📚 Part (21) : Annyeong

139 9 0
                                    

"Apa salah gue minta tolong sama lo buat kirim buket bunga ini?" Sela Woo Jin melirik Paris yang bete abis berantem dengan Rami.

"Hm! Adik lo cemburu karena gue terlalu dekat dengan P'Rukk. Kenapa gue sih yang harus bantuin lo? Masih ada Seung Min tuh yang avalaible buat jadi Pak Comblang." Jelas Paris langsung ditatap oleh Seung Min.

"Sorry ya? Gue gak mau ikut-ikutan masalah percintaan Woo Jin. Gue aja masih sendiri sampai sekarang. Masa gue sibuk carikan jodoh orang aja sih." Balas Seung Min memberikan alasan tak membantu Woo Jin.

"Giliran Aldric, lo bantuin dia. Sementara gue gak, padahal gue yang paling dekat sama lo." Ungkap Woo Jin kesal.

"Beda servernya. Gue dibayar sama kakeknya sedangkan sama lo, apa yang gue dapat juga?" Ujar Seung Min mengejutkan Paris.

"Wah gini nih teman makan teman." Balas Paris.

"Gue juga butuh uang buat tetap hidup. Beda sama kalian yang udah kaya sejak lahir." Ucap Seung Min.

"Majjayeo! Hidupnya lebih mengenaskan daripada gue." Ujar Woo Jin membela Seung MIn.

Sementara itu, A Hyeon kembali ke sekolah seperti biasanya. Rami menjadi teman sebangkunya setelah Chiquita alias Aldric keluar dari sekolah mereka. Kebetulan hari itu mereka mendapatkan teman baru. Dia pindahan dari England. Wajahnya begitu mirip dengan sahabat Ibunya, Park Chae Yeong.

"Kayaknya wajahnya tampak familiar? Gue pernah liat dia deh sebelumnya." Ujar A Hyeon diikuti anggukan kecil oleh Rami.

"Gue juga ngerasa kenal banget dengan wajahnya. Apa dia anak teman Jennie Ahjumma?" Terka Rami.

"Sawatdee khaa! Namaku Rochelle Archieliza. Kalian bisa panggil aku, Eliz. Aku siswi pindahan dari New York, UK. Salam kenal semuanya." Sapa Eliz sambil tersenyum lebar.

Eliz duduk paling ujung di belakang kursinya A Hyeon dan Rami. Dia tampak tersenyum ketika melewati mereka. Setelah jam pelajaran berakhir, waktunya istirahat ke kantin. Aldric menghubungi A Hyeon ketika melihat jam tangannya menunjukkan waktunya makan siang di Bangkok.

"Bagaimana kabarmu, Chagiee?" Sapa Aldric begitu melihat wajah A Hyeon di layar Hp-nya.

"Baik. Waeyeo? Apa kau tak sibuk sekarang?" Tanya A Hyeon melihat Aldric sedang di kantor.

"Lumayan sibuk tadi tapi sekarang agak berkurang karena aku melihat wajahmu." Jawab Aldric menggoda A Hyeon

"Ck! Apa ini tujuanmu menghubungiku?" Balas A Hyeon.

"Nee! Aku merindukanmu. Apa kau juga merindukanku?" Tanya Aldric.

"Aniyeo!" Jawab A Hyeon.

"Waeyeo?! Apa kau bersama seseorang disana?" Balas Aldric curiga.

"Majjayeo. Aku akan mengenalkanmu padanya." Ujar A Hyeon memutar layar Hp-nya ke arah Rami.

"Annyeong, Canny! eh maksudnya Aldric!" Sapa Rami melambaikan tangannya.

"Annyeong, Rami shi! Aku pikir A Hyeon bersama orang lain." Ucap Aldric merasa lega.

"Tenang saja. Aku takkan berpaling darimu, Mr. Arnault! Baiklah aku mau makan siang dulu. Kau jangan lupa makan siang juga. Nanti ku hubungi lagi. Bye, Babe!" Balas A Hyeon lalu mematikan telepon setelah Aldric menganggukan kepalanya.

"Ehm! Apa boleh gue duduk disini? Meja yang lain udah penuh." Sela Eliz menghampiri meja A Hyeon dan Rami.

"Chai khaa! Duduk aja." Ujar Rami setelah A Hyeon mengizinkannya.

"Thanks. Btw, kalian pernah ketemu gue gak? Gue ngerasa gak asing melihat wajah kalian terutama lo sih." Balas Eliz menatap A Hyeon.

"Kita pernah ketemu saat di pesta Keluarga Arnault. Jung A Hyeon imnida." Ucap A Hyeon memperkenalkan dirinya.

Nong Ruk Khun Phi [BabyMon School]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang