Taeyong telah selesai acara pertemuan seniman nasional yang menginspirasi, Taeyong pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk di dalam hatinya. Ia masih terpesona oleh karya-karya yang dilihatnya di acara tersebut dan merasa senang bisa berbagi pengalaman tersebut dengan para seniman lainnya.
Sesampainya di rumah, Taeyong langsung melangkah ke ruang tamunya. Namun, tatapan matanya terpaku pada rangkaian bunga mawar yang indah di meja. Ia sedikit bingung ketika menyadari bahwa ini adalah dari Jaehyun, juniornya di kampus dan murid lesnya. Taeyong merasa kebingungan mengenai maksud di balik hadiah ini.
(Ilustrasi)
Di sudut ruangan, adik Taeyong yang bernama Karina, yang selalu ceria, tersenyum genit sambil menggoda, "Wow, Taeyong oppa dapat bunga dari muridnya ataukah...... Apa mungkin ada yang suka sama oppa?"
Nenek mereka yang duduk di sofa sambil merajut juga ikut tertawa kecil, "Jadi seperti ini rasanya memiliki cucu yang punya banyak penggemar, ya?"
Taeyong merasa sedikit malu namun juga tersenyum. Dia tahu keluarganya hanya ingin berbagi kegembiraan atas pencapaian kecilnya, meskipun kadang terasa sedikit memalukan. Sementara itu, pertanyaan tentang maksud sebenarnya dari hadiah bunga mawar ini masih mengganjal di benaknya, dan ia berharap dapat segera mengetahui alasan di baliknya dari Jaehyun sendiri.
Setelah beberapa saat, Taeyong mengambil nafas dalam-dalam dan berkata pada adiknya.
"Karina, ini bukan seperti yang kau pikirkan. Jaehyun adalah murid dan teman baikku. Ini lebih seperti ungkapan terima kasih atas bimbingan yang aku berikan kepadanya." Senyum tipis Taeyong dengan canggung.
Karina mengangguk mengerti, "Oh, aku mengerti, oppa. Tapi tetap saja, aku senang melihatmu mendapat penghargaan seperti ini."
Nenek mereka tersenyum sambil mengangguk, "Benar, Taeyong. Apa pun maksudnya, ini menunjukkan betapa berartinya kamu bagi murid-muridmu."
Taeyong tersenyum lega mendengar dukungan dari neneknya. Dalam hatinya, ia berharap bisa segera mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jaehyun dan juga memahami lebih dalam makna dari hadiah yang diberikan jaehyun.
.....
Setelah beberapa saat menikmati momen bersama keluarganya, Taeyong memutuskan untuk mencari Jaehyun di kampus. Hari itu cerah, dan suasana kampus terasa hidup dengan aktivitas mahasiswa yang sibuk. Taeyong menuju ke kantin, tempat ia sering melihat Jaehyun bersama teman-temannya.
Tak lama kemudian, Taeyong melihat Jaehyun duduk di salah satu meja di sudut kantin, berbincang santai dengan beberapa temannya. Dengan langkah mantap, Taeyong mendekati mereka dan tersenyum tipis ketika Jaehyun menoleh ke arahnya.
"Jaehyun, bolehkah aku bicara sebentar denganmu?" ucap Taeyong dengan lembut, mencoba mencari kesempatan untuk berbicara secara pribadi.
"Tentu saja.... Ada apa?" Senyum hangat jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanvas Cinta
Fanfiction"Kanvas Cinta" adalah sebuah kisah tentang keberanian untuk mencintai di tengah perbedaan, tentang menemukan diri sendiri melalui seni, dan tentang bagaimana cinta bisa menyatukan dua dunia yang berbeda. Bersama-sama, Jaehyun dan Taeyong melukis per...