3-first lesson (hot)

188 1 0
                                    

Kamarku tidak begitu besar, namun cukup untuk seorang pelajar sepertiku. Kasur ukuran queen size, meja belajar, lemari, dan berbagai hiasan yang tidak berlebihan.

Aku tidak terlalu suka kamar yang terang, jadi aku matikan lampunya namun aku punya lampu meja kecil yang tetap menyala. Ya bisa kubilang, kamarku yang remang remang ini cocok dengan hal yang akan kita lakukan nanti.

Kami berdua duduk di tepi kasur, dan bisa kurasakan sepertinya James memang sedikit tipsy.

"I like your room, simple and smells good."

"Thank you.." jawabku, dan aku kembali menatap matanya.

James juga mulai menggerakkan aksinya, ia meraba pipiku dengan kedua tangannya, dan memainkan daun bibirku.

"I've smelled your room, now I want to smell your body". Sambil menanggalkan outer kemeja ku, yang sekarang hanya menyisakan diriku mengenakan tanktop tali spageti.

"Are you always flirty like this?" Jawabku.

Ia berhenti dan menatapku, "maybe?"

"Anyway, I want to start my first lesson now. So... Take your clothes off." Lanjutnya.

Aku mematung, aku sedikit takut, tapi akhirnya tetap kulakukan. Aku mulai dengan membuka tanktopku, dan celana pendekku. Saat ku hendak membuka kedua pakaian dalamku, James memberhentikanku. Aku bingung.

"This is enough, I'll do the rest".

James turun dari kasur dan membiarkanku duduk diatas. Ia meminta untuk membuka tanganku kesamping, dan kaki terbuka. James mulai menjamah badanku mulai dari leher. Ia mengendus kulit badanku dan mulai mengecupnya. Tidak lupa ia meninggalkan beberapa tanda merah di daerah leher.

Turun ke bawah, dekat dengan tali BHku, ia juga mengendusnya. Mencium lenganku, dan bergerak ke arah belahan payudaraku. Payudaraku tidak begitu besar, namun cukup untuk dipegang oleh tangannya. Tangannya masih meraba dan meremas payudaraku yang masih tertutup BH. Sampai akhirnya, ia berniat membuka kaitnya. Kait itu terlepas, dan ia lempar BHku ke lantai.

Aku sangat malu, dan dengan reflek ku tutup payudaraku dengan kedua tanganku.

"Heyy, let go of your hand. I want to taste it". Ucapnya sambil melepas kedua tanganku dan membiarkannya terbuka.

Aku memejamkan mataku saat James mencium putingku. Tidak hanya itu, ia menjilat salah satu putingku, dan yang satunya ia pelintir dengan jarinya .

"Ahhh... Ahhh... Euhmm". Desahanku keluar begitu saja.

Setelah ia meninggalkan tanda merah disitu, ia membuka kemeja putihnya dan melemparnya ke lantai. Aku terpana melihat badannya, sungguh well build dan rambut badannya yang menurutku sangat atraktif. Tidak berhenti disitu, James juga membuka celana khakinya, yang meninggalkan dirinya dengan seutas boxer saja.

Lalu ia melanjutkan permainannya. Ia memegang kedua pahaku, dan membuka kakiku lebih lebar lagi. Ku lihat ia duduk di lantai, dan memasukan kepalanya di antara pahaku. Mengendus kulit pahaku, dan menciumnya. Mulai maju mendekati celana dalamku.

Dengan gerakan tiba-tiba, ia langsung mencium vaginaku yang masih tertutup celana dalam itu.

"AHH... AHH... James, oh my godd euhmm stophh"

Tidak, dia tidak berhenti. James lanjut mencium dan bahkan menjilat celana dalamku. Badanku merinding dan desahanku makin tak beraturan. Kedua tanganku meremas sprei kasur berkali-kali.

Hingga akhirnya ia berhenti, dan aku bisa bernapas. Namun ia lanjut menelanjangiku. Celana dalam itu ia lepas dan ia hempaskan.

"From here, I will teach you how to receive pleasure from men. Now, I want to change our position to lie down."

Aku nurut, dan ia juga mulai naik ke atas kasur. Ia menindihku dengan badannya, dan matanya menatapku dengan sangat-sangat tajam. Kulihat salah satu tangannya bergerak menyentuh pahaku. Sedikit demi sedikit jari nya mulai naik keatas, hingga menyentuh bibir vaginaku.

"I hope you're ready. I'm going to put one finger in."

Ia memasukan jarinya, dan berdansa di dalamnya.

"Euhmm euhmm Ahh... James ahhh ahh". Ku terus mendesah, dan keringat mulai bercucuran di dahiku.

Suara becek mulai terdengar di telingaku, kurasa ia juga menyadarinya. Suara itu berasal dari vaginaku yang sangat sangat basah. Ini nikmat, kelewat nikmat. Aku memejamkan mataku dan terus mendesah.

James sangat nakal, dan menambah jarinya. Tidak satu jari, dua jari sekaligus. Ada 3 jari yang sedang berdansa di dalam vaginaku.

"Jamessss Arghh AHHH... Eumhhh eumhhh, oh my god oh my godd ahhh". Aku meracau tidak karuan.

Tempo gerakan jarinya makin cepat, ia memaju mundurkan jarinya hingga aku tidak sadar, aku sudah keluar. Dan aku yakin sudah membuat tangannya basah dengan cairanku.

Aku membuka mataku, dan kulihat James tersenyum padaku. Ketiga jari itu ia keluarkan, dan ia jilat. Lalu ia mendekatkan wajahnya padaku, dan mencium bibirku. Membuka bibirku secara paksa dengan bibirnya, dan kita mulai beradu lidah. Saliva mulai tumpah, dan aku susah bernapas.

Ia lepaskan ciuman itu, dan kepalanya mulai turun ke payudaraku. James meremas kedua payudaraku, sambil sesekali menggigit putingku.

"James jamesss.. ahhh... Ahh... this is so.. so.. goodhh euhmm"

James menurunkan kepalanya, dan sekarang ia berhadapan dengan vaginaku. Lalu ia... Menjilat vaginaku. Pahaku reflek menjepit kepalanya, karena aku sudah tidak tahan. Seluruh badanku sudah James kuasai, payudaraku yang terus diremas, dan lidahnya yang menjilati setiap dinding vaginaku.

"AHHH ARGHH... EUHMMM JAMESS JAMESS... GOD PLEASEE AHHH... AHHH". Desahan dan deru napasku sudah tidak bisa dikontrol. Aku yakin tetanggaku bisa mendengar suaraku, tapi aku tidak peduli, karena ini sangat sangat nikmat.

Suara becek itu kembali terdengar, lebih cepat. James menjilat dan mengemut vaginaku dengan sangat liar. Aku tidak tahan dan aku keluar untuk kedua kalinya. Kali ini semprotan dari cairan vaginaku mengenai muka James, dan aku sangat malu.

"Haahh... Ha...ahh... I'm sorry James, let me clean it". Ucapku yang hendak bangun untuk mengambil tisu.

James menahan badanku, ia menggeleng. Aku mengerti dan aku nurut padanya. Ia berganti posisi, dan tiduran di sampingku. Ia membalikan badanku untuk tidak melihat badannya. Tapi aku bisa merasakannya, karena James memelukku dari belakang.

"Now, I will teach you from a relaxed position like this. I'm sure you need a break from your second cum."

One Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang