prolog

447 195 74
                                    

⚠️Warning⚠️
Hak cipta di lindungi undang - undang. Di larang menjiplak. Mencopy atau dalam bentuk lainnya

{ UUD. 28 tahun 2014 }

* tanggal berapa kalian baca ini??
*kalian dari mana??

Selalu hargai penulis dan dengan memberikan vote and komen kalian... ini hasil karya pemikiran saya sendiri
No PLAGIAT⚠️

*tolong jagan panggil saya thor/author, ya!
*harap maklum karena perdana nulis
*vote and komen di setiap pragraf.

*
*
*
*

Happy reading 🎬

Di sebuah arpetemen besar di kota bandung, ditempati oleh seorang gadis remaja-- ALENA ZAMARIA SERPATI

***

Suasana malam dan bunyi detak jarum jam dinding ditengah pertengkaran hebat dua orang berusia paruh baya di rumah megah bersuasana drak.

Suasana itu menambahkan ketegangan bagi sepasang suami istri yang sedang bertengkar hebat.

" SUDAH KU BILANG AKU TIDAK MENGENAL NYA, KAMU JANGAN SALAH PAHAM DULU!" bentak wanita paruh baya itu kepada suaminya.

" AKU GAK MAU LAGI PUNYA SUAMI KEK KAMU!" lanjut wanita paruh baya tersebut.

Bocah ber usia 8 tahun berlari menemui orang tuanya. Dadanya berdenyut nyeri, tatapanya kosong seolah tidak percaya dengan apa yang orang tuanya katakan.

"A- ayah, bunda ana ta-" bocah itu menjawab bersamaan dengan setetes buliran bening yang luruh di pipinya.

" Diam kmu, dasar anak sialan!!" bentak laki laki paruh baya berkulit putih.

Tiba-tiba lelaki itu mengarahkan pistol tepat di kepala sang istrinya.

"AYOK, TEMBAK AKU, AKU SUDAH CAPEK DENGAN SEMUA INI!" teriak wanita itu.

Satu detik, dua detik berikutnya terdengar suara tembakan

DORR!!

Bocah itu refleks memjamkam mata matanya dan menutup rapat rapat telinga nya menggunakan telapak tangannya karena merasa ketakutan.

Tanpa memperhatikan bagaimana kondisi psikologis bocah itu di hadapannya,beberapa menit setelah itu bocah itu kembali membuka matanya dan menyaksikan secara langsung tragedi kematian sang bunda nya.

" A- ayah...bunda kenapa...?" tanya bocah itu dengan isak tanggis di mulut nya.

"BUNDA MATI AYAH, BUNDA TAK BERNAPAS LAGI." bentak bocah tersebut kepada ayahnya.

Ya,perempuan paruh baya itu mati mengenaskan setalah peluru berhasil melesat menembus kepala nya

"AYAH JAHAT!, KENAPA AYAH MEMBUNUH BUNDA?" lanjut bocah tersebut sambil menggusap air matanya sendiri.
Jika teman temannya menangis karena cinta beda hal nya dengan ia yang justru karena pertengkaran orang tua.

"Aku tidak peduli." jawab lelaki itu singkat.

Hati bocah itu sekarang sedang ter iris bak di terjang beribu - ribu pisau yang tajam setalah menyaksikan itu.

***

"dengan bapak Serpati?" tanya sepasang polisi yang menggunakan atribut polisi lengkap di badan nya kepada serpati -- ayah Alena.

"I - iya dengan saya, ada apa ya pak?" ucap serpati dengan nada ketakutan.

"kami mendapatkan laporan untuk bapak, atas kasus pembunuhan ibu yusi--ibu Alena, bisa ikut kami ke kantor polisi?"

Lelaki paruh baya itu menghela nafas pelan. Dia tau bahwa pasti akan di cari polisi " baik, saya akan ikut."

Di ruang makan belakang ada seorang bocah perempuan yang tengah menahan air matanya, ia ingin sekali menolong ayah nya, namun naas bibi Tuti -- pembantu di rumah alena, menahan tangan bocah itu agar tidak keluar menghampiri ayah nya.

Satu minggu setelah sidang pembunuhan bunda alena, ayah nya di gugat sebagai tersangka dan mendapatkan hukuman seumur hidup di jeluri besi itu.

Siang itu, pikirannya berputar kemana mana lamunanya tak kunjung usai

' apakah tuhan akan mengambil segalanya? Setelah bunda, apakah tuhan juga akan mengambil ayahnya? '

Tiba tiba bunyi pecah kaca pun bergema, ya bocah itu habis melemparkan gelas ke lantai kamarnya.

"NGGAK, NGGAK BUNDA BELUM MENINGGAL, BUNDA MASIH HIDUP." teriak bocah itu.

Mendengar suara teriakan itu bi tuti berlari menuju kamar alena.

"Non, non tidak apa - apa? " ucap wanita itu dengan nada khawatir.

Karena telah menunggu lama dan tak kunjung di jawab bibi pun masuk ke dalam kamar Alena.

"ASTAGFIRULLAH, NON !!" betapa terkejut nya wanita itu waktu menyaksikan kamar Alena yang berantakan seperti kapal pacah.

Di sudut ruangan bocah itu sedang mengusap wajahnya frustrasi. Dan menekuk wajah nya di lipatan tannganya. Senyum yang terukir di bibinya pun akhirnya pudar.

Bi Tuti yang melihat Alena di sudut ruangan itu pun mendekati Alena dan mengusap puncak kepala Alena. hanya dia orang yang menemani nya sejak ayah Alena masuk penjara.

Saat bi Tuti ingin keluar dari kamar alena tiba-tiba Alena menggunakan suara dan ber ucap " makasih, bi udah mau sabar sama ana"

" Kamu sudah mau bertahan sampai sekarang itu adalah hadiah paling membanggakan bagi bibik"

👑👑👑

Kejadian 10 tahun silam kembali berputar di ingatan alena, yah sekarang bocah itu sudah dewasa.
Alena sedang termenung duduk di ayunan depan rumah nya, dia berada di jokja tempat yang sepi, sunyi tidak seperti di bandung dimana awal mulai nya kisah nya bersama cowok bermata elang --RAKSA ARKANZA,
Yang selalu mewarnai hidupnya dan menjadi keluarga untuk dia pulang.

Tbc 💐

*JAGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!!
*Jangan lupa ikuti akun ig aku untk info lebih lanjut

Gheisya_aira _kanaya (ig)
gheisyaairakanaya0_0( tiktok)

Papayyy🙃👋sampe ketemu di bab ke 2.
Targat
Vote: 50
Komen :50
Nggak tembus, nggak lanjut!!

Raksa ArkanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang