1-dating apps

293 1 0
                                    

Pertemuanku dengan lelaki itu hanya bermula dari sebuah gairah orang yang kesepian, namun akhirnya... entah bagaimana, kita selalu dipertemukan.

Namaku Alina, sering dipanggil Lina. Aku berumur 19 tahun, dan sekarang ini aku sedang melanjutkan studiku di Paris. Aku mengambil kuliah jurusan Fashion Design di salah satu kampus internasional.

Saat ini sedang libur musim panas, liburku masih tersisa 2 bulan. Aku tidak ada uang untuk jalan-jalan keliling eropa, dan terlalu bosan apabila tidak ada kegiatan. Terkadang kebosanan itu merujuk pikiranku ke sebuah sisi liar.

Aku punya banyak sekali fantasi-fantasi liar, semua pikiran-pikiran ini berasal dari kecemburuanku pada kisah asmara teman-temanku. Mereka semua sudah pernah melakukan "itu", tapi diriku? Ah sudahlah, aku tau persis mengapa aku tidak pernah mengalami "itu", tidak akan ada yang mau berpacaran dengan gadis yang jauh dari kata cantik ini.

Hingga aku ada ditahap dimana aku ingin sekali merasakan romansa dalam hidupku, terlebih karena aku tidak pernah pacaran, membuat rasa gairah ini lebih besar. Akhirnya aku teringat kata temanku, Feby, ia bilang padaku untuk mencoba mendownload dating apps. Awalnya aku merasa aneh, karena aku selalu merasa skeptis dengan dating apps.

Tapi tetap saja, malam itu aku mulai mendownload salah satu dating apps yang terkenal di Paris. Aku mulai menswipe banyak pria di dating apps itu. Aku memasang foto terbaikku, dan menulis caption yang tidak berlebihan. Setelah itu beberapa orang ada yang match, tapi mereka aneh, jadi aku tidak tertarik. Well, akhirnya diriku match dengan salah satu pria yang menurutku menarik.

Namanya James Pierre, dia 30 tahun, dan bisa kulihat dari potonya, dia memiliki fitur lelaki prancis yang sangat pekat. Menurutku pribadi, dia sangat tipeku karena aku suka pria dewasa.

Kita berbincang dengan bahasa inggris tentunya (bahasa prancisku sangat jelek), begitu lama sampai akhirnya dia menanyakan tujuanku mendownload apps ini.

Kuceritakan sedikit kisah hidupku pada James di chat, dan kuceritakan juga kisah hidupku yang tidak ada sepercik kisah asmara. James pikir aku bercanda, aku bisa merasakannya.

Lalu kutekankan padanya lewat pesan teks, "if you don't trust me, I'll look for someone else to play with me".

Aku cukup menunggu lama balasan dari James, mungkin dia sibuk atau bagaimana, namun 3 jam kemudian dia membalas pesanku.

"Okay, I believe you. Do you want me to teach you a little bit about sex?". balasan itu sedikit membuatku shock, namun ada sisi liar dalam diriku yang mengatakan ini bisa menjadi awal yang bagus untukku.

Lalu ia lanjut mengetik dan bilang, "Nothing much, probably we could start with oral?"

Hatiku berdegup kencang, banyak sekali pikiran yang berlarian di dalam otakku. Aku berdebat dengan diriku sendiri, seperti apakah ini hal yang baik? apa aku harus mencobanya? apa aku tinggalkan dia? apa kata orang tuaku jika mereka tau? bagaimana jika itu keterusan dan membuatku hamil? Ah! Cukup! Aku muak. Jadi segera kubalas pesan itu dengan gilanya.

"Sure, I would like to try it", Jawabku.

James terlihat mengetik, dan percakapan mulai serius. Ia mulai dengan bertanya, "Tres bien, where do you want to start? My house? Your house? Or at a Hotel?"

Aku berpikir keras saat itu. Jika kumain di rumahnya, tidak ada yang tahu semisal dia pembunuh berantai bukan? apabila main di hotel, apakah aman untuk seorang gadis? Jadi jawaban teraman...

"My house, for sure. I'll send you my adress". Lalu kukirim alamat apartemenku padanya. Walaupun sedikit ragu, tapi menurutku baik dicoba.

Ia lanjut bertanya, "Are you free by tomorrow night?"

"Yeah, fine by me"

dan diakhir percakapan ia mengirim pesan, "Great, prepare yourself tomorrow, I'll be there at 8pm. See you"

Wah, aku sudah gila. Tapi apa boleh buat, dia tamuku besok. Aku harus siap-siap.

One Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang