Kabar

49 3 1
                                    

Pada pagi hari Doyoung benar benar gelisah, kenapa tidak gelisah ? dirinya sudah menelpon kedua saudara kembar nya, tetapi tidak satu pun dari mereka mengangkat telepon miliknya.

"Di mana sih mereka?semoga Tuhan selalu melindungi mereka."batin Doyoung gelisah.

Jihyo yang melihat putra nya gelisah itu pun segera menghampiri nya ,"Doyoung, anak ku sayang ada apa ?"

"Bunda, Jihoon dari semalam belum balik juga. Doyoung khawatir dirinya kenapa napa."ujar Doyoung gelisah.

Jihyo terdiam sejenak ,dia baru sadar kalau Jihoon dari semalam belum balik, pasca dirinya pamit kepada nya buat menjumpai Junkyu.

"Yaudah, kamu mau ikut bunda tidak?ke tempat papah kamu berada."tanya Jihyo di balas anggukan kepala oleh Doyoung.

"Yaudah, kamu siap siap sana. Bunda akan suruh supir buat siapin mobil."ujar Jihyo langsung saja Doyoung pergi meninggalkan Jihyo.

Jihyo pun berjalan keluar ,di sambut beberapa bodyguard dan juga para maid.

"Salah satu di antar kalian ikut saya!"perintah Jihyo, membuat bodyguard kebingungan biasanya juga ramai.

"Jadi siapa yang mah,-"

"Saya."ujar nya membuat Jihyo menoleh nya.

"Nama kamu siapa?apakah kamu bodyguard baru saya?"tanya Jihyo.

"Iya saya bodyguard baru anda nyonya, saya ke sini buat menggantikan posisi sementara untuk ayah saya yang lagi sakit."jawab nya.

"Tapi kamu masih terbilang cukup muda, kemungkinan besar kayak putra saya."kata Jihyo.

"Tetapi saya sudah siap, ada sebab menerima semua resiko yang ada."balas nya membuat Jihyo tersenyum.

"Yaudah, tapi kamu bareng anak saya. Dan untuk kamu, kamu harus ikut saya."ujar Jihyo membuat semua nya mengangguk







Selama perjalanan Doyoung hanya diam saja, dirinya kesal kenapa tidak satu mobil saja sih sama bunda nya?

Kemudian Doyoung melirik bodyguard yang ada di depan nya itu,"nama lu siapa ?"tanya Doyoung.

"Nama saya Jeongwoo tuan muda."jawab Jeongwoo tersenyum.

"Gak usah panggil tuan muda, lagian kayaknya lu seumuran sama gw. Bagaimana begini saja, lu panggil gw Doyoung."ujar Doyoung.

"Doyoung,kan terkesan tidak sopan tuan muda ?"tanya Jeongwoo.

"No way, tentu saja tidak. Lagian lu kan seumuran sama gw, jadi santai saja keles."jawab Doyoung tersenyum.

"Baiklah Doyoung."ucap Jeongwoo
Mereka melanjutkan perjalanan nya, hingga tiba tiba mobil mereka di cegat oleh beberapa orang.

"Maaf tuan muda, tapi di harapkan anda kencangkan sabuk pengaman."ujar Jeongwoo membuat Doyoung mengangguk kepala nya.

Langsung saja Jeongwoo mengebut hingga menabrak motor mereka serta mereka nya, masa bodoh bagi Jeongwoo siapa suruh menghalangi jalannya.

Jeongwoo terus mengebut, dirinya sadar kalau mobil nya sekarang lagi di kejar oleh beberapa orang.

Sedangkan Doyoung diri nya memegang sabuk pengaman, berharap tidak terjadi sesuatu kepadanya.









Sedangkan di Jihyo, dirinya merasa khawatir entah apa yang terjadi? tiba tiba saja hp nya berdering dan tertera nomor yang tentu Jihyo sendiri tidak tau siapa orang yang menelpon nya

Jihyo pun mengangkat nya,raut wajahnya menampakkan kekesalan, marah, dan khawatir.

|"Hallo Jihyo, apa kabar? bagaimana pertunjukan nya?oh iya, kayaknya kamu lagi cari kedua anak mu itu nya ?"

Inheritance (Jihoon , Junkyu, Doyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang