Hatiku

55 11 0
                                    

Taeyong terus menangis dan mencium cincin punya ibunya berulang kali. Dia tidak menyangka cincin ibunya akan kembali, dan setelah cincin di jual, penyesalan yang dirasakannya begitu mendalam. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari dia lalui dengan rasa penyesalan namun situasi yang membuat dia harus merelakan menjual cincin satu-satunya peninggalan dari ibunya. Taeyong begitu amat sangat bersyukur cincin itu kembali, dia menangis tersedu-sedu, mencium cincin berulang kali, bahkan sudah tidak terhitung berapa kali dia melakukan itu. Hal yang dia tidak sangka bahwa cincin ibunya kembali dari pria yang baru saja dikenalnya. Taeyong segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada jaehyun....

Taeyong sedikit menelan ludahnya dengan perasaan sedikit kesal namun dia menyadari bahwa jaehyun telah begitu baik kepadanya karena mengembalikan cincin ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong sedikit menelan ludahnya dengan perasaan sedikit kesal namun dia menyadari bahwa jaehyun telah begitu baik kepadanya karena mengembalikan cincin ibunya. Taeyong menganggap besok sebagai hadiah untuk jaehyun karena telah membantunya.

....

Jaehyun baru saja tiba di rumahnya dan dia masih berada dalam mobil di parkiran rumahnya, dia tersenyum bahagia membaca pesan dari Taeyong, lalu jaehyun segera menghubungi pak Kim melalui ponselnya....

" Selama malam pak Kim, maaf menghubungimu selarut ini" ucap lembut jaehyun.

' tidak masalah tuan, ada apa tuan?' tanya pak Kim dengan lembut.

" Majukan persiapan yang aku minta waktu itu, aku memintanya Minggu depan kan?, jadikan pagi besok, aku berangkat dari rumah jam 7. Mungkin aku akan tiba di sana jam 8. Tolong persiapkan semua sesuai dengan apa yang aku inginkan, jika harus membayar lebih, bayarlah karena aku menginginkan semuanya besok" tegas jaehyun.

' baik tuan, kalau begitu aku tutup teleponnya ' dengan panik pak Kim langsung menutup telepon itu.

Jaehyun sedikit tertawa namun senang melihat pak Kim panik seperti itu. Jaehyun segera keluar dari mobilnya lalu menuju ke dalam rumah tapi saat dirinya ingin berjalan menuju ke kamarnya, terlihat kakaknya berada dalam lift, jaehyun mau tidak mau masuk ke dalam lift itu. Johnny terlihat canggung dengan sorot mata yang masih sama yaitu penyesalan. Jaehyun hanya terdiam saja selama lift itu berjalan. Ketika lift itu telah sampai di lantai kamar jaehyun dan Johnny. Jaehyun segera berjalan keluar dengan cepat namun Johnny menarik tangan jaehyun.

" Izinkan kakak bicara padamu" ucap lembut Johnny.

" Tidak ada yang perlu di bicarakan" jaehyun menghempas tangan kakaknya dan kembali berjalan.

" Jika kamu tidak ingin berbicara padaku, paling tidak jangan bertingkah seperti ini kepada keluarga kita. Ayah dan ibu akan curiga" tegas Johnny.

Jaehyun menghentikan langkah kakinya ketika mendengarkan ayah dan ibunya disebut oleh Johnny. Jaehyun segera berbalik memandangi kakaknya dengan sorot mata yang begitu tajam....

" Jangan bawa ayah dan ibu dalam masalah ini, apa kamu mau ayah dan ibu juga tahu tentang perilakumu?" Ucap sinis jaehyun.

" Kenapa kamu memperpanjang masalah ini?, ini masalahku dan Taeyong, tidak ada hubungannya denganmu" Johnny terlihat begitu kesal dengan perilaku adiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kanvas CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang