Kini valdo baru pulang dari cafe, setelah sampai di kos valdo langsung menuju dapur untuk minum karna ia merasa sangat haus.
"Marsha.. kamu kenapa" ucap valdo saat melihat tangan marsha berdarah.
"Ini aku lagi motong mangga terus ngga sengaja kena pisau" ucap marsha
Aldopun langsung membawa marsha duduk di ruang tengah kos dan langsung mengambil kotak p3k untuk mengobati marsha.
"Sini tangan nya" ucap valdo dan valdo langsung membersihkan tangan marsha dengan telaten dan memasangkan plaster di tangannya, lalu valdo meniup-niup tangan marsha.
Tiba-tiba marsha mendekatkan wajahnya pada valdo dan marsha mencium singkat bibir valdo, namun setelah itu valdo langsung meningalkan marsha dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Marsha langsung menyusul valdo di kamarnya.
"Do..." ucap marsha
"Kenapa sha, kamu suka sama aku?" Tanya valdo namun marsha hanya diam saja menatap valdo
"Enggakan?, aku ngga suka nyium teman aku sendiri sha, jadi kamu jangan ngelakuin hal di luar batas pertemanan" ucap valdo sambil menghembus kasar nafasnya dan mengelus pucuk kepala marsha.
"Aku ngerti kok kamu lagi kesepian dan butuh di hibur seseorang, jadi aku rasa kamu cuma kebawa perasaan aja sama aku bukan cinta " ucap valdo dan marsha langsung meningalkan valdo begitu saja.
*aku juga sebenarnya mulai suka sama kamu sha, tapi aku belum yakin sama perasaan aku sendiri dan aku juga belum yakin sama perasaan kamu ke aku, aku ngga mau nyakiti kamu* batin aldo
**
Beberapa hari kemudian........
"Marsha mana ya di dalam ngga ada, di gazebo juga ngga ada, mana udah malam banget lagi" gumam aldo khawatir pada marsha yang belum pulang sampai saat ini.
Valdopun berlalu lalang di depan kos menunggu marsha pulang.
**
"Haii sha apa kabar lu, tumben sendirian mana pacar lu" ucap lucas pada marsha, kini marsha sedang di diskotik tempatnya biasa bersama zean dulu.
"Jangan nanya bajingan itu sama gue, gue juga ngga tau dia dimana" ucap marsha
"Udah putus lu sama dia" tanya lucas namun marsha tidak menjawab pertanyaan lucas.
"Byeee gue mau pulang dulu" ucap marsha
"Gue anterin ya" ucap lucas dan dianggukin oleh marsha
**
Kini valdo masih setia menunggu marsha di depan kos, tiba-tiba saja ada mobil berhenti di depan kos dan laki-laki itu langsung membukakan pintu untuk marsha. Namun saat marsha keluar dan ingin masuk ke dalam kos laki-laki itu menarik tangan marsha dan ingin mencium nya namun dengan cepat marsha mendorong laki-laki itu. Valdo yang melihat itupun langsung menghampiri marsha.
"Sialan lu, dia ngga mau kenapa lu paksa" ucap valdo ketus mendorong laki-laki itu
"Pergi lu sekarang lucas" ucap marsha dan langsung meningalkan valdo dan lucas
"Siapa lu, teman marsha" tanya valdo pada lucas
"Teman? Hahah mana mungking orang kaya dia punya teman" ucap lucas tertawa kecil
"Posisi lu sekarang sama kaya gue hahah, dia itu mendekati siapapun biar dapat perhatian dari zean mantannya" ucap lucas sambil tertawa kecil
"Tapi gue fine, fine aja, karna gaada ruginya bagi gue" ucap lucas tersenyum smirk, Aldo menatap tajam pada lucas.
"Kenapa lu mau mukul gue, ngga terima lu cewe lu gue bilang kaya gitu hah" ucap lucas sambil mendorong valdo
"Pergilu sekarang dari sini sebelum gue habisi" ucap valdo pada lucas dan pergi meningalkan lukas
"Tunggu, nih tas cewe lu tinggal di mobil gue" ucap lucas dan melempar tas marsha pada valdo, valdo mengambil tas itu dan langsung pergi meningalkan lucas
"Ingat, lu itu ngga ada beda sama gue, jadi jangan kecintaan sama dia" ucap lucas sambil tertawa kecil sebelum masuk ke mobilnya.
"Pergi lu anjinggg" teriakk valdo pada lucas, lucas langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari situ.
**
"Nihh tas lu" ucap valdo dingin pada marsha.
"Doo.." ucap marsha sambil mencegah tangan aldo yang ingin pergi, valdopun melepaskan tangan marsha dan pergi meninggalkan marsha.
*Ckk.. pasti dia marah* batin marsha menatap valdo
Marshapun masuk ke dalam kos untuk menganti bajunya, setelah menganti bajunya ia pergi keluar untuk menyusul valdo.
"Dimana sih dia" gumam marsha mencari valdo, tiba-tiba pandangan marsha beralih kearah lapangan basket di belakang kos.
Kini valdo sedang bermain basket dengan penuh emosi, tiba-tiba marsha muncul di hadapannya.
"Pinter banget sih main basketnya" ucap marsha sambil mengelus pucuk kepala valdo tetapi valdo langsung menepis tangan marsha. Valdo pun langsung pergi meningalkan marsha.
"Doo.. tunggu" ucap marsha, valdo pun memberhentikan langkahnya dan menghadap kearah marsha.
"Apa sha mau ngomong apa, mau ngejelasin kalau aku beda dari dia, atau beda dari siapa sha, hah!!" ucap valdo sedikit meninggikan suaranya
"Kamu lupa do, kamu yang ngga yakin sama perasaan aku, aku ngga nyangkal perkataan kamu kemaren, karna mungkin perkataan kamu benar aku cuma bawa perasaan bukan cinta" ucap marsha dengan mata berkaca-kaca pada valdo
"Itu makanya aku coba untuk dekat sama orang lain, karna aku juga penasaran sama perasaan aku sendiri. Tenyata aku salah sama perasaan aku, walaupun banyak orang di sekeliling aku tapi aku tetap suka dan kangen sama kamu" ucap marsha dengan mata berkaca-kaca
"Kenapa diam do, kamu ngga bisa jawab kan" ucap marsha dan langsung meninggalkan valdo.
Namun valdo mencegah tangan marsha dan langsung mendekatkan wajahnya dengan marsha. "Bukannya kamu ngga mau cium teman kamu sendiri do" tanya marsha menatap dalam valdo
"You are now my girlfriend" ucap valdo pada marsha dan valdo langsung melumat lembut bibir marsha dan marsha membalas ciuman valdo, valdopun mulai memperdalam ciumannya dengan marsha.
"Mphhh... do udah nanti ada yang liat gaenak" ucap marsha dan valdopun langsung melepaskan ciumannya.
Kini valdo dan marsha langsung masuk ke kos sambil bergandengan tangan.
"Kamu istirahat ya, goodnight cup" ucap valdo sambil mencium singkat bibir marsha
"Goodnight too" ucap marsha dan langsung masuk ke kamarnya.
FIKSIIIIII !!!!!
JANGAN DIBAWA KE RL!!!
MAAAP YA KALO KURENG
JANGAN LUPA VOTE, JANGAN JADI PEMBACA GOIB👻👻👻
MAKASIH YA SENGKUHH YANG UDAH VOTE🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
She's idol (END)
Short StoryMarsha Adevie Lenathea seorang idol yang memutuskan pensiun secara tiba-tiba karena alasan tertentu. Marsha kemudian memutuskan untuk tinggal di rumah kos-kosan yang sama dengan seorang mahasiswa bernama Valdo Dio Mahesa . Marsha semula curiga deng...
