bab 22

3 2 0
                                    

               •••                
   "jalur langit memang tidak terlihat tapi hasilnya lebih dahsyat"

"Apa yang kau lakukan pada hatiku,hingga aku begitu sangat menginginkanmu"
                     •••                     

Disisi lain ditempat rabir,rabir telah sampai di Yaman kini dia sedang bersantai di balkon kamarnya.

Menghirup udara segar di negeri Yaman itu melihat pemandangan yang sangat indah disana"humm udara disini sangat lah segar pemandangannya yang sangat indah, langit yang cerah dan bulan yang sangat terang."

"Kini semuanya telah berakhir ya nona berakhir bagimu tidak bagiku.bagiku semuanya belum berakhir malahan baru dimulai, mengapa hatiku berkata seolah permintaan mu kini terkabul kan"ucapnya seraya melihat bulan

"Iya yah benar juga, permintaan mu seperti terkabulkan subhanallah jika ini cara Allah untuk menjaga kita berdua maka aku sangat lah bersyukur atas semuanya."

"Apakah dirimu baik-baik saja Nona hmm?bulan nitip salam ya sama dia yang jauh di sana.aku tau dirimu tidak mencintaiku tapi jika aku mencintaimu dan ingin menghalalkan mu dirimu bisa apa?"ucapnya

"Cinta itu bisa datang kapan saja, walaupun dirimu tidak mencintaiku dan aku mencintaimu akan aku rayu Tuhanku untuk meluluhkan hatimu itu dan andai saja kau tau nona aku selalu berdoa untuk aku bisa menemukan dirimu dan aku selalu berharap Allah memudahkan niat baikku ini"ucapnya seraya memejamkan matanya

Beberapa menit memejamkan matanya tiba-tiba teman sekamarnya datang dan mengagetkan nya.

"Satu dua tiga,dor"

"Astaghfirullah, kalian buat kaget aja selalu seperti itu."

Dia cowok yang bernama Rafi dan deran cowok yang satu kamar dengan rabir selama di Yaman.

"Heheh maafin kami,lagian galau amat sih,cerita sini siapa yang berani membuat kutub Utara kita galau."ucap deran

"Kamu kenapa bir tumben amat ke Yaman dalam keadaan galau baru kali ini saya lihat kamu galau heh"ucap Rafi

Mendengar pertanyaan Rafi dan deran membuatnya mengembuskan napasnya dengan kasar, bisa-bisanya mereka berkata seperti mengejeknya.

"Saya gak apa-apa,kalian aja mungkin yang galau"ucapnya santai

Mendengar jawaban itu membuat mereka semakin penasaran"gak usah berbohong Muhammad rabir ar-rayyan kami tau kamu seperti apa!"ucap deran

"Gak apa-apa benar kalian Jangan pikir yang aneh-aneh,orang saya sedang menikmati angin malam aja"ucapnya

"Ingat kata guru habib kawan berbohong itu tidak baik, ngomong aja kami selalu menjadi pendengar mu siapa tau kami bisa bantu kan"menaikkan alisnya"udah jujur aja apa yang terjadi kepada mu berbagi kawan nanti kami bantu"

Mendengar kawannya yang menyebut nama guru nya membuatnya sedikit tersindir,"apa aku jujur aja ya kan mereka juga gak pernah umbar rahasia bersama juga"ucapnya dalam hati

"Hmm baiklah kalau begitu aku curhat dikit aja mereka gak boleh tau semuanya"ucapnya dalam hati

"Baiklah kalau begitu saya akan mengatakan apa yang terjadi"ucapnya

Mendengar kawannya mau berbicara kan keadaan nya membuat mereka senang"nah begitu dari tadi udah langsung aja"ucap Rafi

Mendengar itu rabir hanya menggeleng kepalanya"jadi begini sebenarnya saya sedang mencintai seseorang..."

Belum selesai berbicara,defan tiba-tiba saja memotong"apa sejak kapan kamu mencintai seseorang,wah saya gak nyaka banget tau beruntung sekali wanita itu dicintai oleh Muhammad rabir ar-rayyan yang dingin nya melebihi kutub udara"ucap defan

Melihat defan memotong ucapan rabir membuat Rafi menggeleng kan kepalanya dan menepuk jidatnya pelan"aiss kamu defan rabir belum selesai bicara udah dipotong aja udah diam aja dulu."ucapnya seraya memukul pundak defan

"Heheh Afwan ya terkejut aku, terkejut hehe lanjut kawan."

Melihat tingkah kawannya membuatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja"dan dia tidak mencintai saya sekarang saya dan dia tidak berkomunikasi lagi kami saling kenal di WhatsApp waktu itu saya yang chat duluan dan kami saling kenal sudah 2 bulan lebih lan."

"Dan sekarang dia tiba-tiba berubah dia tidak seperti dirinya seolah dia dalam kendali orang lain entahlah pokoknya dia bukan dirinya tiba-tiba dia menyuruhku untuk melupakan 8 tahun itu dan menyuruhku untuk menjauhinya dan menghapus nomor masing-masing."ucapnya

Mendengar itu mereka sedikit terkejut dan merasa sedikit bingung dengan 8 tahun itu.

"8 tahun? maksudnya bagaimana?"tanya deran

"Jadi sebelum dia berubah,saya sudah mengucapkan perasaan saya tapi dia belum mencintai saya hanya menganggap saya sebagai teman biasa gak lebih dan dia seorang wanita yang sangat menjaga batasnya dengan bukan mahramnya disitu yang sangat saya sukai dari nya."

"Dia itu setelah saya mengucapkan perasaan saya,saya mengajaknya untuk berta'aruf tapi dia tidak menerimanya karena dia juga masih seorang pelajar dan sekarang ini dirinya sudah lulus disaat itu saya ingin menunggu nya hingga menyelesaikan pendidikannya",

"Tapi dia tidak mau, sampai beberapa menit dia mau hingga memberikan saya waktu selama 10 tahun tapi saya meminta kepada nya untuk dikurangi karena itu lama dan pada akhirnya 8 tahun dia memberikan saya waktu selama itu, tapi Qodarullah ada ujian yang menimpah kami."

Mendengar semua cerita sahabatnya itu membuat mereka merasa sedih'.

"Ternyata seperti itu, sungguh ya kisah yang sangat indah belum Pernah saya temukan kisah seperti itu tau"ucap deran

"Bagi saya ya, Pepet terus kawan jangan berhenti munkin ini Ujian dari Allah untuk melihat keinginan mu ingin bersamanya."ucap Rafi seraya menepuk pundak rabir.

Mendengar itu membuatnya tersenyum,dan merasa bahagia.

"Syukron ya kawan doakan saya ya semoga saya dpat menemukan dirinya."

"Pasti kawanku susah senang kita bersama"ucap Rafi

"Ngomong-ngomong nama dia siapa?"ucap Rafi seraya menaikkan alisnya

"Private gak ada yang boleh tau kecuali yang tertentu tunggu aja waktunya pasti kalian akan tau juga"ucapnya

"Elahh hmm sip"

"Pokoknya ya kawan jika niatmu baik in syaa Allah Allah mudahkan semuanya،sekarang kalian fokus kepada urusan kalian masing-masing dulu hingga tiba dimana kalian akan saling bertemu"ucap deran

"Dan bukan saya bermaksud seperti ini ya,saran saya juga kamu jangan terlalu memikirkan dia dulu kamu harus melupakan dia dulu hingga dimana kamu lulus disini dan pelajaran kamu juga tidak bermasalah.in syaa Allah saat lulus kamu temukan dia"ucapnya seraya memegang pundak rabir

Mendengar itu membuatnya tersenyum juga berpikir bahwa dia juga terlebih dahulu melupakan dia untuk saat ini dan pelajaran nya tidak menggangu pikirannya."na'am Syukron ya kalian semuanya."ucapnya

"Sama-sama kakanda"ucap semuanya dan berpelukan.

Melepaskan pelukan"sebaiknya kita belajar biar tambah pintar ya kan."ucap Rafi

"Ok,aku ambil buku dulu dalam"berjalan menuju tempat buku yang ada didalam kamar mereka mengambilnya dan memberikan kepada mereka.

"Syukron ya raf"ucap rabir seraya mengambil bukunya.

"Syukron juga ya kawanku"ucap deran

"Yoi sama-sama kalian semuanya, sekarang mulai belajar jangan lupa doa."

Kini mereka belajar bersama di balkon kamar mereka seraya menikmati angin malam di Yaman.

Akhir Dari Penantian Selama 8 Tahun/(R&U)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang