Akibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...
Zuohang sangat terkejut mendengar pemuda itu mengetahui nama panggilannya. Dia terus menatap wajah pemuda yang sedang memandangnya dengan senyuman khasnya.
"Lo! Bagaimana lo tahu nama panggilan gw?" tanya Zuohang dengan wajah penuh selidik. Pemuda yang akrab disapa Xinhao itu hanya tersenyum mendengarkan perkataan Zuohang.
'Ishh ini orang makin aneh. Orang yang bertanya tidak dijawab bahkan tersenyum tak jelas' gerutu Zuohang. Xinhao terkekeh mendengar omelan Zuohang.
'Manis' pikir seseorang.
"Woii Xinhao kenapa lo ngak memberitahu yang lo akan pindah ke sini?" tanya Zeyu yang datang entah dari mana. Dia duduk di kursi di depan Zuohang dan Xinhao.
"Hanya, gw ingin mengejutkan kalian toh!" jawab Xinhao dengan santai. Zuohang yang melihat Zeyu yang sepertinya akrab dengan Xinhao membuka mulutnya
"Oit, Zeyu! Lo tahu makhluk aneh ini?"
"Aduhh hati kecilku sakit mendengar perkataanmu!" Kata Xinhao sambil memegangi dadanya seolah dia benar-benar terluka oleh perkataan Zuohang. Zuohang memelototi Xinhao. Zeyu hanya tertawa terbahak-bahak melihat kedua sahabatnya ini.
"Gw lupa lo kehilangan ingatanmu. Lo pasti agak asing lagi dengan Xinhao kan? Xinhao ini adalah teman kita sekaligus sepupu lo," kata Zeyu. Dia memperlahan suaranya pada kalimat sepupu karena Zuohang sebelum kehilangan ingatannya tidak ingin memberi tahu orang-orang di sekitarnya tentang keluarganya. Xinhao hanya setuju dengan Zuohang selama itu memberinya kenyamanan.
Zuohang hanya menganggukkan kepalanya setelah mendengar penjelasan Zeyu. Sekilas ingatan pemilik tubuh asli ini terlintas di benaknya.
'Xinhao... sepupu Zuohang. Menurut ingatan Zuohang, Xinhao ini adalah orang baik. Jadi tidak apa-apa kalau gw dekat dengannya,' monolog Zuohang.
"Ooo... kalau begitu maafkan gw atas kelakuan kasar gw tadi," kata Zuohang sambil tersenyum manis ke arah Xinhao. Senyuman Zuohang membuat seluruh kelas yang sudah melihat interaksi ketiga orang itu tercengang.
'Wow, apakah Zuohang benar-benar tersenyum?'
'Arhhh... betapa lucunya Zuohang'
'Ini benar si cupu kelas kita!'
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang terdengar. Zuohang yang aneh dengan situasi saat ini memandang Zeyu dan bertanya
"Kenapa mereka bereaksi seperti itu saat gw tersenyum? Apakah sungguh buruk ketika aku tersenyum?"
"Tidak apa-apa, lo aja belum pernah tersenyum seperti ini di kelas sebelumnya. Ini mungkin pertama kalinya lo tersenyum, jadi wajar jika seluruh kelas heboh. Lagipula senyum lo manis sekali hingga membuat banyak orang luluh," balas Zeyu sedikit menggoda Zuohang. Zuohang yang mendengar itu sangat malu dan lari keluar kelasnya.
"Yahh... kamu ingin pergi ke mana Zuohang?" kata Xinhao sambil terkekeh melihat kelakuan Zuohang. Dia dan Zeyu keluar dari kelas untuk mengikuti Zuohang.
.
Sementara itu,
Yuhan melihat interaksi Zuohang dengan Xinhao dan merasa sedikit aneh karena mereka terlihat cukup dekat. Tiba-tiba Zuohang tersenyum manis membuat Yuhan tertegun sejenak. Kemudian dia tersedar dan segera mengambil foto Zuohang yang sedang tersenyum.
"Ini pasti membuat Azhi ge dengan Aji cemburu," Yuhan tertawa. Zhangji yang kebetulan absen hari ini membuat pekerjaan Yuhan menjadi lebih mudah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arhhh, sial! Lo manis sekali, kelinci. Tunggu gw kelinci kecil," pikir Zhixin setelah melihat gambar yang dikirim oleh Yuhan.
"Lo tidak akan pernah lepas dari gw sayang. Beraninya lo tersenyum pada orang lain selain dari gw," monolog Zhangji sambil meremas ponselnya dengan kuat.