Bab 4. Balasan Kaivan

14 7 0
                                    


Pagi itu, Raina bangun dengan perasaan hangat di dalam hatinya. Hubungan dengan Kaivan semakin erat sejak mereka mulai berbagi musik dan puisi melalui jendela. Setiap hari, dia merasa lebih terinspirasi dan termotivasi untuk menulis novelnya. Kaivan telah menjadi sumber inspirasi yang tak tergantikan dalam hidupnya.

Setelah menyeduh secangkir kopi, Raina berjalan ke jendela kamarnya dan menarik tirai. Di jendela apartemen Kaivan, dia melihat sebuah kertas yang ditempelkan. Dengan rasa penasaran yang tinggi, dia membuka jendela dan membaca tulisan di kertas itu:

---

Raina,

Puisi indahmu telah menyentuh hatiku. Sebagai balasan, aku menulis lirik untuk melodi yang kumainkan semalam. 
Aku berharap kamu menyukainya.

- Kaivan

---

Raina tersenyum lebar. Dia tidak menyangka Kaivan akan membalas puisinya dengan lirik lagu. Dengan hati yang berdebar, dia membaca lirik yang tertulis di kertas itu:

---

Di Balik Jendela

Di balik jendela yang sepi, 
Ada jiwa yang saling mencari, 
Dalam melodi dan puisi, 
Kita temukan arti yang hakiki.

Kata-kata dan nada bersatu, 
Mengisi ruang hati yang hampa, 
Menghapus kesepian yang merayu, 
Mengganti dengan cinta yang sederhana.

Raina, kau bawa cahaya, 
Dalam dunia musik dan lirik, 
Bersama kita jalani masa, 
Dengan hati yang selalu terusik.

---

Raina merasa terharu membaca lirik itu. Kata-kata Kaivan begitu indah dan penuh perasaan. Dia bisa merasakan betapa tulusnya perasaan yang dituangkan dalam lirik tersebut. Dengan semangat yang membara, Raina mengambil selembar kertas dan menulis balasan.

---

Kaivan,

Lirikmu sangat indah dan menyentuh hati. Terima kasih telah berbagi perasaanmu. Aku merasa sangat terinspirasi dan bersyukur bisa menjadi bagian dari musikmu. 

- Raina

---

Dia menempelkan kertas itu di jendela, berharap Kaivan akan menemukannya nanti. Hari itu, Raina menulis dengan semangat yang baru. Kata-kata mengalir dengan mudah, dan dia merasa bahwa novelnya semakin mendekati akhir. Setiap kali dia berhenti untuk beristirahat, pikirannya kembali ke lirik Kaivan dan bagaimana musik serta kata-kata mereka telah menciptakan ikatan yang kuat.

Malam harinya, Raina duduk di dekat jendela seperti biasanya, menunggu melodi dari apartemen sebelah. Tidak lama kemudian, suara gitar mulai terdengar, mengalunkan melodi yang sangat familiar. Kali ini, Kaivan menyanyikan lirik yang telah dia tulis. Suaranya yang lembut dan penuh emosi membuat lirik itu semakin hidup. Raina menutup matanya, membiarkan musik dan lirik itu meresap ke dalam hatinya. Dia merasa seolah-olah Kaivan sedang menyanyikan lagu itu khusus untuknya.

Setelah lagu berakhir, Raina membuka matanya dan melihat ke arah jendela Kaivan. Dia melihat sosok Kaivan berdiri di sana, tersenyum padanya. Raina melambaikan tangan, dan Kaivan membalas dengan melambaikan tangannya juga. Mereka saling tersenyum, merasakan kedekatan yang semakin kuat.

Kidung Kisah di Balik JendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang