Bab 31. Perhatian Raina

0 0 0
                                    

Pagi itu, Kaivan terbangun dengan perasaan cemas yang menggelayut di dadanya. Meskipun dia telah berhasil melalui tur pertama dengan sukses, panggilan untuk kembali ke dunia musik profesional terus menimbulkan kekhawatiran dalam hatinya. Sorotan publik dan tekanan ekspektasi besar yang datang bersamanya masih menghantuinya. Dia merasa seolah-olah berada di persimpangan jalan, di mana setiap keputusan bisa membawa dampak besar bagi hidupnya dan hubungannya dengan Raina.

Raina merasakan ketegangan yang dialami Kaivan dan memutuskan untuk melakukan sesuatu yang bisa membantu mengurangi beban yang dirasakan Kaivan. Setelah sarapan, dia mendekati Kaivan yang sedang duduk di sofa, merenung. "Kaivan, aku bisa melihat ada yang mengganggu pikiranmu. Mau berbicara tentang itu?" tanyanya dengan lembut.

Kaivan menghela napas panjang sebelum menjawab. "Aku tahu aku ingin kembali ke dunia musik, Raina. Tapi setiap kali aku memikirkan sorotan publik, tekanan, dan ekspektasi yang menyertainya, aku merasa takut dan cemas. Aku takut semua itu akan mengubahku dan mungkin bahkan mengganggu hubungan kita."

Raina menggenggam tangan Kaivan erat, memberikan sentuhan yang menenangkan. "Kaivan, kamu tidak sendiri dalam menghadapi ini. Aku ada di sini untukmu, dan kita akan menghadapinya bersama. Kamu adalah orang yang kuat, dan kamu telah menunjukkan itu berkali-kali. Tapi ingat, tidak ada salahnya merasa takut. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapinya."

Kaivan menatap Raina dengan rasa terima kasih. "Kamu selalu tahu bagaimana membuatku merasa lebih baik, Raina. Tapi aku tidak ingin kamu juga terbebani oleh ketakutanku."

Raina tersenyum lembut. "Aku adalah bagian dari hidupmu, dan bebanmu adalah bebanku juga. Kita akan melalui ini bersama, Kaivan. Bagaimana kalau kita mulai dengan sesuatu yang sederhana? Aku punya ide yang mungkin bisa membantu."

Hari itu, Raina mengajak Kaivan berjalan-jalan di taman kota. Udara segar dan pemandangan alam membantu menenangkan pikiran Kaivan. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari rencana masa depan hingga kenangan indah yang mereka ciptakan bersama. Raina mengingatkan Kaivan tentang alasan-alasan dia mencintai musik dan bagaimana musik telah menjadi bagian penting dari hidupnya.

"Kamu pernah bilang bahwa musik adalah cara kamu mengekspresikan perasaanmu, Kaivan. Musik adalah bagian dari dirimu yang paling sejati. Jangan biarkan ketakutan mengambil itu darimu," kata Raina dengan penuh keyakinan.

Kaivan mengangguk, merasa mendapatkan kembali sebagian dari semangatnya. "Kamu benar, Raina. Musik adalah cara aku mengekspresikan diriku. Aku tidak boleh membiarkan ketakutan menghentikanku."

Setelah berjalan-jalan, mereka kembali ke apartemen dan menghabiskan waktu bersama di studio musik kecil milik Kaivan. Raina menyarankan agar Kaivan mulai dengan menulis lagu-lagu baru yang mencerminkan perasaannya saat ini. "Tulislah tentang ketakutanmu, tentang harapanmu, dan tentang kita. Biarkan musik menjadi terapi untukmu," saran Raina.

Kaivan merasa terinspirasi oleh ide itu. Dia mulai menulis lirik dan melodi yang mencerminkan perjuangannya melawan ketakutan dan kecemasan. Raina duduk di sampingnya, memberikan dukungan penuh setiap kali Kaivan merasa buntu atau ragu. Mereka bekerja bersama, menciptakan musik yang indah dan penuh makna.

Hari-hari berlalu, dan Kaivan merasa semakin yakin dengan keputusan untuk kembali ke dunia musik profesional. Dia merasa lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi sorotan publik. Raina tetap setia di sisinya, memberikan dukungan dan dorongan yang tidak pernah pudar.

Suatu malam, Kaivan menatap Raina dengan penuh rasa terima kasih. "Raina, aku tidak bisa cukup berterima kasih atas semua dukunganmu. Kamu telah membantuku melewati masa-masa sulit dan menemukan kembali semangatku untuk musik."

Raina tersenyum hangat. "Itulah yang dilakukan oleh orang yang saling mencintai, Kaivan. Kita saling mendukung dan membantu satu sama lain. Aku sangat bangga padamu dan apa yang telah kamu capai. Kita akan menghadapi semua ini bersama."

Kidung Kisah di Balik JendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang