📚 Part (23) : In The End

122 8 0
                                    

Aldric tiba-tiba sulit dihubungi oleh A Hyeon. Beberapa kali panggilan teleponnya tak ada jawaban. Ia menjadi bingung dan bimbang dengan sikap Aldric yang berubah tak peduli padanya.

"Apa kau melakukan kesalahan? Dia tak mungkin mengacuhkan sesuatu tanpa alasan." Tanya Eliz setelah mendengar curhatan A Hyeon.

"Aniya. Aku rasa tak ada yang salah paham apapun diantara kami. Dia hanya menghilang begitu saja." Jawab A Hyeon tengah bingung dengan perubahan Aldric.

"Dia mungkin telah bosan denganmu dan mencari yang baru." Sela Asa membuat Ruka menegurnya.

"Jangan dengarkan Eisa. Aldric takkan menduakanmu. Aku kenal dia dengan baik seperti apa orangnya. Kalau sudah mencintai seseorang akan terus setia pada orang tersebut hingga mati." Ungkap Ruka menyela perkataan kekasihnya yang dapat menimbulkan kecurigaan bagi A Hyeon.

"Lalu kenapa dia tak menjawab teleponku? Apa kalian juga kesulitan sepertiku menghubunginya?" Tanya A Hyeon lalu Pharita duduk di sebelahnya sambil membawa semangkok rujak.

"Mungkin saja Hp-nya rusak. Aku juga tak bisa menghubunginya. Daripada galau mikirin Aldric mendingan ngerujak dulu deh. Cobain nih!" Jawab Pharita menyuapi A Hyeon.

"Gue yang buat tuh. Gimana segar kan?" Balas Rora.

"Hm! Enak tapi tetap perasaan gue gak enak. Aldric lagi ngapain ya disana?" Tanya A Hyeon memikirkan Aldric.

Sementara itu, Lee Seung Min menjemput Aldric di bandara Suvarnabhunmi. Ia melihat wajah panik Aldric ketika keluar menarik kopernya.

"Kenapa lo? Panik banget kayaknya." Sapa Seung Min.

"Hp gue Bro." Ucap Aldric.

"Ya kenapa sama Hp lo?" Balas Seung Min penasaran.

"Nih lo liat aja sendiri." Ujar Aldric mengulurkan Hp-nya tak berbentuk lagi.

"Abis lo apain nih? Kok bisa kayak gini sih." Tanya Seung Min.

"Gue buru-buru ngejar penerbangan kemaren. Gak sengaja jatuh terus dilindas mobil." Jawab Aldric.

"Ya udah deh. Lo pakai Hp gue aja nih. Kasihan A Hyeon pasti mikir gak-gak karena lo gak ada kabar." Ujar Seung Min memberikan Hpnya pada Aldric.

"Ntar dia tahu dong kalo gue kemari." Ucap Aldric.

"Bukannya lo kemari buat ketemu dia ya?" Balas Seung Min bingung.

"Ya lo bener sih tapi gue mau kasih kejutan biar memorable gitu." Ungkap Aldric menyampaikan tujuannya.

"Aigoo! Kalo gitu kita minta bantuan sama Woo Jin dan Paris. Lo bisa kasih kejutan yang bagus buat A Hyeon." Jelas Seung Min.

"Kuy lah kita cari mereka. Oh iya, nih gue balikin sama lo. Ajak mereka ketemuan sama kita." Balas Aldric mengembalikan Hp Seung Min.

"Gak berubah deh lo. Gue aja yang disuruh. Berapa fee nya buat gue?" Sela Seung Min meminta bayaran.

"Ck! Lo masih aja kasih harga buat teman. Nih tulis sendiri di ceknya. Gue gak mau tahu ya, rencana ini harus berhasil." Ujar Aldric memberikan selembar cek kosong yang telah ditanda tanganinya.

"Beres Bro. Gue yakin A Hyeon akan terkesan." Balas Seung Min dengan percaya diri.

Rami terkejut melihat Paris terus berada depan rumahnya. Sementara ia tak ingin bertemu dengan Paris. Woo Jin merasa kasihan pada sahabatnya.

"Pulang aja deh lo, Bro. Adik gue masih betah perang dingin sama gue. Apalagi sama lo, dia juga ogah ketemu." Usir Woo Jin menyampaikan pesan Paris tapi diacuhkan oleh Rami.

Nong Ruk Khun Phi [BabyMon School]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang