Hello!
Welcome to second Chapter!
Note: Cerita ini hanya fiktif belaka! Mengandung unsur dewasa dan tentu nya bukan di per untuk kan untuk anak dibawah umur. Banyak kata-kata tidak senonoh di serta gambar dewasa serta adegannya. Jadi Harap bijak dalam memilih bacaan anda!
°
°
°
05. Apa langkah Selanjutnya?Di dalam klub malam Vesper, suasana terasa begitu hidup dan memabukkan. Lampu-lampu strobo berkelap-kelip dalam berbagai warna, menciptakan pola-pola yang memantul di dinding dan lantai, memberi kesan seolah ruangan itu terus bergerak. Musik elektronik berdentum keras dari speaker besar yang tersebar di seluruh ruangan, membuat lantai bergetar dan tubuh siapa pun yang mendengarnya tergerak untuk ikut bergoyang. Aroma campuran parfum mahal, dan sedikit alkohol mengisi udara.
Di dalam ruangan VIP yang mewah dan eksklusif, suasana terasa lebih tenang namun tetap penuh energi. Sofa kulit yang empuk dan perabotan mewah menciptakan nuansa elegan dan berkelas. Lampu-lampu remang dengan cahaya keemasan memberikan suasana hangat dan intim, sangat kontras dengan keriuhan di luar.
Daniel duduk santai di salah satu sofa besar, dikelilingi oleh para wanita penghibur yang duduk dekat dengannya, masing-masing dengan penampilan yang menawan dan senyum yang menggoda. Mereka tertawa lembut dan berbicara dengan suara merdu, berusaha menarik perhatian Daniel. Gelas-gelas berisi sampanye Dom Pérignon dan koktail Negroni berkilauan di tangan mereka, menambah kemewahan suasana.
Salah satu wanita, dengan rambut panjang berkilau dan gaun yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, duduk paling dekat dengan Daniel, menyandarkan tubuhnya pada Daniel sambil tertawa pada sesuatu yang dia katakan. "You're very charming, Mr. Daniel," katanya sambil memainkan ujung rambutnya. — Anda Sangat menawan, Tuan Daniel—
Daniel tersenyum sinis, matanya memandang sekitar ruangan dengan penuh rasa puas. "I know," jawabnya singkat, sebelum menyeruput sampanye dari gelas kristal di tangannya. Para wanita di sekitarnya tertawa kecil, terpikat oleh kepercayaan dirinya yang kuat. — Aku Tahu—
Seorang wanita lain, dengan gaun merah yang berkilauan di bawah cahaya lampu, menawarkan sebatang rokok kepada Daniel. "Care for a smoke?" tanyanya. — Mau merokok? —
Daniel menggeleng pelan, "No, thanks. Just keep the drinks coming." — Tidak, terima kasih. Cukup pastikan minumanku tidak pernah kosong—
Para wanita terus melayaninya, memastikan gelasnya tidak pernah kosong dan menjaga suasana tetap menyenangkan. Di tengah-tengah tawa dan obrolan mereka, Daniel sesekali melirik ke arah sudut ruangan dimana Alexandra duduk manis dalam diam sembari memegang ponselnya.
Merasa diperhatikan, Alexa mendongak menatap ke arah Daniel. Tatapan mereka bertemu, dan sejenak, waktu seakan berhenti. Alexandra mencoba mengalihkan pandangannya kembali ke ponselnya, namun tatapan tajam Daniel seolah memaku dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘 || 21+
Romance𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟐𝟏+ 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 ini 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐨𝐧𝐨𝐡. 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐁𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚. GENRE : ROMANCE ADULT! _...