Seluruh tubuh Evelyn terasa pegal linu setelah terjatuh dari sepeda saat di jalan turunan karena rantai sepedanya putus.
Dia jatuh menggelinding hingga punggungnya bertabrakan dengan dinding pagar orang membuat body sepedah serta ban nya penyok. Mau ga mau, dorong sepeda sampai rumah. Untung ga jauh.
Memasuki rumah, Hyuk yang terkejut pun bertanya apa yang terjadi. Evelyn yang sedari awal sudah terbiasa menahan sakit. Namun saat ada yang tanya, dia langsung menangis kejer. Oh astaga pertanyaan kau tidak apa-apa? benar-benar bikin mewek.
Langsung berhamburan memeluk suaminya sambil menangis mengeluh segalanya.
Hanya bisa menghela nafas panjang, dan menggendong Evelyn yang reflek melingkarkan kakinya di pinggang Hyuk. Selama Evelyn menangis, ia duduk di sofa membiarkannya terus menangis sedangkan dia mengobati memar dan luka di punggungnya.
Tidak ada kalimat penenang atau apapun. Senyap, hanya ada suara Isak tangis Evelyn dengan sesekali merintih saat tangan Hyuk menyentuh punggung nya.
"Sakit om.." Evelyn terus memeluk leher Hyuk, menenggelamkan wajahnya di pundak.
"Derita mu"
"Jahatnya" Tetap manut di emong suami, lama kelamaan malah ketiduran, hedehh.
Paginya, Evelyn yang bangun agak pagi sudah mendapati Hyuk bangun duluan. Tumben? Membatin, bahkan sarapan sudah tersedia di meja. Alamak masakan seenak ini orang nya mageran, bakat yang sangat di sayangkan sulit di manfaatkan.
"Om! Sepedah ku mana!?" Teriak Evelyn saat lihat ke garasi sepedanya sudah hilang.
"Bengkel"
"Eh beneran? Makasih loh. Terus aku pakai apa?"
"Pakai sepeda ku"
"Gamau BMX"
"Hahh.." keluhnya berjalan ke kemar mengambil sepedah tersayang yang terpajang di dinding kamarnya lalu di bawa keluar
"Asik!"
"Jangan hilang, Jangan lecet"
"Siapp dehh. Loh ada rem nya?" Terkejut karena terakhir kali dia pakai ga ada rem nya.
"Aku tidak mau sepeda ku rusak hanya karena kau tidak bisa berhenti tanpa rem"
"Awww kamu perhatian sekali padaku, muachh" bergimmick seolah hendak mencium Hyuk, malah dapet tatapan tajam dan jijik darinya.
"Cepat pergi"
"Cihh. Oh iya kamu pakai apa buat kerja?"
"Ojek"
"Nice, makasih yaww ih sayang deh"
"Menjijikan"
"Kejam"
°×°
Evelyn POV
Karena tubuhnya yang pegel semua, jadi hari ini aku lebih banyak lesu di kelas, yahh kadang main sama Junsu, atau ngegibah bareng ciwi-ciwi.
Pulang sekolah, aku pulang agak larut karena piket. Awalnya piket sama Junsu, tapi dia nya buru-buru mau pergi kencan katanya, gini amay. Mumpung masih sore kepikiran sekalian jalan-jalan keliling sekolah. Malah ketemu geng nya Hannam lagi ngerumpi di kelas nya. Yasudah deh keluar bareng.
"Walahh.. " buset aku baru dateng ke bengkel untuk menjenguk sepedah ku, malah dapet pemandangan Junsu pdkt sama pemilik bengkel.
"Hahaha, lagi apa Lyn?" Junsu yang terkejut pun reflek jaga jarak.
"Loh ngapain menjauh, Pepet terus dong"
Dengar itu Junsu jadi malu dan memalingkan wajah dari ku. Oh jadi gini lihat orang ini jatuh cinta? Gak kaget sih.
"Kak sepedah ku sudah kan?"
"Ohh sebentar tinggal sedikit lagi, tunggu ya"
Ketimbang gabut nungguin sepedah ku selesai, aku ikut ngobrol di samping mbak-mbak bengkel sepedah. Karena banyak tanya, kita jadi nyambung wehh. Oh iya ternyata nama nya Hyerim, gentle banget wehh. Terus dia punya best friend gitu di lihat-lihat mirip Junsu cuy.
"Jangan salah paham ya kak, kita cuma temen kok, lagian aku ga tertarik sama brondong"
aku takutnya nanti kalau ga klarifikasi dikira udah punya pacar dan ga mau Deket sama Junsu.
"Haha santai saja aku dan dia juga cuma teman kok" Mak jleb gak tuh. Aku yang prihatin sama Junsu reflek ngelus punggung dia yang kelihatan kayak Shok gitu.
"Sabar ya, Pepet terus aja sampe mau" bisik ku ke dia
"Oh iya santai.." pundaknya turun ekspresi nya juga kelihatan kosong woi, astaga kecewa kali dia.
"Jangan kecewa dulu, semangat"
"Makasih.."
"Kalian ngapain sih?" Hyerim yang ngelihat kami saling berbisik tentu saja penasaran, namun kami sok-sokan gak terjadi apapun.
Setelah selesai akupun pulang sambil membawa sepedah ku. Awalnya pas lihat sepeda Hyuk yang kupakai, Hyerim sempat tanya-tanya banyak soal sepeda itu, aku ga tau apa-apa jadi aku jawab sejujurnya saja. Gatau aku kak, punya orang ini gitu deh.
Bayangin pulang sekolah langsung mampir ke bengkel, pulangnya kedua tanganku penuh dengan sepedanya. Tangan kiri sepeda ku, tangan kanan sepeda Hyuk.
"Teman mu unik ya, pasti sudah punya pacar" Hyerim menatap kepergian ku bersama Junsu.
"Mau tau fakta lebih unik lagi?"
"Apa itu?"
"Dia sudah nikah"
"..."
"HAH!?"
•To be continued