Asteria terbangun di kamarnya, ditemani sang kakek yang tertidur dalam posisi duduk disampingnya. Suara pintu dibuka terdengar, seorang dokter dan suster ditemani wanita paruh baya cantik datang, Aubreigh. Maverick pun langsung terbangun dari tidurnya lalu berdiri.
"Zvesda" wanita paruh baya itu mengambil posisi duduk di pinggiran kasur Asteria. Tangannya memegang tangan dingin Asteria. Sang dokter pun mengecek kondisi Asteria
"Kondisi nona muda sudah baikan, dia hanya kelelahan. Alangkah baiknya setelah makan berikan pil menambah energi ini, ya. 1 hari diminum 2 kali" Dokter itu memberikan obat penambah energi yang berbentuk kapsul kepada Aubreigh
"Semoga kondisi nona Asteria semakin membaik, saya izin pamit tuan besar dan nyonya" lanjut dokter itu kemudian pergi dari kamar Asteria setelah mendapat anggukan dari pasangan suami istri paruh baya tersebut.
"Minum air dulu ya, sayang" ucap Aubreigh sambil memberikan air namun ditolak oleh Asteria
"Kenneth dimana?" Maverick menghela nafas mendengar pertanyaan itu
"Menanggung hukuman akibat perlakuannya" jawab Maverick membuat Asteria semakin murung
"Aku mau ketemu Kenneth"
"Kondisi kamu harus pulih 100%. Baru kamu bisa bertemu dengan kakakmu" ucap Maverick membuat Asteria mengangguk, dia akan menjadi penurut untuk hari ini.
"Granpa mau pergi sebentar, ada urusan. Zvesda, jadi anak penurut" Pesan Maverick kemudian tangannya bergerak mengelus-elus rambut Asteria
"You doing a great job" bisiknya kepada Asteria membuat gadis itu tersenyum
"Honey, I should go. Jika kamu ingin pulang, panggil Gio saja" Aubreigh mengangguk mendengar itu
"Take care of yourself" mendengar itu Maverick tersenyum lalu mencium kening sang istri dan pergi dari kamar Asteria.
"Cantik, breakfast dulu ya" Ajak Aubreigh, seorang maid pun datang sambil membawa sebuah nampan.
"Suapin" ucap Asteria dengan manja membuat sang nenek gemas. Breakfast pun selesai, kini ia sendirian dan sedang berusaha untuk tidur siang karena Aubreigh harus menghadiri pertemuan para istri konglomerat.
"Hp gue rusak ya" Asteria baru ingat tentang hal itu, ia cemberut lalu berguling-guling di kasur untuk melampiaskan kekesalannya.
"When I catch you.." gumam Asteria geram, dia pun berdiri lalu mengambil Ipad nya. Ia menghubungi temannya, Bagus. Bagus adalah seorang hacker profesional yang juga merupakan salah satu dari para Calgary.
"Halo, Bagus. How are you?" Sapa Asteria di telepon
"Hi, king. I'm good, how about you? Kapan lo balik ke Indo?" Suara berat menyapa pendengaran Asteria
"Gue baik-baik aja. Gue sampe baru sekitar 3 mingguan, belum sempet main ke markas. Niatnya hari ini, eh ternyata gue kena flu, mungkin gue kesana lusa atau 3 hari lagi" Jawab Asteria sedikit berbohong, ia tak ingin ada yang khawatir dengannya
"Lo sakit? Mau gue jenguk sama anak-anak?" Tawar Bagus dari seberang sana
"Cuma flu, besok aja mendingan. Gue boleh minta tolong engga, Bagus?"
"Why not, pasti gue bantu. Lo perlu bantuan apa?"
"Cariin data tentang orang ini"
~ALARIA~
1 hari sudah berlalu, kondisi Asteria kini sudah pulih. Sekarang saatnya ia menemui Kenneth di penjara bawah tanah. Asteria datang ditemani oleh para penjaganya, dari kejauhan dia bisa melihat Kenneth dirantai dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARIA (REWRITE)
Teen Fiction"Treat me like a game, and I'll show you how it's played" ~ Asteria Maverick ••• @AElysiahere ⚠️ HARSH WORDS, ADEGAN PEMBUNUHAN, DARK ROMANCE, SEMUA HAL NEGATIF DI DALAM CERITA INI TIDAK DIBENARKAN! DILARANG PLAGIAT❌‼️ MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI!!