[Six]

26 11 8
                                    

Josh bukan tipikal orang yang mudah tersulut emosi, tetapi Evan adalah pengecualian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Josh bukan tipikal orang yang mudah tersulut emosi, tetapi Evan adalah pengecualian.

Tidak. Josh bukan tak disambut saat datang ke Asterio, bukan pula sebab Evan tak menjamu, namun dikarenakan sulung Abraham itu tampak tak benar-benar berniat jawab pertanyaannya.

Terlalu bertele-tele dan tampak seakan mempermainkan pangeran Terra.

Kedatangan Josh tentu sudah jelas, ingin ketahui alasan mengapa John mendadak ingin sekali mencari Absconditus dan kembalikan Caelum. Ia menyadari perubahan sikap John yang mendadak gebu mulai terasa sejak Evan datangi kerajaan dan temui sang adik.

Keduanya kini masih duduk di sebuah ruangan yang memang telah disiapkan oleh Evan untuk menjamu pangeran Terra, entah sudah berapa lama.

"Jangan menatapku tajam begitu, Josh." Evan senderkan tubuh pada punggung kursi, tampak nyaman dengan keadaan. "Aku sudah katakan padamu. Aku hanya beritahu adikmu mengenai keberadaan satu-satunya penduduk Caelum yang tersisa. Apakah itu salah?"

Wajah itu tampak seolah tengah menatapnya dengan olokan, Josh kembali dibuat kesal karenanya.

"Aku tidak bisa percaya begitu saja."

"Kalau begitu pulanglah, aku telah memberitahumu semuanya. Jika kau tidak percaya maka itu urusanmu."

Dengar lontaran barusan buat Josh lagi-lagi tahan emosi, "kau pikir aku tidak mengetahui adikku sendiri, begitu? Aku tahu kau berbohong. Kau pasti telah mengatakan sesuatu padanya."

Tak tersinggung sama sekali sebab dituduh demikian, lawan bicara justru angkat sebelah bibir, "kalau kau memang paham, seharusnya kau tidak perlu repot-repot datang kemari dan bertanya padaku."

"Jangan bermain-main dengaku, Evan."

"Kau melampaui batasmu, Josh. Seribu kali kau bertanya pun jawabanku akan tetap sama. Ah, atau mungkin...." 

Evan beri jeda ucapannya selama beberapa waktu, nikmati ekspresi kesal Josh yang mati-matian ditahan, ".... John memiliki niat lain. Kau tahu betapa pendiamnya anak itu, bukan?"

Josh lantas kerutkan dahi kemudian, "apa maksudmu?"

"Aku tiba-tiba meragukan peranmu. Kurasa ia kesepian, Josh. Tidakkah kau merasa demikian?" Seringai mengerikan Evan lukis pada bibir. Pangeran Asterio itu bangkit dari posisi, dekati lawan bicara yang masih kebingungan lalu berbisik tepat disebelah telinga sulung Terra, "kalau aku boleh berikan pendapat, kurasa adikmu itu merasa kalau tak ada yang bisa mengerti dirinya, tak ada tempat untuk bercerita. Karena seperti yang kau tahu, kau terlalu sibuk dengan rakyatmu sementara kau tak memperhatikannya. Dan...

... bisa saja kan, ia mencari Absconditus kemudian kembalikan Caelum untuk mencari tahu dimana orang tua kalian? Yah, meskipun John memanglah saudara kembarmu, tetapi dia tetaplah seorang anak remaja yang butuh kasih sayang, benar begitu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

absconditus [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang