Kini, sudah waktunya jam pulang. Tetapi, Resya masih menginjakkan kakinya di halaman sekolah dengan beberapa anggota osis, serta lelaki misterius yang sedang mengawasinya.
Ia pun duduk termenung sembari menunggu. Karena, Maya izin terlebih dahulu untuk pulang bersama Zein. Tak lama kemudian, ojek pesanannya datang. Resya pun menghampiri dan bergegas untuk pulang.
Dikejauhan, lelaki itu tersenyum sedikit dan menatap kearah Resya yang perlahan menjauh.
"Hati hati, Resya" Ucapnya, dalam hati.
Ia pun berjalan ke arah parkiran belakang yang sudah dikerumuni banyak orang. Ternyata, itu adalah sekumpulan genk motor. Tidak tidak, lebih tepatnya Hemous Genk.
"Woy pak ketu, lama bener. Ane udah nungguin ini ampe ileran" Ujar, salah satu anggota yang bernama Zaky.
"Lumutan bego!!!" Anggota lainnya pun menatap Zaky dengan kesal. Pria itu bertubuh kekar dan wajah yang terlihat sangar, Tapi ia juga lemah jika berhadapan dengan perempuan. Memang, Zaky itu minta di hujat.
"Suka suka gue lah"
"Sorry, tadi ada urusan. Ayo cabut!" Setelah di instruksikan oleh Pak Ketu. Mereka bersiap siap dan menyalakan motornya masing masing.
Begitupun dengan lelaki yang disapa Pak Ketu. Ia pun memakai helm full face dan membenarkan jaket kesayangannya. Karena, jaket ini di design khusus untuk anggota inti. Sedangkan ia, adalah ketua yang sesungguhnya.
Dan tanpa disangka, jaket itu menunjukkan label nama dirinya sendiri.
'DylanPram'
Mereka pun pamit kepada ibu warung yang selama ini sudah bersedia menempatkan warungnya menjadi bagian dari basecamp Hemous Genk di sekolah.
Setelah beberapa saat, mereka sampai ditempat tujuan. Yaitu pusat basecamp Hemous Genk. Disana sudah terlihat Zein yang sedang memakan pizza dengan ditemani anggota inti lainnya.
Dylan pergi menghampiri Zein dan duduk sambil memejamkan mata.
"To the point" Ucap Dylan. Seolah mengerti dengan tatapan Zein terhadap nya.
"Jing , tau aja" Zein pun menghembuskan nafasnya dan melanjutkan pembicaraan.
"Lo suka sama Resya?" Pertanyaan Zein membuat Dylan terbangun. Maya si tukang gosip itu ternyata sudah memberitahu sang kekasih tentang kejadian tadi pagi.
Mendengar nama yang akhir akhir ini selalu ada di pikirannya. Dylan membuka mata dan beralih menghadap Zein.
"Kenapa?"
"Dongo! malah nanya balik. itu pertanyaan buat lu"
"Ya gue juga nanya, kenapa?"
"Tapi kan gua dulu yang nanya, lu harus jawab"
"Kalo gua gamau gimana?" Pertanyaan Dylan sukses membuat Zein menoyor kepalanya.
"Jangan sampe lu gua jadiin korban pistol baru gua ya babi"
"HAHAHAHAHA" Hanya disini Dylan bisa melepaskan tawanya. Karena itu ia menganggap basecamp Hemous Genk adalah rumahnya.
"Ga ada ah, ga ada apa apa" Setelah mengucapkan kalimat itu, Dylan pergi ke tempat peristirahatan nya dibasecamp tersebut.
Memang, pusat basecamp ini juga dikhususkan untuk tempat peristirahatan para anggota. Tidak heran jika banyak anggota lainnya merasakan suasana 'rumah' yang sebenarnya disini.
Dylan menutup pintu kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya diranjang yang tersedia. Tak lama dari itu, handphone nya berbunyi
Ternyata itu adalah Joel, teman sekelas Resya. Memang, ia sempat meminta alamat tinggal Resya. Tapi ternyata, itu sangat mudah didapatkan. Bahkan ia juga menemukan nomor, semua sosial media yang dipunya, alamat nenek dan kakeknya, favorit things, dan tempat favoritnya.
"Easy"
࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙࿚࿙
Malam hari pun tiba. Terhitung sudah 4 jam Resya bergelut dengan buku buku didepan matanya. Ia sangat bosan!
Akhirnya Resya bangkit dari meja belajarnya dan turun kebawah. Melihat kedua orang tuanya yang sedang asik menonton tv, ia memilih untuk meminta izin terlebih dahulu. Hanya sekedar berjalan jalan menikmati suasana dimalam hari.
Tak lama kemudian ia sampai disuatu minimarket. Resya membeli beberapa snack. Setelah itu ia duduk beberapa saat disebuah taman. Sangat sunyi.
Resya tak menyadari, bahwa ada seseorang yang menatap kearahnya dari kejauhan.
Ketika sedang memikirkan sesuatu,
Handphone nya berbunyi. pertanda adanya notifikasi. Ia terlihat sangat panik dan cemas setelah melihat isi notifikasi tersebut. Matanya menjelajahi area taman yang terlihat gelap. Dan tidak ada seorang pun kecuali dirinya.Tubuhnya gemetar. Ia berjalan mundur sambil menahan tangis! Resya langsung berlari meninggalkan snack nya begitu saja.
Dan ternyata, itu adalah notifikasi dari seseorang yang sedang mengawasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Falling in Love [ On Going ]
Teen FictionApa yang kamu lakukan, jika di awasi oleh seorang penguntit? melaporkan polisi? atau memviralkan penguntit tersebut? Sebenarnya, apa tujuan ia melakukan itu? apakah karena suruhan seseorang? atau memang kemauan nya sendiri? Seperti itulah kira kira...