Kalo ada typo atau nama yang belum diganti mohon ditandai biar langsung dikoreksi
-
-
-
-Taesan membaringkan Leehan ke atas ranjang. Jemarinya menyusup ke balik celana Leehan dan langsung menyentuh pusat kemaluannya. Sentuhan itu membakar sekaligus menyejukkan dan Leehan langsung mengangkat tubuhnya penuh gairah.
Taesan menundukkan kepalanya, mengecup leher dan pundak Leehan sambil menurunkan kemejanya, menikmati betapa Leehan menyerah kepada gairahnya.
“Ah sayangku, kau begitu indah,” Taesan menangkup dada Leehan di telapaknya, merasakan dan menikmati sentuhan itu. Lalu bibir panasnya turun dan menangkup pucuknya, melumatnya penuh gairah, membuat Leehan hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu.
Lelaki itu menurunkan celana Leehan dan mulai menyentuhnya, dimana-mana, meninggalkan gelenyar panas yang membakarnya. Jemari Taesan menyentuh bagian bawahnya dan Leehan merasakan dorongan yang amat sangat untuk memohon agar Taesan mau memasukinya.
Dan Taesan sudah siap, Lelaki itu terasa begitu keras dan panas di bawah sana. Leehan mendesak-desakkan tubuhnya dengan frustrasi, permohonan tanpa kata.
“Tenang sayang,” Taesan mulai terengah, menahan pinggul Leehan yang bergairah di bawahnya, “Aku akan memuaskanmu sebentar lagi”
Taesan menyentuhkan dirinya, dan langsung menggertakkan giginya, melawan dorongan kuat untuk memasuki Leehan dengan kasar. Leehan sudah sangat siap menerimanya, tetapi Taesan bertekad memperlakukannya dengan lembut, memberikan tubuhnya untuk kenikmatan Leehan.
Ketika kehangatan Taesan merasukinya, tenggelam dalam tubuhnya yang panas dan basah, Leehan mengerang dan memejamkan mata. Oh astaga! Rasanya begitu tepat, kenikmatan ini, kedekatan ini yang telah dia sangkal selama ini. Rasanya luar biasa tepatnya!
Mereka bergerak dalam alunan gairah yang keras, berusaha memuaskan gejolaknya sendiri-sendiri. Sampai akhirnya tubuh Leehan terasa melayang, mencapai puncak kenikmatannya didorong oleh rasa klimaks yang begitu dalam. Ketika mendengar erangan, Taesan mengikutinya. Menyerah dalam orgasme bersamanya.
***
Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Leehan menyadari pagi itu, mengingat senyum lembut Taesan ketika Leehan terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi. Terutama perasaan Leehan ke Taesan ada yang berubah.
Ternyata selama ini dia juga frustrasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Taesan. Dan ketika semalaman mereka saling memuaskan gairah masing - masing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Leehan bahkan merasa ingin bersenandung.
Pagi ini, karena Taesan biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini, Leehan memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah. Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu. Tanpa di temani siapapun, Leehan menyusuri lorong-lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong, dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca. Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana.
Leehan terpesona hingga hampir sesak napas. Dia berdiri cukup lama di depan taman itu, lalu kemudian mengerutkan keningnya ketika menyadari, bahwa sayap kanan rumah ini, meskipun tampak bersih dan terawat, tampaknya hampir tidak pernah digunakan.
Leehan menoleh ke kiri, dan menemukan sebuah pintu besar berwarna keemasan, dengan penuh rasa ingin tahu dia membuka handle pintu itu. Sepertinya susah dan macet, tetapi kemudian setelah Leehan mencoba beberapa kali, pintu itu terbuka dengan mudahnya, dengan suara berderit karena engsel yang sudah lama tak diminyaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil | Gongfourz ✓
Ficção Adolescente"Berapa hargamu?" Tanya Taesan dengan tenang dan dingin. ... "Saya lebih baik mati daripada menjual diri pada anda" . . . . . . . *Meski udah tamat, tetap Vote+komen ya guyss buat penyemangat 😗😗😗 Warning!! •cerita ini remake dari salah satu karya...