Singgah ke Argheta.

53 4 0
                                    

Setiap satu tahun sekali, resort milik kakek, Grand Resort, mengadakan sebuah acara tour dan Family Harmonious—nama buatan kakek—sebagai bonus dan jamuan khusus bagi para tamu yang datang berkunjung di pertengahan tahun. Acara ini menjadi sorotan utama setiap tahun dan selalu dinantikan oleh para pengunjung setia resort. Namun, beberapa tamu asing bisa saja beruntung karena menginap di waktu tersebut.

Dalam 6 hari acara, Grand Resort memberikan pelayanan khusus yang tidak akan terlupakan, termasuk acara makan malam, pengenalan budaya lokal yang dapat diikuti oleh para tamu, serta berbagai kegiatan menarik lainnya. Semua pelayanan ini disediakan tanpa biaya tambahan, sebagai bentuk apresiasi kepada para tamu setia resort.

Pada suatu sore, aku pergi bersama sahabat dekatku, Kadek, ke pesisir pantai untuk mencari beberapa ahli selam cekatan. Aku yakin bahwa pergi ke pantai tanpa menyelam di laut akan kurang memuaskan, sehingga aku memutuskan untuk menambahkan jadwal menyelam di salah satu spot teluk cantik di Argheta untuk pengalaman yang tak terlupakan nanti.

Aku berkenalan dengan beberapa penyelam profesional, dan akhirnya sepakat untuk menjalin kerja sama dengan Pakde Bramantyo dan kedua anaknya, Chandra dan Rhea. Mereka merupakan penyelam handal yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Selain itu, kehadiran Rhea juga akan memberikan rasa nyaman dengan kehadiran seorang pendamping wanita. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Dengan kerja sama ini, diharapkan para tamu akan mendapatkan pengalaman menyelam yang aman dan menyenangkan di teluk cantik Argheta, serta menjadikan acara Family Harmonious di Grand Resort semakin berkesan dan menyenangkan bagi semua pengunjung.

Pakde memang pria paruh baya yang sangat baik. Aku dan Kadek memakan banyak kepiting buatan Ibu Utari, istri Pakde Bramantyo yang terkenal karena lembut dan baik hatinya. Jangan tanyakan soal rasa kepiting buatan beliau. Setelah ini rasanya aku ingin cepat merekrut Bu Utari untuk memasak di resort dan menjadikan dia kepala chef di sana. Sebelum seseorang menjadikannya juru masak di tempat lain.

Kami berbincang sebentar selepas makan. Sangat disayangkan sore ini Chandra dan Rhea tidak ikut menikmati kepiting karena harus sibuk menyelam bersama beberapa turis di dekat pantai. Aku dan Kadek segera pamit tanpa menunggu keduanya.

Diperjalanan, aku dan Kadek kembali bertukar pikiran mengenai ide-ide dan aktifitas apa yang akan dilakukan setelah diving. Mengingat waktu acara sekitar 6 hari, mungkin kami perlu mengadakan 3-5 kegiatan berkesan untuk para tamu.

Mata Kadek sesekali membelalak karena terkesima dengan ide gila yang aku usulkan. Dia juga tidak ingin kalah, Kadek menyarankan beberapa pesta outdoor malam dengan layanan cocktail di pesisir pantai.

Saat tiba di resort, udara segar dan angin sepoi-sepoi menyambut kami. Kami melihat hamparan pantai yang tenang dan indah di bawah sinar matahari senja. "Bagaimana kalau dibandingkan pesta alkohol kita mengadakan acara barbeque saja di tepi pantai? Pasti akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu," usulku lagi sambil tersenyum.

Kadek langsung mengangguk setuju, "Bagus ide mu, Pram. Aku akan segera mengatur persiapannya. Tapi kalau menyelipkan beberapa alkohol masih boleh, kan?"

"Astaga, Kadek..." akhirnya aku menganggukkan kepala, susah berdebat dengan Kadek yang usianya jauh lebih tua dariku.

Selepas keluar dari angkatan udara, aku sendiri memang tetap tidak suka minum. Dulu, sewaktu berumur 19 tahun kakek pernah menawarkan minum alkohol saat festival, tetapi aku menolaknya. Syukurlah, hingga saat ini pun aku masih tidak tertarik sama sekali minum alkohol.

Mungkin terpengaruh juga karena melihat kakek dan Kadek mabuk bersama dulu, lucu sekali.

Untungnya aku ada di sana malam itu dan membopong keduanya. Kakek mengajak kami pergi ke bar, keduanya mabuk sampai kesusahan berdiri.

shintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang