"Kok ga pernah senyum sih kalau sama aku?" Katanya sambil menarik garis bibir Hyuk agar tersenyum.
"Apa gunanya?"
"Tentu saja banyak! Salah satunya buat aku bahagia"
"Tidak berguna"
"Jahat banget!" Hanya dapat dehem an darinya. Sedangkan Evelyn yang kesan pun memainkan pipinya.
"Susu pisang mu habis, minta uang" dengar itu Hyuk langsung mengeluarkan dompet. Cih giliran itu saja langsung gercep.
"Kok cuman segini? Kurang ihh" cemberut saat di beri satu lembar uang 10.000 won.
"Segitu sudah cukup untuk susu pisang 1 Minggu"
"Skincare ku habiss, mau sekalian beli" sambil berdecak kesal mengeluarkan uang tambahan. Hanya selembar nominal sama.
"Ihhh kurang tambahin lagi" yang awalnya cengengesan sekarang langsung cemberut
"Mahal sekali perawatan mu, pakai sabun muka saja cukup"
"Mana bisa, orang macam apa yang cukup pakai sabun saja huh" masih cemberut sambil menarik-narik lengan kemeja nya untuk minta tambahan lagi.
"Aku" benar juga, setelah dipikir-pikir dia pakai sabun saja sudah kinclong dan glowing.
"Kamu kan cowok! Kulit cowok lebih tebal dari cewek"
Hyuk menghela nafas kasar, setelah ini kalau melawan pasti akan lebih panjang ceramah nya. Hyuk yang tidak suka itu memilih ngalah dan mengeluarkan kartu ATM yang dia punya.
"Jangan boros"
"Yuhuu!! Ay ay captain. Makasih ihh love you" Evelyn menerima kartu itu dan hendak mencium pipi Hyuk namun wajah nya langsung di tahan.
"Cepat pergi"
"Hayya dasar lu Olang" sok sok an pakai nada Chinese. "Btw pin nya masih sama kan??" Dapat anggukan dari Hyuk.
Setelah itu langsung pergi dengan memakai jaket dan sandal Hyuk. Hampir semua barang milik suaminya sudah di coba (kec cd).
Niat awalnya memang cuma beli skincare sama susu pisang, lah tapi kok banyak diskon? Yasudah Evelyn reflek Ambil troli dan berburu diskon.
Oke semuanya sudah lengkap saatnya apa? Yes benar penentuan bro. Ini hal mendebarkan, soalnya belanja bulanan dadakan tanpa kasih tau Hyuk sama sekali.
Hah syukurlah satu troli penuh tidak sampai 2 juta. Pasti Hyuk bangga punya istri hobi cari diskon.
Gak nyangka berangkat pagi menjelang siang, pulangnya sudah gelap. Semoga tidak di marahi.
"Kau bilang cuma beli susu pisang dan skincare, apa maksudmu ini semua?"
Doeengg.. sayang sekali keberuntungan tidak berpihak pada nya. Kini dia sedang duduk bersimpuh di depan sang suami.
"Maaf.. lagi banyak diskon, sekalian saja aku belanja bulanan"
"Kulkas kita masih penuh mau kau taruh mana lagi hah?"
"Iyaa minta maaf nanti ku tata biar bisa muat"
Hyuk menghela nafas kasar sambil memijat pelipisnya. Dia memeriksa salah satu kantong belanjaan yang Evelyn bawa.
Panik saat Hyuk menemukan barang yang diam-diam dibeli. Oh tuhan kenapa bisa lupa menyembunyikan barang itu.
"Aku sudah bilang untuk tidak beli Lego bulan ini kan?" Evelyn yang lihat ekspresi itu pun mau tak mau membayangkan tiga perempat di dahi Hyuk.
"Walah we.."
"Berapa?"
"Eee anu itu... 1" di akhir kalimat, dia melirih kan suaranya.
"Lantang, Kwon Evelyn"
"1 juta kak!" Suasana hening sejenak, Hyuk pun memijat pelipisnya.
"Sialan"
Hyuk yang kesal tidak ingin memperpanjang lagi, memutuskan untuk langsung pergi ke kamar nya. Pada akhirnya Evelyn di cuekin selama beberapa hari.
Dari lama anaknya emang usil dan jahil ke Hyuk, jadi ngerasa banyak perubahan. Di hari ketiga di cuekin suami Evelyn merasa gak kuat, akhirnya menangis sambil memeluk Hyuk dari belakang yang saat itu lagi cuci baju dan terus terulang kata maaf.
Hyuk bahkan melepaskan pelukan Evelyn secara paksa lalu berbalik untuk menatapnya dan tertawa kecil sambil menyingkirkan rambut yang menggangu tangis di wajah nya.
"Cengeng"
"Maafin Eve"
"Jangan di ulangi"
"Iya maaf, nggak akan gitu lagi"
Kedua tangan Evelyn kembali dibawa memeluk nya dan tangan kanan nya melingkar di pinggang sang istri, sedangkan yang lain digunakan mengelus kepala belakang.
"Jangan tinggalin aku, aku takut" kata dan nada bicaranya penuh isak tangis.
"Nunca" Mencium pelipis dan pucuk kepala Evelyn. Ohh astaga dia memang tidak banyak bicara, tapi tindakan nya itu lohh selalu berhasil membuat Evelyn meleleh.
•To be continued