Kalian pernah melihat sebuah mimpi yang menenggelamkan seluruh ingatan kalian? Yah, ini mungkin hanya ada diperbatasan dunia maya dan nyata. Entah benar-benar berwujud atau tidak. Tapi, mimpi seperti ini terlihat menakutkan bahkan hanya sebatas mimpi lewat saja.
Aklesh duduk dikasur nya setelah mimpi yang aneh itu membuat nya dengan paksa membuka mata. Rasa nya seperti sesuatu mencekik nya, seperti ada yang sesuatu yang memperingati nya. Dan sesuatu itu bukan hal baik untuk Aklesh sendiri.
Waktu subuh. Waktu yang selalu bernafas tapi tak bernyawa, ketenangan dan embun pagi yang menjadi pertanda para makhluk yang beraktivas dibawah matahari masih terlelap dalam buana mimpi indah.
Sedikit kabut yang membawa embun dingin terasa menyejukkan kalbu setelah ditelan oleh mimpi buruk yang bahkan tidak bisa Aklesh ingat.
Sesuatu bergetar didalam kalbu nya tapi dia tidak tahu apa itu? Aklesh berjalan ke balkon. Dia berdiri dibatas pagar, menatap cakrawal yang siap memutahkan cahaya sang surya untuk sekali lagi memberikan siraman kehangatan ke bumi pertiwi.
Aklesh suka mengamati langit gelap yang sedikit demi sedikit merubah warna nya menjadi biru cerah. Suara kicauan burung mulai bersahutan dan sinar matahari yang hangat menerpa wajah. Aklesh merasa lebih tenang sekarang.
Hari ini dia punya beberapa pekerjaan dipagi hari sebelum pergi ke sekolah. Dan hari ini, Aklesh berulang tahun yang 17 tahun.
Sudah satu tahun berada didunia ini, rasa nya banyak hal yang sudah dia lewati silih berganti. Sampai-sampai dia berpikir, kehidupan sebelum merupakan kehidupan yang monoton tapi kedamaian dalam hidup yang bahkan sekarang rasa sedikit membuat nya tertawa.
Suara ketukkan pintu terdengar dan sosok remaja dengan senyuman secerah mentari membuka pagi nya.
"Kak Aklesh, pagi. Hari ini aku nginap di istana. Hehe" pamer pemuda imut itu.
"Iya. Pagi, Killian. Tidur mu nyenyak?"
"Nyenyak banget. Ayo sarapan bareng"
Aklesh menganggukkan kepala nya dan mengikuti langkah riang Killian. Tuh, Elvano dan Caleb pasti juga sudah berada diruang makan. Sedangkan Aksa, Arsa dan Obsidian memilih pulang. Apalagi Aksa dan Arsa diseret paksa oleh Krisan kembali pulang, yang membuat Aksa diejek habis-habisan oleh Killian.
Saat mereka sampai. Caleb dan Elvano terlihat berbincang, Aklesh bisa menduga jika dua pemuda itu sedang berbicara tentang pekerjaan mereka. Aklesh hanya menyapa mereka dan duduk di bangku nya.
Killian terkadang mengajak Elvano berbincang dan Elvano membalasnya dengan anggukkan atau tanggapan lembut. Terlihat seperti adik dan kakak. Imut sekali. Sedangkan Caleb makan dengan tenang wajah datar sesekali memberikan anggukkan saat Killian mengarahkan pertanyaan kepada pemuda datar itu.
Aklesh tersenyum memakan makanan nya. Sarapan seperti ini tidak buruk, tapi sekarang dia lebih khawatir kepada Killian yang sangat semangat didalam pembicaraan sambil menyuapkan makanan ke mulut nya, Aklesh takut pemuda itu akan tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akleshi? No, I'm Aklesh {END}
General Fiction⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hidup nya. Hidup seperti kebanyakan orang normal lain nya. Dan pada suatu hari, Dia tanpa sengaja menem...