"Ayah.." Arga menoleh kaget pada putri semata wayangnya yang tiba-tiba berada di kantornya.
"Loh, kamu ngapain disini?"
"Mau jemput Ayah. Bentar lagi Ayah pulang kan?" Edlyn menampakan wajah cerianya membuat si pria tersenyum lebar kemudian menatapnya sendu.
"Maaf sayang, hari ini Ayah lembur. Kerjaan Ayah banyak banget.."
"Yaaaaah.. " Lirih Edlyn dengan bibir mengerucut, namun tak lama ia kembali menunjukkan wajah berbinar.
"Kalo makan siang bareng? Lyn tau pasti Ayah belum makan.." Arga kembali tersenyum, ia melirik arloji di pergelangan tangannya kemudian mengangguk.
"Tunggu di lobi, 5 menit lagi Ayah turun.."
"Baik.." Gadis itu berbalik dan berjalan riang keluar dari ruangan kerja sang ayah. Ia menundukkan kepala dan membalas sapaan beberapa rekan kerja ayahnya.
Edlyn terduduk di sebuah sofa di loby utama kantor tersebut, bukan, ini bukan kantor milik ayahnya. Sang ayah hanya menjabat sebagai sekretaris manager di perusahaan tersebut, ia dan keluarganya tak se-kaya itu.
Gadis itu mengeluarkan ponsel dan memainkan game, 5 menit ternyata cukup lama jika menanti dengan tak sabar.
Hingga 5 menit berganti keempat kalinya dan Arga masih belum terlihat disana. Edlyn pun nampak asik dengan gamenya namun gemuruh perut menyadarkannya.
"Ayah mana sih? Katanya 5 menit? Ini udah 5 menit kali 5!" Gerutunya seraya bangkit dan mengedarkan pandangan.
Gadis itu tersenyum lebar saat pintu lift terbuka menampakan sang ayah yang berjalan tergesa kearahnya.
"Ayah lama banget, Lyn udah laper.."
"Maaf sayang, tapi Ayah gak bisa nemenin kamu. Ada meeting dadakan dan Ayah harus ikut"
Wajah merengek Edlyn terganti datar, gadis itu bahkan tak sempat mendeskripsikan rasa kecewanya tapi sang ayah telah berlalu dari hadapannya.
Ia menghela nafas dan berjalan lemas keluar dari gedung tersebut.Edlyn paham bahwa sang ayah sibuk tapi apakah salah jika ia ingin makan siang bersama sang ayah untuk mengadukan hari lelahnya. Gadis itu berjalan seorang diri menyusuri trotoar, berniat pulang dengan berjalan kaki, biarlah kakinya pegal dan lelah, agar saat sampai di rumah gadis itu bisa langsung tertidur pulas.
°°°°°°°
Di tempat lain, seorang gadis cantik baru saja keluar dari sebuah mini market. Ia terduduk sejenak di kursi teras minimarket tersebut seraya menikmati es krim di tangannya. Gadis itu melirik ponselnya yang baru saja menunjukan notifikasi pesan masuk, ia meraih dan membukanya.Senyumannya mengembang sempurna membaca pesan masuk yang merupakan ajakan kencan dari gadis yang selama ini ia idamkan. Gadis itu bangkit dan berjalan cepat menuju rumahnya yang berjarak tak terlalu jauh dari sana.
"Kak Eva, darimana?" Langkahnya terhenti kala memasuki rumah, gadis itu menoleh dan tersenyum pada adik perempuannya.
"Dari minimarket, tumben udah pulang.."
"Aku cape belajar terus, kak.." Gadis itu merengek membuat Sheeva menghampirinya dan memeluknya sesaat.
"Lagian kenapa ikutan les nya banyak banget?"
"Salahin Mama sama Papa. Aku aja gumoh." Kesalnya, Sheeva terkekeuh. Ia menyodorkan kantong kresek yang di bawanya pada sang adik.
"Makan es krim dulu, biar gak emosi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKARA (GxG) (COMPLETED)
Ficção Adolescente;Bulan, langit merengkuhmu begitu lekat namun engkau malah berpijar sendirian, apakah itu yang kau lakukan agar rasamu sampai pada tanah yang juga menanti kau dekap? ;Langit, kau merentang dengan lebar namun engkau malah mendekap kesakitan, apakah r...