📚 Part (7) : Together

283 30 2
                                    

Dunia sedang berpihak pada A Hyeon. Pagi hari menjadi lebih indah baginya yang jarang bangun pagi seperti sekarang. Hanya disebabkan oleh kehadiran gadis berambut pirang yang masih terlelap di sebelahnya. Ia tersenyum sambil mengamati wajah orang yang disukainya.

"Kenapa sih? Kalo kamu lagi tidur begini, buat aku adem juga. Tenang banget rasanya. Gak ada masalah." Gumam A Hyeon sambil mengelus kepala Chiquita dan tergoda mencium keningnya tapi terhenti karena Chiquita terbangun.

"Lo mau ngapain?" Sela Chiquita lalu A Hyeon melihat Hpnya di lemari sebelah Chiquita.

"Ambil Hp gue!" Balas A Hyeon melewati Chiquita dan meraih Hpnya.

"Harus banget ya kayak gini? Lo bisa turun terus putarin tempat tidur dan ambil Hp lo. Kenapa nyebrangi gue sih?" Ujar Chiquita lalu A Hyeon menatapnya.

"Gue biasanya begini. Lo pura-pura aja jadi bantal." Ucap A Hyeon lalu duduk sambil memeriksa Hpnya.

"Ck! Pagi-pagi bikin emosi aja." Gumam Chiquita lalu menuju kamar mandi.

A Hyeon meletakkan kembali Hpnya dan menghela nafas lega. Ia berhasil membuat Chiquita percaya meskipun harus berbohong. Ia beralih ke lemari dan mengambilkan dua set seragamnya. Lalu meletakkannya di atas kasur. Sementara itu, Pharita dan Rami udah bangun lalu bersiap ke sekolah. Pharita meminjamkan seragamnya pada Rami karena mereka tak punya banyak waktu untuk ke rumah Rami mengambil seragamnya.

"Lo udah selesai kan? Gue mau mandi sekarang." Sela A Hyeon melihat Chiquita dengan pakaiannya kemaren.

"Gue harus pulang sekarang. Seragam gue ketinggalan di rumah." Balas Chiquita.

"Pakai seragam gue aja. Tuh udah gue siapin." Ujar A Hyeon sambil membawa seragam miliknya ke kamar mandi.

"Lo suruh gue pakai disini?" Tanya Chiquita.

"Hm. Gue harus mandi juga. Lo gak bisa pakai ruangan ini. Jangan lupa kunci pintu. Lo gak mau kan ada yang masuk melihat lo ganti baju?" Terang A Hyeon lalu menutup pintu kamar mandi.

"Ck! Nyebelin banget deh. Ini terakhir kali gue nginap disini. Gue gak mau berurusan sama dia lagi. Tekanan batin mulu gue dari kemaren." Ujar Chiquita lalu mengunci pintu kamar A Hyeon dan juga menghalangi pintu kamar mandi dengan sapu.

Chiquita memakai seragam A Hyeon yang ternyata sesuai dengan ukurannya. Tidak kebesaran ataupun kekecilan. Dia bersiap di meja rias A Hyeon dan merapikan penampilannya. Sementara A Hyeon terpaksa bersiap di kamar mandi karena Chiquita menghalangi pintunya dengan sapu.

"Beruntung gue punya persiapan di kamar mandi. Setidaknya gue gak kayak panda saat di sekolah." Ujar A Hyeon sambil menutupi matanya yang agak menghitam karena kurang tidur.

A Hyeon selalu terbangun karena Chiquita tidurnya gak bisa diam. Ia merasa lelah tapi rasa kantuknya langsung hilang ketika tangan Chiquita tiba-tiba menampar wajahnya hingga ia memilih berbalik membelakangi Chiquita. Lalu kaki Chiquita juga menghantam punggungnya hingga terjatuh dari tempat tidur.

"Gimana sih biar gue bisa tidur dengan tenang di kasur tanpa terlempar kayak karung begini?" Gumam A Hyeon lalu berpindah ke sisi kosong sebelahnya Chiquita.

Chiquita mulai berbalik ke arahnya tapi A Hyeon segera menahan kepalanya dan gak sengaja mengusap rambutnya. Ia menjadi lebih tenang dan juga berubah manja hingga memeluk A Hyeon.

"Oh gitu caranya. Dia kayak kucing peliharaan Unnie. Kalo diusap kepalanya langsung kalem. Lucu juga ya? Kucing garang menjadi imut." Gumam A Hyeon lalu bisa tidur dengan tenang meskipun matanya harus menjadi panda keesokan harinya.

A Hyeon selesai merias diri dan bersiap adu emosi dengan Chiquita yang asyik sendirian depan cermin.

"Woy! Bukain dong pintunya. Gue gak bisa keluar nih dari kamar mandi." Teriak A Hyeon menggedor pintu.

Nong Ruk Khun Phi [BabyMon School]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang