Sampai akhir jaeyun sampai di kota yang ia tuju walaupun ia sempat muntah muntah tadi.
Jaeyun termenung sejenak mengamati kota kuno itu, cukup indah namun udara sangat panas banyak debu yang berterbangan.
Tanpa berlama lama jaeyun berjalan menuju pasar karna tempat ia diturunkan tak begitu jauh dengan pasar.
Sunoo hanya mengikuti tanpa bertanya tanya ini pengalaman nya pertama kali ke kota ia kagum melihat bangunan bangunan tinggi dan besar.
Jaeyun berkeliling mencari barang yang ia cari dan mencari ruko yang kosong.
Jaeyun membeli beberapa pakaian lalu singah sejenak di rumah makan yang terlihat sepi, disana terdapat wanita paruh baya duduk dengan ekspresi sedih.
"Makanan di sini telah saya kosongkan silahkan keluar dan cari tempat lain" Ucap wanita tua itu dengan wajah lelah.
"Hng? Bukannya ini masih sangat pagi? Kenapa makanannya sudah kosong?" Tanya jaeyun penasaran.
"Karna sejak tiga bulan lalu tempat makan kami mulai sepi hampir tidak ada pelangan, itu membuat kedai makan ini di ambang kebangkrutan".
" Apa kau berniat menjual kedai ini?".
"Ya kamu benar".
"Berapa harganya? Aku ingin membelinya" Ucapan jaeyun tentu membuat wanita tua itu terkejut dan begitupun sunoo.
"Aku menjualnya dengan harga 550 koin emas" Ujar wanita tua itu tak percaya bahwa orang dihadapannya benar benar ingin membeli kedainya.
"500 koin akan ku beli" Tawar jaeyun mencoba menurunkan harga.
Wanita tua itu berpikir sejenak lalu mengaguk.
Jaeyun mengeluarkan sekantung koin emas yang totalnya sudah ada 500 koin, membuat sunoo tak bisa berkata kata.
'Bagaimana cara ibunya mendapatkan koin emas sebanyak itu?'
Jaeyun tersenyum senang karna tempat yang begitu strategis dan harganya cukup murah, tapi tiba tiba sebuah pemikiran aneh hingap di otaknya.
'Lah? Murah njir, jangan jangan bekas pembunuhan atau apa lagi pasti berhantu nihh'
Jaeyun mengeleng geleng mengusir pemikiran tersebut, aneh banget mana ada setan.
"Baiklah untuk barang barangmu kau bersihkan terlebih dahulu" Ucap jaeyun pada wanita tua itu.
Wanita itu menganguk lalu mulai bebersih dengan di bantu jaeyun.
Sendangkan sunoo hanya duduk itupun karna paksaan jaeyun.
Sunoo terus memikirkan dari mana jaeyun bisa sekaya itu, untuk uang 1 tembaga saja susah sekali.
Sunoo mungkin akan bertanya pada ayahnya nanti.
Setelah itu jaeyun pergi ke pasar untuk sekedar membeli sesuatu.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dengan suasana hati yang bahagia.
Mereka membeli banyak barang, jaeyun tersenyum senang tanpa berpikir pertanyaan sunghoon nanti.
Sunoo sudah bertekad untuk bertanya dari mana jaeyun mendapat uang sebanyak itu.
Namun niatnya itu hangus begitu saja terlupakan saat jaeyun membelikan barang barang yang cantik untuknya.
Itu sengaja jaeyun belikan agar anaknya itu tutup mulut.
"Ibu.. " Lirih sunoo membuat jaeyun menoleh.
"Ada apa hm?".
" Darimana ibu mendapatkan uang sebanyak itu" Cicit sunoo yang terlanjur pemasaran.
"Ahhh, itu rahasia sayang, jangan bilang pada ayah oke?"bujuk jaeyun agar anak kecil itu menurut dan tidak cepu pada sunghoon.
Jujur saja jika ditanya siapapun jaeyun akan berbohong dengan lancar, namun jika di depan sunghoon jaeyun sama sekali tak bisa berbohong raut wajahnya selalu gugup ketika berhadapan dengan aura intimidasi sunghoon.
Sunoo terdiam lalu menganguk, membuat jaeyun tersenyum senang.
Mereka duduk di terminal kereta kuda di samping panas, jujur tujuan nya mencari kereta kuda yang lumayan mahal namun fasilitas nya juga harus lumayan.
Akhirnya mereka menaiki kereta kuda dengan bayaran 20 perak dengan fasilitas yang lumayan tidak bau tidak panas, jaeyun menghela nafas lega ia kira pulang nya akan menaiki kereta kuda yang sama.
Beberapa jam kemudian mereka akhirnya sampai di depan desa mereka.
Karna waktu jaeyun pulang sudah malam hampir tengah malam malah, dari itu suasana desa sudah sepi hanya beberapa pemuda yang duduk berkumpul, entah mimum minum atau apa.
Jaeyun menghiraukannya susana yang begitu tenang jalan yang gelap namun ada sedikit cahaya dari obor yang di pasang selang seling di sepanjang jalan, suara gesekan daun pohon yang terkena angin dan suara burung hantu membuat suasana mencengkam, sebenarnya tidak hanya jaeyun saja yang penakut.
Setiba nya di rumah ia melihat sunghoon dan anak anak duduk di teras dengan wajah khawatir yang jelas.
Jaeyun berlari menuju sunghoon dan anak anaknya.
"Apa yang terjadi hoon?".
" Kenapa baru pulang?" Tanya sunghoon dengan datar.
"Jarak kota sama desa jauh hoon, tadi kita berkeliling sampai lupa waktu" Ujar jaeyun mencoba menjelaskan, namun di hiraukan oleh sunghoon, sunghoon malah melihat ke arah sunoo seolah meminta anak itu jujur, karna ia melihat kebohongan di mata jaeyun saat mengatakan bahwa ia berkeliling.
Sunoo yang sudah berjanji pada ibunya bahwa tidak akan mengatakan sesuatu pada ayahnya pun hanya menganguk mengiyakan ucapan jaeyun.
Mereka akhirnya masuk dan jaeyun yang mengeluarkan bebrapa belanjaannya, mulai baju dan buah buahan.
Ia membeli buah buahan untuk saudara sunghoon yang istrinya tengah mengandung.
©ረሃል🌿
Kira kira sodara sunghoon sapa ya????
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗡𝗢𝗧𝗛𝗘𝗥 𝗝𝗔𝗞𝗘
AcakSaat terbangun jake berada di tempat yang tidak ia ketahui sama sekali, dan Ia di bingungkan oleh 3 anak yang memanggilnya ibu. Sungjake!!.