Pada pukul 06.25 pagi, Resya sampai disekolahnya. Terlihat beberapa siswa siswi SMA 88 yang baru sampai juga seperti dirinya. Ia pun berjalan memasuki kelas dengan menikmati suasana pagi disekolah.
Saat hendak menduduki kursi, terlihat sebuah paper bag dimejanya. Resya pun membuka paper bag tersebut.
Ternyata, isinya adalah snack yang ia beli tadi malam. Resya terheran - heran, siapa yang menaruh snack miliknya? apakah orang yang sudah menerornya tadi malam?
Melihat kejanggalan ini, Resya juga menemukan selembar kertas yang terselip diantara snacknya. Satu kalimat itu sukses membuat jantung Resya berdetak kencang!
'gue masih ada disekitar lo'
DEG!
Orang itu... Siapa? Dan apa tujuannya melakukan ini semua?
Tanpa sadar, tangan Resya bergemetar. Ia duduk sambil mencerna, apa yang sedang terjadi pada dirinya? Apakah ia sudah berbuat salah?
Tak lama kemudian, Maya datang. Buru buru Resya menyembunyikan kertas itu disakunya. Karena ia tau, jika Maya mengetahui hal ini. Sudah dipastikan orang itu akan dicari dan dicaci maki. Masih ingat kan, kelebihan Maya?
"Banyak amat tuh ciki, mauuu. boleehh??" Tim yang suka ngemil angkat tangan! Sudah dipastikan Resya dan Maya akan maju paling depan jika menyangkut makanan.
"Iyaa, makan aja bareng bareng ini. Gue juga ga akan abis makan segini" Ujar Resya. Tak lama dari itu, Bel masuk berbunyi. Mata pelajaran pertama nya adalah Bahasa Inggris. Resya mengambil buku dalam tas nya dan memulai belajar, begitupun dengan Maya serta murid murid dikelasnya.
Setelah beberapa jam habis terpakai untuk pembelajaran. Saatnya jam istirahat tiba. Resya dan Maya berjalan ke arah kantin, mereka menduduki meja yang memang terlihat kosong.
"Cha, gue mau kasih info!" Maya memulai pembicaraan.
"Apa?"
Maya melihat sekeliling kantin, dan berbisik "Semalem, Aldy bilang ke gue. Katanya ketua HG bakal di publish dalam waktu dekat".
"Ohh ya? Kapan tuh"
"Gak tau sih pasti nya kapan. Tapi gue penasaran banget, setelah regenerasi itu ketua yang baru ga dipublish. Bahkan Aldy ga ngasih tau gue sedikitpun."
"Nanti juga tau, emang belum waktunya aja kali" Ujar Resya.
"Cha, tuh si Dylan." Ucapan Maya membuat Resya membatalkan suapan Baksonya. Ia melihat seseorang yang sedang berjalan dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana, serta wajah datarnya.
"Dia tuh cowo apa ya sebenernya?"
"Ya cowo"
"Maksud gue tipikal nya. Pendiem iya, nakal juga ngga. Padahal kalo dia join Hemous Genk pasti bakal famous. Mukanya juga mendukung"
"Kenapa Hemous Genk?"
Deg!
Tiba tiba saja Zein berbisik ditelinga Maya. Mengejutkan kedua gadis itu yang sedang bercerita.
"Ih apa sih. Ngagetin aja! Itu tuh aku sama Echa abis liat si Dylan. Sebenernya dia bisa kan ya kalo join Hemous Genk?" Pertanyaan Maya membuat Zein terdiam.
"Bisa lah, dia kan ketuanya" Ucap Zein dalam hati.
Zein terpaksa harus menyembunyikan ini pada kekasihnya. Karena saat regenerasi, Dylan membuat kesepakatan untuk menyembunyikan siapa dirinya. Tak ada yang tau juga, jika Zein adalah sahabat kecil Dylan. Yang orang lain tau, mereka hanya bereman baik saja.
"Y-ya gak tau aku, mungkin karena emang dia sibuk jadi ga join Hemous Genk" Zein pun menjawab pernyataan sang kekasih.
"Ohiya, emang nanti ketua HG mau dipublish jen?" Akhirnya Resya bertanya, tiba tiba ia penasaran siapa ketua Hemous Genk yang sebenarnya.
Karena yang ia tahu, semenjak terlahirnya ketua baru. Banyak rumor yang mengatakan bahwa Hemous Genk sering membuat donasi untuk orang yang membutuhkan, dan ikut serta menjadi anggota relawan. Maka dari itu, banyak yang mengenal siapa Hemous Genk ini.
"Iya cha bener. nanti mau dibicarain lagi soal ini, dan nentuin waktu yang pas buat nge publish si ketu"
"Ohhh"
"Gak ada clue buat cari tau siapa ketuanya?" Tanya Resya.
"Ada, gua kasih tau sini"
"Hah? apa apa apa?" Maya yang excited mendekati telinganya untuk mendapatkan clue dari pacarnya.
"Sayang, tapi kamu jangan sebar ini ke grup lambe mu itu" Zein memperingati Maya dengan memanyunkan bibirnya. Ia tidak ingin, seseorang mengetahui identitas sahabatnya sebelum waktu yang ditentukan.
"Aduhh gemes banget, pengen kokop" Pernyataan Maya membuat Resya melotot.
"Iya sayang, aku janji" Lanjut Maya.
"HAHAHAHA oke oke"
"Cluenya..."
"Dia adalah seorang stalker"
Deg!
Stalker?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Falling in Love [ On Going ]
Teen FictionApa yang kamu lakukan, jika di awasi oleh seorang penguntit? melaporkan polisi? atau memviralkan penguntit tersebut? Sebenarnya, apa tujuan ia melakukan itu? apakah karena suruhan seseorang? atau memang kemauan nya sendiri? Seperti itulah kira kira...