Kakak 23 "Iya dek.. iya.."

14 2 0
                                    

Sepulang sekolah, Fikri dan Amalia langsung pulang ke rumah. Saat itu Fikri lega lantaran Amalia nampak sehat-sehat saja, bahkan gadis itu langsung terjun keatas sofa setibanya di rumah.

Dengan santainya, anak bungsu keluarga Elrazak itu mengotak-atik remote TV untuk menonton drama Korea kesukaannya. "Ahhh!! S*ng Kang gueee!! Ganteng bener hari ini!!," seru gadis itu antusias.

Fikri hanya terdiam pasrah melihat kelakuan adiknya yang demam Korea beberapa tahun terakhir ini. Ia pun melangkah menuju dapur, setelah melempar ranselnya ke atas sofa di dekat Amalia.

Di dapur, Fikri mendapati Mama yang tengah memasak makan siang yang dari aromanya sana sudah terasa nikmat. Sambil membuka kulkas, Fikri pun bertanya, "Masak apa, Ma?"

"Ini, masak semur daging," jawab Mama tanpa memalingkan wajahnya dari panci sambil mengaduk-aduk semur yang masih setengah masak itu.

"Kok semur sih, Ma?" Tanya Fikri sambil mengambil minuman Bu avita jambu dan mangga dari dalam kulkas.

"Ya, lagian sisa daging di freezer masih banyak, kemaren kan pas lebaran haji gak sempet dimasak semua.. dah pada kebelenger daging pas itu.." ujar Mama panjang lebar.

Sambil menutup pintu kulkas dengan kakinya karena kedua tangannya tengah menggenggam minuman, Fikri berkata, "Bukan itu maksud Fikri, Ma.."

"Lah? Terus?," tanya Mama heran.

"Kenapa dijadiin semur? Kenapa gak rendang aja?," ungkap Fikri berusaha sabar.

"Loh? Kamu suka rendang, Fik?," tanya Mama dengan tampang polosnya.

Mendengar itu, Fikri pun tersentak sesaat. Bisa-bisanya Mama tidak mengetahui makanan kesukaan Fikri. Tapi ini memang mungkin saja terjadi, karena Fikri itu tipe yang 'Alhamdulillah selama ada makanan, kenapa gak dimakan?', jadi Mama selalu memasak apapun sesuka hatinya.

"Ya.. gimana ya Ma? Fikri cuma bosen, setiap ada daging Mama jadiin semur terus." Ungkap Fikri santai.

"Ya udah, nanti Fikri Mama masakin rendang," kata Mama yang masih sibuk dengan panci semurnya.

"Eh! Gak usah, Ma.. malah ngerepotin," sahut Fikri sambil tersenyum sabar.

Setelah pembicaraan tentang semur dan rendang itu, Fikri langsung beranjak meninggalkan dapur. Dia melangkah menghampiri Amalia dan duduk disebelahnya.

Gadis itu nampak sangat fokus menonton drama-nya. Dia bahkan tidak bergeming saat Fikri datang dan duduk disebelahnya. Fikri pun menyodorkan Bu avita yang ada di tangan kanannya kepada Amalia, dan gadis itu menerimanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV sedetikpun.

Keduanya menyoblos minuman itu bersamaan, lalu menyeruputnya bersamaan. Berbeda dengan Fikri yang masih menikmati minumannya, Amalia justru berhenti menyedot minumannya tiba-tiba. "Kok mangga?," tanya gadis itu yang biasanya minum jus jambu.

Dengan sangat terpaksa, dia pun mengalihkan pandangannya dari layar TV dan melirik Fikri dengan tajam.

Fikri yang merasa dilirik dengan tajam pun mengangkat satu alisnya dan bertanya, "Kenapa? Bilang makasih kek.. malah natap sinis begitu.."

"Gue mau jambu!!," seru Amalia sambil menggembungkan pipinya.

"Lah? Yang Lo minum apa?" Tanya Fikri heran.

"Ini mangga tau!," balas Amalia sambil menunjukkan Bu avita nya ke hadapan wajah Fikri.

"Lah? Batiba jadi mangga dia.. haha!," kata Fikri yang malah bercanda.

"Gue mau jambu! Titik!," seru Amalia kesal.

"Ambil sendiri Sono!," titah Fikri tidak peduli.

"Gak mau!! Nanti gue ketinggalan scene-nya S*ng Kang guee!!"

"Lah? Terus kudu gimana?"

"Tukeran!"

"Ih! Ogah!!"

Tanpa basa-basi, Amalia pun langsung merebut Bu avita jambu yang ada di tangan Fikri dan menukarnya dengan Bu avita mangga di tangannya. Walaupun dia menukar minumannya, Amalia tetap menggunakan sedotan yang tadi dia gunakan, jadi dia menukar sedotan yang ada di jus jambu bekas Fikri dengan sedotan yang tadi ia gunakan.

"Kok dituker?" Tanya Fikri pura-pura heran.

"Kan tukeran!," jawab Amalia yang langsung menyeruput jus jambu nya dengan nikmat dan kembali menuangkan fokusnya ke layar TV.

Dengan pasrah, Fikri pun menyeruput Bu avita mangga nya sambil melirik sedotanmya. "Pake di tuker segala!," batinnya sedikit kecewa.

"GILAA!! GILAAA!! ABANG GANTENG GUEE!!," seru Amalia yang masih serius menonton.

Mendengarnya Fikri pun bergumam, "iya dek.. iya.. ini Abang ganteng ada di sebelah Lo!"

...

KAKAK ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang