Chapter 15

257 28 2
                                    


Last Chapter

"Kau tahu, setiap aku membayangkan bahwa aku akan ditandai oleh Alpha dan harus hidup bergantung pada mereka, membuat kepalaku rasanya sangat nyeri. Sekarang aku punya pilihan lain yang lebih aman, dan itu cukup menyenangkan." - Xiao Zhan


*** HAPPY READING ***



Setelah pulang dari rumah sakit, kedua saudara baru itu diizinkan untuk istirahat satu hari sebelum ikut bergabung dalam latihan militer yang memang sudah terlanjur berjalan setengah hari, dan tentu saja hal itu disambut baik oleh sang tuan muda Xiao yang menggunakan waktunya untuk kembali tidur.

Dia harus membuat tubuhnya nyaman selama masa pengaturan hormon yang masih bergejolak dalam tubuhnya, sebelum harus bekerja keras dilatihan spartan yang dikeluhkan teman-temannya lewat grup chat kelas di ponselnya.

Dan, benar saja...

Hampir semua alpha mengeluh tentang betapa beratnya latihan mereka hari ini, wajah mereka terlihat lesu dan kusut dibawah jemuran matahari yang terik membakar kulit. Hanya beberapa dari mereka yang masih bisa bernapas dengan stabil, dan berdiri dengan tegak setelah latihan menembak dan lari beberapa putaran mengelilingi lapangan, tentu saja Xiao Zhan ada diantara mereka yang masih bertahan.

Dia berdiri dibawah naungan pohon rimbun tepat disebelah Wang Yibo, sama-sama meilhat ke arah sekelompok alpha yang masih berusaha menyelesaikan jatah lari mereka.

"Tidak bisakah kau berdiri sedikit lebih jauh?" Xiao Zhan protes sambil mengipas-ngipas tangannya lantaran gerah karena orang itu berdiri terlalu dekat dengannya.

"Kenapa lagi kali ini?"

"Kau menyebalkan!"

Wang Yibo menghela napas sambil menggeleng, meruntuk dalam hati kenapa tuan muda ini begitu rewel, lebih rewel dari biasanya. "Aku tidak melakukan apapun padamu. Apa karena hasil dari latihan menembak tadi?

Zhan mendengus kesal, dan Yibo tersenyum simpul karena bia menebak masalah kali ini dengan tepat. Tuan muda ini 'ngambek' karena dia kalah hasil di latihan tembak tadi, hanya selisih beberapa poin saja.

"Tapi kau bisa menyelesaikan lari-mu lebih cepat dariku, jadi kita impas kan?"

Xiao Zhan hanya mendecak kesal dan kembali memfokuskan pandangannya ke lapangan lari, tidak menyadari bahwa Wang Yibo mengulurkan tangannya menyentuh kepalanya yang tertutup topi.

"Kau cukup hebat, jauh lebih hebat daripada sekumpulan alpha lemah disana."

Nada suara itu menenangkan dan lembut, tidak ada ejekan bernada provokatif seperti biasanya. Itu membuat Xiao Zhan merasa wajahnya memerah dan panas, jadi dia buru-buru menarik ujung topinya untuk menutupi wajah.

Dia sudah terbiasa mendengar pujian dari banyak orang, tapi entah kenapa saat Wang Yibo memujinya kali ini terasa aneh, dia merasa perutnya seperti digelitiki—perasaanyang sangat aneh dan tak masuk akal.

Xiao Zhan berbalik pergi menjauhi Wang Yibo.

"Aku akan mencari tempat untuk tidur."

Wang Yibo ikut berbalik dan menyusulnya, ketika itu dia melihat Xiao Zhan melambatkan langkah seperti sengaja agar dia bisa menyusulnya.

"Kau tidak bisa kembali ke asrama, kau akan tidur dimana?"

Xiao Zhan menunjuk beberapa kursi yang ada tepat dibawah pohon tak jauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya, dia melepas topinya dan duduk menyandarkan tubuh pada punggung kursi.

[END di PDF] When Two Alpha MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang