Chapter 11

316 47 5
                                    

LAST CHAPTER ;

"Jika suatu saat nanti kau membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk datang padaku. Aku tahu kau tidak suka bergantung pada orang lain, Tapi jika kau tidak mau datang padaku karena aku seorang Alpha, anggap saja kau seorang teman lama, dan kau datang meminta bantuan pada teman lama-mu."
WYB

***Chapter 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Chapter 11

***

"Xiao Zhan?"

Wang Yibo mengetuk pintu kamar pemuda Xiao itu pelan, menunggu sampai ada suara menjawab dari dalam.

Seperti janji mereka sebelumnya, pemuda Wang itu datang untuk membantunya berlatih menghadapi feromon. Saat ini malam hari, dan rumah keluarga Xiao kosong karena ibu Xiao Zhan baru saja pergi.

Dari balik pintu kamar, Yibo bisa mendengar suara rintik air, sepertinya berasal dari arah kamar mandi. Suaranya sangat samar.

"Xiao Zhan, ini aku."

"Oh, kau masuk saja dulu, aku sedang mandi."

Wang Yibo masuk setelah sahabat lamanya tu memberi izin. Beberapa malam sebelumnya, dia mendobrak masuk karena keadaan darurat dan bahkan tak sempat memerhatikan kondisi ruangan itu, sekarang dia masuk kedalam ruangan itu dengan sopan, sembari melempar pandangan kesetiap sudut ruang. Dia juga bisa mencium aroma samar mawar liar, feromon Xiao Zhan.

Pandangannya terpaku pada sebuah toples kaca kecil diatas meja, beberapa bungkus permen susu rasa strawberry mengisi kaleng kaca itu. teman kecilnya itu sudah dewasa, dan sepertinya dia sudah tidak terlalu menyukai permen susu seperti dulu, karena jika tidak begitu tabung kaca itu pasti dipenuhi bungkus permen.

Wang Yibo mengambil sebungkus permen, memainkan ditangannya, sambil berpikir. Seandainya dia tidak pergi dari kota ini, mungkin saat ini hubungannya dengan anak itu tidak akan menjadi seperti sekarang: dingin, cangggung, dan terasa asing. Jika saja dia tetap disisinya selama waktu itu, mungkin hubungan mereka sudah jauh lebih kedepan.

Pintu kamar mandi berderit.

"Kau tidak boleh mengambil milik seseorang tanpa izin, tuan Wang."

Wang Yibo berbalik dan melihat Xiao Zhan yang hanya dililit handuk mandi dipinggangnnya, pemuda naif ini benar-benar tidak menyadari bahwa dia sedang memancing seekor singa dengan penampilannya itu.

"Xiao Zhan."

"Hmm?" Zhan membuka bungkus permennya dan memasukan sebutir manisan itu kedalam mulutnya. Dia menatap Wang Yibo polos. Rambutnya masih basah kerena belum dikeringkan, dan ada tetesan air yang jatuh mengalir ke dahi, melewati tulang selangkanya, otot perut, serta garis V di perpotongan tubuh bagian bawahnya sebelum meresap ke handuk mandi.

"Kenapa menatapku dengan tatapan galak begitu? Aku yang harusnya marah karena kau mau mengambil barang milik-ku."

Dahi Wang Yibo berdenyut. Dia menahan napas yang membara didadanya dan mengeretakkan gigi, "Kenakan pakaianmu."

[END di PDF] When Two Alpha MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang