingin.
Sunghoon dan jaeyun terbangun karna teriakan riki.
"Ada apa teriak teriak?" Tanya sunghoon khawatir.
Wajah riki memerah,mata berkaca kaca.
Hal itu membuat jaeyun dan sunghoon panik.
"Iki pipis hic"ucapan riki membuat jaeyun menghela nafas lega, sedangkan sunghoon langsung mencubit pipi riki lantaran gemas.
" Hiiih, ayah kira kenapa" Sunghoon lalu mengangkat tubuh riki ke kamar mandi menganti celana anak itu sedangkan jaeyun tersenyum lalu bangun lalu menjemur kasur.
Kasur yang dipakai saat ini adalah kasur yang terbuat dari kapas, [apsih lupa anjir bahsa indonya apa intinya bahasa jawa di daerah ku namanya kapuk] bukan busa sepeti jaman saat dirinya masi berada di masa depan.
Udara dingin pagi ini sangat menusuk, membuat jaeyun malas untuk berbuat sesuatu.
Akhirnya dengan malas jaeyun berjalan ke arah dapur lalu memasak nasi dan bebrapa lauk.
Jaeyun sedikit kepo dengan keluarga nya, tidak maksudnya jake sedikit ingin tau tentang keluarga jaeyun.
Selama di tubuh jaeyun jake sama sekali belum melihat keluarga jaeyun, mungkin nanti ia akan bertanya sunghoon.
Setelah masak jaeyun kembali ke dalam kamar membiarkan nanti anak anaknya makan sendiri jaeyun sedang tidak mood melakukan apapun.
"bubuu" Pangil riki yang ada di gendongan sunghoon.
"Bubu?" Tanya jaeyun bingung.
"Yayah, bubu" Ucap riki menunjuk sunghoon dan jaeyun bergantian.
Jaeyun tersenyum lalu mengambil tubuh kecil riki ke gendongan nya.
"Anak bubu udah makan hm?" Tanya jaeyun pada riki yang dibalas gelengan dan ocehan tak berfaedah riki.
Sedangkan sunghoon hanya berdiri mengamati jaeyun.
"Yasudah ayo makan" Jaeyun mengendong riki lalu berlari membuat riki tertawa di ikuti sunghoon di belakang.
Sampai di ruang makan jaeyun mendudukan riki di pangkuan sunghoon yang sudah duduk di kursi.
"Duduk sama yayah ya bubu mau mangil kakak-kakak kamu" Jaeyun bergegas ke arah kamar dimana sunoo dan jungwon tidur, ia masuk dan ternyata kedua anaknya itu masih tidur.
"Deonu, wonnie, bangun" Jaeyun menepuk punggung jungwon dan sunoo bergantian, yang langsung membuat kedua anak itu terbangun.
"Kenapa bu?" Tanya jungwon dengan suara serak dan wajah bantalnya.
"Tidak ada, ibu hanya ingin membangunkan kalian, sudah kalian cuci muka lalu makan" Suruh jaeyun yang langsung di laksanakan.
Jaeyun keluar dari kamar lalu masuk kembali ke ruang makan.
Disana sudah ada riki yang makan dengan di suapi oleh sunghoon
Setelah itu jaeyun duduk menungu jungwon dan sunoo datang, tak selang beberapa lama akhirnya dua anak itu datang dan mereka berakhir sarapan bersama.
🌿
Setelah selesai sarapan jaeyun tudak tahu harus melakukan apa akhirnya ia duduk di teras rumahnya menghirup udara segar pagi menjelang siang.
Ditemani manisan buah yang ia buat dan 3 anak yang bermain berlarian di lahan kosong di samping rumah.
Memikirkan mengapa dia di pindah ke sini dan kenapa bisa jaeyun mempunyai anak mana jaraknya lumayan deket, untung anak anaknya kalem kecuali yg bontot sih, kalo semuanya kaya bontot apa ngak stres jaeyun.
Jaeyun menghela nafas lelah lalu memikirkan apa yang bisa ia lakukan agar pergi dari raga jaeyun dan kembali ke raga jake, raga aslinya.
"Apa gue harus bundir?"
"Harus mati dulu?"
"Gantung diri?"
"Seset tangan pake golok?"
"Jangan deh ngeri, gajadi, dipikir pikir enak juga sekarang walaupun udah berumah tangga terus punya banyak anak tp gapapa setidaknya gue bisa leha leha kagak kerja" Pikir jaeyun menatap langit cerah.
Pikiran jaeyun terus melayang entah kemana, tanpa sadar sudah masuk waktu siang, udara panas membuat ketiga anak sunghoon itu memilih untuk masuk kedalam rumah.
"Kenapa kok udahan mainnya?" Tanya jaeyun menatap sunoo, jungwon, riki yang berada di gendongan suno.
"Panas banget" Jawab sunoo mewakili.
"Emang panas banget, udah keluar rumah aja makin panas nanti kalo di dalem rumah" Ucap jaeyun yang di anguki mereka bertiga.
Selepas mereka pergi keluar jaeyun masuk kedalam ruang dimensi menambil es batu lalu membuat minuman yang akan diberikan untuk anak anaknya yang duduk lesehan di bawah pohon.
"Nih minum" Jaeyun menyodorkan 3 gelas minuman dingin, yang diterima dengan raut bingung dari ketiga anaknya.
"Dingin? Ini es? Dari mana ibu, kan ini bukan musim dingin" Pekik sunoo saat kaget merasakan dingin dari gelas yang ia pegang.
"Huh? Ada dehh, udah kalian minum aja".
Mereka duduk di bawah pohon sampai matahari cukup redup ke arah barat, udara juga tak begitu panas.
Sunghoon telah pulang dari ladang langsung ikut duduk bersama jaeyun, menyadari keberadaan sunghoon jaeyun menyodorkan minuman yang sengaja ia sisahkan untuk sunghoon walaupun es nya sudah mencair namun rasa dinginnya tetap ada membuat sunghoon bingung.
Jaeyun hanya tersenyum menanggapi nya.
"Keknya ngambil es tadi tuh salah besar banget, otw di intrograsi ini mah
©ረሃል🌿
Nah sesuai janji ak aku bakal up, tapi.. Sekarang bukan ntar malem, terus Chapter ini ga sampe 1000 words jadi maapin ak kalo kurang panjang😘
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗡𝗢𝗧𝗛𝗘𝗥 𝗝𝗔𝗞𝗘
AléatoireSaat terbangun jake berada di tempat yang tidak ia ketahui sama sekali, dan Ia di bingungkan oleh 3 anak yang memanggilnya ibu. Sungjake!!.