absconditus [ENHYPEN]

[Three]

Terra adalah tempat yang sangat menyenangkan bagi semua orang; namun Evan adalah pengecualian. Sulung Abraham itu sama sekali tak nyaman kala lihat senyum dan tawa orang lain sebab ada emosi lain bagai neraka yang terasa.

Sial sekali.

Andaikan saja hal ini tidak berkaitan dengan The Moira yang telah datang, pangeran Asterio itu tak akan pernah mau menginjakkan kaki di Terra seumur hidupnya.

Melihat kedatangan Evan yang tunggangi kuda hitam besar nan gagah buat para penduduk Terra paham kalau pangeran dari Asterio tengah berkunjung ke wilayah mereka. Hal ini adalah kejadian langka yang sama sekali tidak pernah mereka duga. Maka saat pangeran Evan berjalan diiringi oleh prajuritnya, semua orang menyambut kedatangannya dengan hangat dan sukacita. Begitu kontras dengan Evan yang tak menyukai sambutan berlebihan ini untuknya, namun ia tak berikan ekspresi apapun pada wajahnya. Tidak tersenyum tetapi tidak pula terlihat sinis.

Perjalanan itu akhirnya mengantarkan Evan menuju ke istana Terra. Tak buang waktu, dua tungkai panjang itu ia langkahkan segera begitu injak permukaan tanah, arahkan kakinya lekas menuju ke suatu ruangan dimana ia akan temukan satu pemuda yang bisa membantunya.

Perpustakaan Terra.

Tempat ini banyak menyimpan sejarah dari Raveluxian, dimana ada salah satu dari keturunan raja Terra yang habiskan banyak waktunya untuk mempelajari buku-buku disana. Sayang sekali, beberapa informasi yang tidak lengkap membuat orang-orang tidak begitu bersemangat untuk membaca buku yang ada. Terlebih lagi, salah satu pangeran dari Terra tidak membiarkan sembarang orang boleh berkunjung ke perpustakaan yang telah menjadi rumah keduanya.

Melihat sosok yang dituju tampak tak menyadari kehadirannya, Evan sadarkan dengan sapaan ringan, "Selamat siang, John."

Sosok yang dipanggil lantas menoleh begitu suara berat nan asing sapa indera pendengar, usik aktivitasnya. Sedikit ia terkejut tapi lekas kontrol eskpresi dan mimik wajah.

"Kau datang, Evan."

Tamunya lantas tertawa dari kejauhan usai dengar balasan, "aku lebih tua darimu."