5-relaxed morning

105 1 0
                                    

Matahari memasuki jendela kamarku, dan aku mulai terbangun. Aku mengerang, badanku bergetar, dan aku sadar ada yang aneh... James tidak ada di sebelahku. Shit! Kemana dia pergi? Apa dia meninggalkanku?

Aku hanya mengambil pakaian di lantai, dan aku mendapat sebuah kemeja putih. Aku langsung kenakan kemeja itu tanpa daleman, tanpa bawahan, dan bergegas bangun dan mengecek apartemenku.

Kubuka pintu kamar, dan keluar dari sana. Wangi telur dadar menggelitik hidungku, aroma yang sangat membuatku lapar. Perutku langsung keroncongan, dan aku langsung mengecek dapur. Dugaanku benar, James disana sedang memasak omelet. Rambutnya berantakan, dan ia hanya mengenakan celana khakinya.

James melihatku, dan tersenyum, "Bonjour, Fruity. Have a seat, I made breakfast".

Aku merasa lega, dan membalas senyumnya. "Bonjour... Sorry for burdening you, thank you for cooking!"

"Don't say sorry, you didn't do anything wrong. I cook, because I want to". Balasnya datar, sangat terlihat sisi perancisnya.

Aku duduk di kursi meja makanku, dan piring juga sudah tertata rapih. Dalam batinku, aku sangat mengagumi pria ini.

Lalu ia datang membawa wajannya, dan membagi omelet serta bacon yang telah ia masak. Setelah itu ia meletakan wajannya kembali ke kompor, dan ikut duduk di sebrangku.

"Bon appetit!" Ucap kami berbarengan.

Aku mencoba omelet buatannya, omelet ini sangat enak!! Apakah dia bekerja sebagai chef?? Wow, aku sungguh terkesima.

"James...This is the best omelette I've ever had!"

James tersenyum simpul, dan lanjut makan. Ia menyelesaikan sarapannya lebih cepat dariku, dan ia berkata, "I'm glad you like my cooking. I have work this afternoon, and I have to get ready. Can I borrow your bathroom?"

"Yeah, for sure!"

"Thanks. Anyway, Fruity, that's my shirt". Sambil menunjuk kemeja putih yang kukenakan.

Aku melihat kemeja yang kukenakan sekarang, dan benar saja... Ini bukan kemeja putihku! Aku sangat malu, dan hanya terkekeh kecil.

Aku berkata kepada James, "After this, let me clean all these plates and pans. Then I'll prepare a towel for you, and tidy up your clothes. Now, you can take a shower!".

James setuju denganku. Aku antar dia ke kamar mandi, lalu ku tinggal pergi. Aku lanjut membereskan semua alat makan kami dan membersihkannya. Lalu, aku siapkan handuk cadanganku dari lemari, serta melepas kemeja James dan merapihkan pakaiannya kemarin.

Aku berniat mengganti bajuku, namun kuurungkan niat itu karena aku juga ingin mandi setelah James. Jadi aku hanya mengambil handukku di jemuran, dan kulilitkan itu di tubuhku. Setelah semua siap, aku bawa handuk itu ke kamar mandi.

"James! Here's your towel!". Panggilku lumayan keras, agar ia bisa mendengarnya.

Beberapa detik kemudian James membuka pintu kamar mandi. Uap mengebul keluar dari sana. Kulihat rambut dan tubuh kekarnya itu basah kuyup, aku mematung melihat keindahan ini. Walau begitu, aku mencoba menahan diriku untuk tidak melihat "benda" itu, aku masih takut.

James sepertinya sadar, dan ia melambaikan tangannya depan mukaku. "Hey, Fruity, Is this my towel?".

Aku masih belum sadar.

"Fruity! Are you okay?"

Shit! Aku melamun! "Ah.. yeah.. sure... You look hot.."

Dia memiringkan kepalanya dan berkata, "I'm sorry?"

Ya Tuhan, Lina! Betapa bodohnya! Aku keceplosan!

"Eum.. eum.. I mean, you look hot after a warm shower.. hehe"

James tertawa, cukup lama, lalu ia tersenyum sejenak. Ia lanjut berkata, "I think I still have enough time to teach you the second lesson. Come in here." Ajaknya.

Aku belum selesai mencerna perkataannya, dan menjawab ajakannya, ia sudah menarikku masuk ke dalam kamar mandi. Oh Tuhan, here we go again.

One Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang