01

539 89 1
                                    

A/N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N. Vote and comment!

Seorang lelaki tengah memandangi layar komputernya dengan intens. Tangannya berkali-kali mengklik mouse, mengubah halaman demi halaman dokumen digital.

Di wajahnya terpancar rasa ingin tahu yang mendalam.

"Zayyan!" panggil seorang lelaki yang baru saja masuk ke ruangan.

Zayyan menoleh, melihat Haris, rekannya yang terkenal suka keluyuran.

"Haris, kamu keluyuran lagi di jam kerja?"

"Enak saja, jangan menuduhku!" jawab Haris, mengulurkan sebuah kertas kepada Zayyan. "Aku ingin menyerahkan ini, lihat lah!"

"Apa ini?"

Haris Menaik turunkan alisnya. "Baca saja sendiri."

Zayyan mengambil kertas itu dan membacanya. Di sana tertulis "Larungan Laut Selatan".

"Apa maksudnya ini?"

"Katamu, kamu penasaran dengan pantai selatan Jawa." kata Haris, sambil duduk di meja Zayyan.

"Terus?" Zayyan mengangkat alis, masih belum mengerti.

"Kenapa nggak ke sini aja? Sekalian lihat Larungan, bisa dapat informasi dari banyak orang dan ini di pantai selatan." jelas Haris dengan antusias.

Zayyan merenung sejenak.

"Benar juga." pikirnya.

Sebagai seorang ilmuwan kelautan dari Universitas Surabaya, dia selalu tertarik dengan misteri laut selatan yang terkenal ganas dan penuh legenda.

Meneliti Larungan bisa menjadi kesempatan bagus untuk mengumpulkan data yang sangat dia butuhkan untuk penelitiannya.

"Gimana?" desak Haris, melihat Zayyan yang mulai terlihat tertarik.

"Benar juga. Ini bisa jadi kesempatan bagus." kata Zayyan, senyum mulai merekah di wajahnya. "Terima kasih, Haris. Aku akan persiapkan semuanya."

Haris tersenyum puas, "Semoga penelitian mu sukses, Zay."

Zayyan mengangguk, pikirannya sudah melayang membayangkan petualangan baru yang akan dia hadapi di pantai selatan.

Di sana, dia tidak hanya akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, tapi juga mungkin sesuatu yang jauh lebih besar dan tak terduga.

Selepas makan siang, Zayyan mengumpulkan semua keberanian yang dia miliki sebelum menuju ke kantor kepala peneliti.

Dengan nafas yang dalam, dia berjalan melewati lorong-lorong laboratorium, pikirannya penuh dengan rencana dan alasan yang dia siapkan.

Sampai di depan pintu kantor, Zayyan mengetuk perlahan namun tegas.

"Masuk." terdengar suara dari dalam.

[BL] Under The Sea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang