Hidup nya saja sudah susah eh dapat teman begini, apalagi setelah Junsu mengenalkan ku pada para adik kelasnya, makin boom hidup ini. Mereka sering ngajak ngumpul bareng."Lyn, kamu ga mau join Kru sepeda?" Kata Junsu. Benarr namanya Evelyn Alba lebih tepatnya Evelyn Kwon
"Ngadi-ngadi, lupa sepeda ku model apa hah?" Junsu reflek nyengir ketika teringat jika sepeda yang Evelyn pakai jenis City Bike tentu saja ga bisa untuk balapan
"Pakai sepeda dia aja, kan katamu dia juga hobi sepeda"
"Heh sepeda nya itu di pakai kerja+hobi. Ada noh di rumah sepeda BMX, tapi emang bisa?"
"Benar juga. Aku jadi penasaran Sejago apa dia"
"Menurutku ga usah berharap banyak aja sih"
"Yasudah kalo gitu aku mau ke kantin, ikut?"
"Gass lah"
°×°
Pulang sekolah
Baru juga buka pintu langsung lemas di lantai sambil bergumam ga jelas.
Hyuk yang lihat itu cuma sekedar melirik sekilas dari buku bacaannya setelah itu balik lagi fokus, ini termasuk hal biasa baginya, biarin saja nanti juga bangun terus back rendom lagi.
Sejak nikah sama Evelyn, Hyuk jadi terbiasa sama hal aneh yang dia lakukan, bahkan jika sudah sangat bosan Evelyn akan ke kamar Hyuk lalu membuat kamarnya berantakan setelah itu keluar.
"Om... Gendong aku" tengkurap tampak sangat lemas padahal sebenarnya malas saja.
"Tidak. Aku bukan paman mu" Hyuk tetap cuek sambil membalik halaman selanjutnya.
"Lah terus apa? Oppa?" Sedikit mendangak dan mengatakannya dengan nada sok imut.
"Menjijikan"
Evelyn tertawa kecil lalu bangkit dari tempat itu melepas kaos kaki nya dan ke kamarnya.
Tak lama Evelyn keluar dari kamar dengan pakaian yang lebih nyaman, berbaring di sofa dan menjadikan paha Hyuk sebagai bantal.
"Keras kali"
"Pergilah kalau gak suka"
"Hehe bercanda, ayok elus kepala ku om~" dengar itu Hyuk mengelas nafas berat lalu tangan kanannya yang besar langsung menggosok muka Evelyn.
"Hei! Aku bilang kepala!" Menarik tangan Hyuk dari wajahnya sambil kesal dan mengarahkan ke kepalanya.
"Wajahmu kecil, sekali remas pasti lenyap"
"Mana ada, Tangan mu yang kebesaran tau"
Sambil baca buku tangan kanannya mengelus rambut Evelyn yang lagi nonton acara tv komedi kesukaan nya.
"Om kalo misal aku join balap sepeda gitu direstui gak?"
"Tidak"
"Lah kenawhy?"
"Lego mu sudah menguras dompetku, tidak usah macam-macam"
Jadi teringat ketika iseng jalan bareng ke mall buat cari buku pelajaran, Evelyn malah salah fokus pada salah satu Lego yang terpajang ketika lewat toko mainan. Sebagai orang yang suka merakit sesuatu, langsung saja dia merengek minta di belikan Lego flower bouquet.
Awalnya Hyuk iseng nurutin karena dikira tidak seberapa mahal, pas sampai di kasir dompet nya langsung terkuras. Sepanjang perjalanan di mall, Hyuk menatap horor Evelyn yang sangat senang hati membawa Lego nya.
"Hehe anu maaf"
"Pilih Lego atau sepedah"
"Tentu saja Lego, kalau sepeda kan masih bisa pakai punya mu" Spontan tanpa pikir panjang, kecintaan nya pada Lego tentu saja jauh lebih besar dari sepedah.
Hyuk menggeleng pasrah sambil tetap membaca tanpa mengalihkan pandanganya dari buku.
Tak lama Hyuk menyadari Evelyn tertidur di pahanya. Menghela nafas berat, dia menaruh bukunya setelah itu menggendong Evelyn, membaringkannya di kamar.
•To be continued