Hari ke-4 : Topi Abu-abu Mikail

65 15 12
                                    

Senin, 29 Juli 2024

"Eh, itu Yeshana!"

"Dia sama Mikail punya hubungan apa, sih? Kok fotonya bisa di-posting di akun twitternya Mika?"

"Mereka gak mungkin pacaran, kan?"

"..."

Yeshana menarik napas panjang sembari menggelengkan kepalanya, menanggapi celetukan sinis dari beberapa cewek yang duduk berbaris di pelataran kelas ketika dia baru saja menapaki lantai tiga bangunan utama sekolah. Orang-orang itu meliriknya dengan tatapan penuh kebencian, seolah-olah ia telah melakukan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan. Pasti gara-gara tadi malam, gumamnya di dalam hati.

Iya, tadi malam setelah dia dan Mikail keluar untuk membeli makan malam, cowok itu tiba-tiba menge-post foto selfie mereka di akun Twitter pribadinya. Postingan tersebut tentu saja membuat kehebohan semua warga sekolah yang menjadi follower akunnya. Beberapa dari mereka pun mulai berspekulasi tentang hubungan di antara keduanya.

"Hah? Gak mungkin lah! Mikail terlalu sempurna buat cewek biasa aja kayak dia. Duh, daripada sama tuh cewek, mending sama Arina deh!" timpal seorang cewek yang rambutnya disemir warna coklat tua. Suara cemprengnya sedikit dibesarkan hingga membuat Yeshana menghentikan langkahnya.

"Ya iya lah! Mikail sama Arina kan emang serasi banget! Gue lebih percaya sih kalau ada yang bilang mereka pacaran."

Sabar, Sha. Yeshana menarik napasnya lagi seraya mengusap dadanya pelan. Setelah itu dia kembali melanjutkan langkahnya menyusuri lorong kelas 12. Kaki jenjangnya terus bergerak cepat melewati orang yang lalu-lalang di sekitarnya, kemudian langkahnya melambat saat memasuki ruang kelas IPA 3.

"Yesha!"

Kamila tampak antusias saat memandangi Yeshana yang baru saja mendaratkan pantat pada di kursi kosong di sampingnya. Mata bulat berwarna kecoklatan itu mengerjap-erjap, sementara ujung bibirnya berkedut menahan senyuman yang sebentar lagi akan terbit di sana. "Kayaknya kalau gue perhatiin, lo makin deket sama Mikail nih. Lo bahkan sampe debut di akun twitter-nya pula! Keren banget deh temen gue yang satu ini!"

"Keren apaan? Sekarang gue jadi bahan gosip cewek-cewek gila itu, tau! Beberapa dari mereka bahkan bilang kalau gue gak cocok sama dia ... like ... tolong deh, gue juga masih tau diri kok! Ya kali seorang idola sekolah kayak Mikail cocok sama cewek standard kayak gue."

"Dih, insecure banget!" Kamila mencebik seraya mengerucutkan bibirnya. "Mereka cuma iri sama lo, Sha. Jangan nurunin value gitu, ah! Lagipula, lo bukan cewek standard. Lo punya banyak kelebihan, tapi mungkin lo belum sadar sampai saat ini."

"Tapi ya, Sha, menurut penglihatan gue ... Mikail kayaknya suka sama lo deh. Soalnya cara dia natap lo agak beda gitu," tambah Kamila. Kedua matanya memicing, memandangi si lawan bicara dengan penuh keyakinan.

"Lo gak usah bikin gue ge-er, deh!" balas Yeshana sembari membuang wajahnya yang memerah dari tatapan perempuan berdarah Betawi itu.

Suara bel menandakan upacara bendera akan berlangsung dalam lima belas menit menghentikan perbincangan di antara kedua gadis itu. Satu per satu anak mulai meninggalkan ruangan, menyisakan kurang dari sepuluh murid yang sibuk dengan urusan masing-masing. Termasuk Yeshana dan Kamila.

"Ayo, Sha," ajak Kamila sambil beranjak dari tempat duduknya. Gadis itu mengambil topi abu-abu dari tas hijau muda yang tergeletak di meja, kemudian memasangnya di kepala sembari merapikan helai rambut hitamnya.

"Wait, gue ambil topi dulu," ucap Yeshana sambil memasukkan tangannya ke kantong tas bagian depan. Namun belum sampai lima menit merogoh isi benda itu, dua alisnya kembali bertautan. "Kok topi gue gak ada, ya?" gumamnya pelan.

Crush! : 40 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang