- • -

114 9 0
                                    

Yahh kami sudah menikah 6 bulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yahh kami sudah menikah 6 bulan lalu.

Kami nikah tentu saja karena terpaksaan lebih tepatnya wasiat, kau bayangkan saja mana mungkin aku mau sama om-om umur 27 tahun sedangkan aku masih 19 tahun. Huh memang gila wanita tua itu, udah bau tanah malah ngasih wasiat edan.

Apalagi om-om satu ini beneran nyebelin banget, dia cuek, aneh bin astaga, jarang pulang pula huh dasar fetish pisang. Sedihnya diriku, sudah kurang kasih sayang keluarga malah punya suami se cuek ini. Gapapa deh penting ganteng

Syukur lahh dikasih duit bulanan yang lumayan, Ihiww duit coiikk. Tapi yaa tetap saja ujung-ujungnya aku di suruh ngatur rumah dan uangnya harus cukup sampai dia gajian lagi. Halah taik sama aja.

Kami pun memutuskan untuk merahasiakan pernikahan kami dari siapapun kecuali keluarga, ralat sebenarnya aku yang minta di rahasiakan sedangkan dia juga tidak peduli meski orang lain tau tentang ini.

°×°

Saat pulang sekolah dan pergi berjalan-jalan sebentar, dia mendapati banyak orang berkumpul di taman. Ohh tenyata ada yang atraksi sepedah.

Karena kagum dan terlihat sangat menantang Evelyn pun ikut join di kerumunan buat lihat lebih lanjut. Dia bolak-balik di bikin kaget sama aksinya yang menguji adrenalin.

Setelah atraksi, Evelyn menunggu sampai kerumunan nya bubar dulu barulah dia mau minta ttd, soalnya udah kagum banget.

"A-anu boleh boleh minta ttd ga" sudah siap dengan pena dan kertas lalu
Dengan mata berbinar-binar menghampiri orang itu yang sedang istirahat di kursi taman sambil minum susu pisang.

Orang itu sedikit mendangak melihat siapa yang ada di depannya tapi Evelyn tetap tidak bisa melihat wajah nya karena tertutup topi Bucket.

"Hah?" Dari intonasi suaranya, Evelyn sadar jika orang itu adalah Hyuk, langsung meremas kertasnya dan melempar ke sembarang arah.

"Ga jadi om, terimakasih" Reflek dengan nada kecewa dengan sedikit rasa malu, dia berbalik untuk pergi. Belum sempat melangkah, Hood pada jaketnya langsung di tarik hingga terangkat bak induk kucing mengangkat anaknya.

"Hei! Apa-apaan ini!?" Meronta-ronta agar bisa lepas.

"Untuk apa kau ke sini?"

"Lah kan aku mau pulang!"

"Oh yasudah ikut"

Mereka berjalan berdampingan dengan jarak di antara mereka. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan apapun, Evelyn yang terlalu malu untuk berkata sedangkan Hyuk sejak awal memang suka ketenangan.

To be continued

So?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang