Hai semua kembali lagi ke Halusi, series ke tiga dari Dia Ferrel.
Selamat membaca maaf kalau ada typo.
Jangan lupa FOLLOW 🙃
Happy, Happy, buat kalian.
Jangan lupa VOTE🤭
Gas bro.
MATT >BACA
2.Farrel Halusi Cakrawala.
Motor sport Miliknya Halusi pergi meninggalkan pelantaran parkiran sekolah dengan kecepatan tinggi. Halusi seperti sedang mengejar sesuatu. Motor berwarna hijau putih itu membelah jalanan ibu kota sore ini yang masih saja tidak pernah bosan dengan permasalahan macetnya. Halusi terus memacu motor hingga ia sampai di sebuah pemakaman.
Halusi turun dari motornya lalu melepas helm Full Face. Kemudian berjalan menuju salah satu makam yang ada disana.
"Gue udah liat suasana disana, sama seperti yang lo bilang, tapi gue belum ketemu ama yang namanya Zean. bro, mungkin besok atau lusa gue pasti ketemu ama dia, gue harap lo yang tenang"ujar Halusi pada salah satu makam. Dia kemudian meletakan sebuah bunga mawar diatas nisan tersebut lalu pergi.
Saat hendak keluar dari area makam tersebut Ia tidak sengaja menabrak seorang perempuan hingga terjatuh.
"Eh, Sorry. Gue gak sengaja, lo sih gak liat-liat jalan"ucap Halusi pada perempuan yang ditabraknya itu.
Perempuan bermata coklat pudar penuh ketenangan itu yang dimana air mata berlinang dia kornea mata.
"Jangan nangis dong, gue gak sengaja, suwer deh, jangan nangis. Ya"Halusi saat melihat perempuan itu menangis dihadapan.
"Kak Ferrel?"tangis perempuan itu saat menatap wajah Halusi yang sangat mirip dengan Ferrel. Oh ternyata perempuan yang ditabraknya tadi adalah Gracie. -Gracie Arunika Wardhana.
"Kak Ferrel?"beo Halusi sembari mengangkat kedua alisnya. Karena bingung siapa Ferrel.
"Eh, maaf gue pikir lo Kakak. Gue"ujar Gracie lalu pergi dari sana menuju makam Ferrel. Sedang kan Halusi di kebingungan sembari berjalan menuju motor miliknya.
Halusi kemudian menyalakan motor sport miliknya dengan tanganya yang besar, lalu menancap gas pergi dari area pemakaman itu. Dia memutuskan untuk langsung pulang.
Sampai Halusi di sebuah bangunan berbentuk rumah berwarna putih besar, cukup mewah, Halusi kemudian berjalan masuk. Dimana suasana rumah masih sepi tidak ada tanda-tanda manusia hidup dirumah saat ini.
"Mama kemana.Ya, sore gini belum pulang, mana gue lapar lagi" gumam Halusi berjalan menuju dapur rumah.
Halusi mengambil segelas air putih lalu meminumnya sambil tersenyum"Kalau diingat-ingat, dia cantik juga. Ya? Ah bodoh lo. Al, kenapa lo ngak kenalan sih ama tuh cewek"kesal Halusi kepada dirinya sendiri, kenapa dia tidak berkenalan dengan Gracie.
"Siapa nih yang cantik, gue ya. Makasi, lo emang sepupu terbaik. Gue Usi"suara perempuan dengan rambut yang diikat kebelakang itu. Entah dari mana manusia satu ini masuk. Halusi ingat betul tidak ada manusia tadi di rumah. Tapi perempuan satu ini tiba-tiba ada.
"Lo kayak setan. Muncul dimana-mana"celetuk Halusi"lagian bukan lo yang cantik"ketus Halusi sembari melangkah ke sofa ruang tengah.
"Kalau bukan, Gue, siapa? Emang cewek di SMA Jaya. Ada yang secantik dan seimut, gue gini?"Balas Perempuan itu mengikuti Halusi ke sofa ruang tengah itu.
"Banyak, yang kayak lo juga. Banyak, jadi jangan sok cantik. Ya, Greesella!"Cibir Halusi pada sepupunya ini.
Greesella Areeta. Perempuan manis dengan senyum yang mengikat, dengan rambut yang diikat kebelakang menambah pesona. Dia bersekolah di SMA Pertiwi satu sekolah dengan Salsa Laurein dan Kelvin Braga Bagaskara ketua SVARGAS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ferrel 2 [Selesai]
Novela JuvenilBaca series pertama supaya nyambung bacanya. "Versi mencintai gue masih tetap sama, Rel." ~Chika Lacerta Valmerino~ Misteri kecelakaan Ferrel Samudera Wardhana masih menyimpan tanda tanya besar? Siapa dalang dari kecelakaan itu dan ap...