VII ||ᴏʜʜʜ ɴᴏ!!

492 10 2
                                    

Hello!

Welcome to New Chapter lagiii! Akhirnya setelah penantian sekian lama 100 viewers, 10 vote n 1 komen nya terpenuhi juga hihihi..

Makasih banyak yah guys uda mau kasih dukungan ke cerita ini ♡♡

Note: Cerita ini hanya fiktif belaka! Mengandung unsur dewasa dan tentu nya bukan di per untuk kan untuk anak dibawah umur. Banyak kata-kata tidak senonoh di serta gambar dewasa serta adegannya. Jadi Harap bijak dalam memilih bacaan anda!

°
°
°
07. ᴏʜʜʜ ɴᴏ!!

Menyadari apa yang baru saja terjadi, Alexandra menatap Daniel dengan mata yang masih terbelalak, merasakan efek ciuman mereka yang terasa sangat nyata dan mendalam, berbeda dari kejadian sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyadari apa yang baru saja terjadi, Alexandra menatap Daniel dengan mata yang masih terbelalak, merasakan efek ciuman mereka yang terasa sangat nyata dan mendalam, berbeda dari kejadian sebelumnya. Campuran kebingungan, keinginan, dan ketakutan bergejolak di dalam dirinya.

"Kenapa Anda melakukannya, Pak?" tanyanya, suaranya nyaris berbisik. Ia berusaha memahami tindakan Daniel yang tiba-tiba dan mengejutkan.

Daniel bersandar di tembok di belakangnya, tatapannya tetap terkunci pada Alexandra dengan keyakinan diri yang arogan. "Karena aku bisa, dan karena aku mau," jawabnya tegas, tanpa keraguan.

Alexandra menghela napas, mencoba menenangkan diri. "Tidak, Anda tidak bisa memperlakukan Saya seperti ini, Pak Daniel. Saya bukan salah satu wanita yang bisa Anda kendalikan sesuka hati."

Daniel tersenyum sinis dan melangkah mendekat dengan langkah yang tenang namun mengintimidasi. "Kau lupa siapa yang memegang kekuasaan di sini? Kau bekerja untukku, dan aku bisa melakukan apa saja yang kuinginkan."

Alexandra berdiri tegak, tatapannya tajam. "Saya mungkin bekerja untuk anda, tapi itu tidak berarti anda bisa mempermainkan saya. Saya bukan boneka Anda, Pak Daniel."

Daniel tertawa kecil dengan nada dingin. "Tcih, Boneka, katamu? Jangan berpura-pura sebagai korban, Alexandra. Kau membalas ciumanku dan menikmatinya. Kau bisa berpura-pura sekuat yang kau mau, tapi aku tahu kebenarannya."

Alexandra menegakkan punggungnya dan mengambil langkah maju, mendekati Daniel dengan keberanian. "Jangan coba mengalihkan kesalahan kepada Saya Pak, jelas-jelas Anda yang menarik saya kesini dan mencium Saya. Dan dengar Bapak Daniel yang terhormat saya tidak membalas ciuman Anda, Saya hanya tidak bisa menghindar saat semuanya terjadi begitu cepat. Tapi itu tidak berarti Saya menikmatinya."

Kau mungkin bisa mengendalikan situasi ini untuk sementara, tapi ingat satu hal: aku tidak akan membiarkan diriku dipermainkan. Aku tidak takut menghadapi risiko, dan aku tidak akan mundur hanya karena ego dan aroganmu. - batin Alexandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘 || 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang