Tawaran Pak Tito

14.9K 515 0
                                    

Sudah tiga hari Ataya bekerja di rumah Pak Darmo selama tiga hari pula dia selalu diantar pulang olehTito dengan segala alasannya Tito membual kepada Bude Ani. Bude Ani ya dengan tololnya (maaf Bude) percaya percaya saja, yah Namanya juga orang tua. Sekarang Ataya sedang Bersama dengan Tito di rumahnya. Jangan tanya kenapa si mesum Tito bisa di rumah Ataya yang pasti tadi setelah dia mengantar Ataya dia terjebak hujan. Dengan alibi trjebak hujan itulah yang membuat Tito sekarang mendekam di kamar Ataya.

Sekarang masih jam tujuh malam tapi Ataya matanya sangat terasa berat jadi dia ingin tidur dan Tito pun ingin tidur juga. Kamar di rumah Ataya hanya dua yang satu kamarnya dan yang satu adalah kamar almarhum orangtuanya tidak mungkin Ataya membarkan Tito tidur di kamar almarhum orangtuanya bukan bagaimana tetapi kamar itu sekarang telah menjadi museum kenagan yang Ataya buat untuk mengenang kedua orangtuanya. Alhasil sekarang Tito berbaring di kamar Ataya dan bersebelahan dengan Ataya.

"Bapak kepanasan ya? Kan udah saya bilang kamar ini sempit kasurnya pun walaupun muat tiga orang seukuran saya masih akan tetap sempit kalau di tiduri dengan saya dan bapak, tadi juga kan saya udah bilang kalau bapak tidur aja di sini nanti saya tidur di ruang tamu. Serius pak gak apa-apa daripada bapak kesempitan kayak gini alhasil gak bisa tidur kan?"

"Nggak kok saya gak kepanasan, saya juga gak kesempitan ini nyaman-nyaman saja menurut saya"

Ataya hanya menghela nafas dan memejamkan mata mecoba tidur, walaupun nyatanya dia tak kunjung tidur karena pakaian yang dia pakai sangat tidak nyaman. Biasanya Ataya hanya memakai daster atau tidak baju malam Wanita saat sedang meras gerah. Ataya sekarang hanya memiringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan tidak kuat dengan semua ketidak nyamanan ini.

"Kamu kenapa sih, gerak kerak terus? Kamu gak bisa tidur yah? Saya juga gak bisa tidur biasanya saya tidur lepas baju sekarang gak bisa lepas baju karena tidur sama kamu"

Bjir si Tito ini sangat to the point mengatakan nya tanpa malu kepada Ataya entah ada maksud lain atau apalah we never know.

"Makanya pak saya mau tidur di luar saja biar bapak bisa tidur nyaman"

"Kalo saya tidur nyaman di sini apa kamu juga tidur nyaman juga di luar?"

Ataya sangat shik shak shock mendengar ucapan Tito, agak blushing dikit sih, tapi karena lampunya di matiin jadinya gak keliatan.

"ya nggak juga sih pak, tapi kan bapak bisa tidur dengan nyenyak"

"Saya besok gak kerja kamu besok yang kerja jadi seharusnya kamu yang tidur dengan nyenyak, jadi saya aja yang tidur di luar"

"Eh eh pak jangan tidur di luar bayak nyamuk nanti bapak kenak demam berdarah, saya lagi yang di salahin"

"Yaudah kamu Sekarang maunya apa dong?"

"Ya mau bapak apa dulu?"

"Saya mau lepas baju nih kalau boleh"

"Ya boleh aja gak ada yang larang, monggo kalau mau lepas baju"

"Beneran boleh nih?"

"Iya monggo Pak"

Tito bergegas mencopot pakaian yang atas sehingga memamerkan otot-ototnya tapi gak keliatan sekarang kan gelap. Tito mendesah lega setidaknya dia bisa tidur dengan damai.

"Jadi sekarang mau kamu apa?"

"Nggak ada si pak"

"Alah boong kamu orang kamu dari tadi gak bisa tidur, ganti lah pakaianmu gapapa kok orang gelap saya juga gak liat"

"Nggak kok pak saya biasanya juga begini, tapi emang hawanya panas jadi saya gak bisa tidur"

Tito terdiam, Ataya juga terdiam, Suasana hening yang ada hanya gemercik hujan yang kian deras. Untung saja rumah Ataya gentengnya udah di benerin kalau nggak udah kalang kabut dia buat nampung air air yang bocor.

MAS TITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang