005

1.5K 169 1
                                    

"Pagi ku ceraaah~" nyanyi Gino yang sedang bersandar pada motornya.

Pagi ini seperti biasa sebelum jam masuk, Jeano dan teman-temanya akan terlebih dahulu nongkrong di parkiran motor.

"Matahari bersinar~" sambung Rion.

"Ku gendong tas hitamku dii pundak~" Nyanyi Gino lagi sambil memperlihatkan dan membenarkan posisi tas hitam di pundaknya itu.

"Berisik ah, suara lo jelek" protes Zarel yang asik memainkan kunci motornya yang terdapat beberapa gantungan dengan berbagai bentuk.

"Yeee protes aja lo" sewot Gino memukul pelan bahu Zarel.

"Sam, kemarin lo udah jadi ketemu bang Martel?" tanya Rion pada Samuel yang dari tadi fokus pada hp nya.

"Udah" jawab Samuel singkat.

"Terus apa katanya? Jadi kan balapan ntar malam?" tanya Rion lagi.

"Jadi, kita di suruh siap-siap aja" jawab Samuel dengan nada datarnya.

"Oke deh, ntar yang turun lo lagi kan bos?" kali ini ia bertanya pada Jeano yang dari tadi asik mendengarkan Isabella bercerita.

"Iya, lo urus aja taruhan sama motor gw" ucap Jean.

"Beres itu mah" ucap Rion mengacungkan jempolnya pada Jeano.

"Kamu mau balapan lagi Je?" tanya Isabella yang mendengar percakapan mereka.

"Iya, Sa. Gpp kan kalau aku ikut balapan lagi?" Jeano balik bertanya sambil menatap Isabella yang lebih pendek darinya itu.

"Ih kamu bilang kemarin itu yang terakhir" ucap Isabella memasang wajah cemberutnya.

"Maaaf, aku ga bisa kalau tiba-tiba harus berhenti balapan, kamu ngertiin ya?" ucap Jeano mencoba mendapat pengertian dari Isabella.

"Tapi aku khawatir kamu kenapa-kenapa, Jean" ucap Isabella membuat Jean menyunggingkan senyumannya pada Isabella.

"Tenang aja aku ga akan kenapa-kenapa kok, kamu harus percaya sama kemampuan aku" ucap Jeano lembut sambil mengelus surai kecoklatan milik Isabella.

"Asal kamu janji ga akan terluka"

"Iyaaa, aku janji. Sekarang senyum dulu dong" ucap Jeano menarik pelan pipi sebelah kiri Isabella membuat gadis itu tersenyum.

"Nah gini kan cantik" puji Jeano membuat Isabella tersipu malu mendengarnya.

"Ekheeem, iya iya dunia mah milik kalian berdua doang" ucap Gino yang dari tadi memperhatikan interaksi Jeano dan Isabella.

"Kita-kita mah cuma ngontrak" timpal Rion.

"Romantis terus jadian kaga" saut Zarel.

"Berisik lo pada!" protes Jeano menatap tajam teman-temanya itu.

"Eh eh eh" ucap Rion sambil memukuli pundak Gino.

"Apa sih!?" kesal Gino menyingkirkan tangan Rion yang memukuli pundaknya.

"Liat tuh ada yang mau lewat sini" ucap Rion sambil menunjuk ke arah Keyra yang sebentar lagi akan lewat di depan mereka.

"Eh Keyra cantik, lewat aja nih?" ucap Zarel saat Keyra lewat didepan mereka tanpa melirik sedikit pun.

"Ga usah sok akrab" ucap Keyra tanpa menghentikan langkahnya.

"Sombong banget sih, biasanya juga ngejer-ngejer Jean" ucap Rion yang berhasil menghentikan langkah Keyra.

"Itu dulu, gw yang dulu udah mati" ucap Keyra membalikan badan menghadap Jean dan teman-temanya dengan tampang cuek.

"Ngeri banget bahasanya, segitu banget sih nyari perhatian" ucap Rion lagi membuat Keyra mati-matian menahan agar tak emosi.

ANTAGONIS || winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang