07. The boy under the moon

11 0 0
                                    

Ryosuke mengetuk jarinya pada tempat duduk. Pikirannya masih melayang pada Hachiroku yang melesat dan menghilang seperti hantu. Siapa pengemudinya, apakah dia seorang pebalap, apakah dia sudah lama mengenal Akagi? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepalanya.

Menuju parkiran universitas, Ryosuke menemukan seniornya tengah duduk di atas kap mobil dan berbincang-bincang dengan beberapa temannya. Ryosuke tidak yakin apakah dia akan bertanya sekarang atau tidak, tapi kakak tingkatnya memanggil.

"Oh, Ryosuke-kun! Tidak bergabung? Bagaimana dengan progres mengemudi mu?" Tanya kakak tingkatnya.

Ryosuke mengangguk." Hojo-senpai, progres mengemudi ku baik. Aku berkembang lebih baik setelah arahan senpai beberapa hari yang lalu. Ngomong-ngomong, apakah senpai pernah melihat Hachiroku di beberapa celah gunung?"

Kakak tingkat Ryosuke, Rin Hojo terlihat bingung dengan pertanyaan itu. "Hachiroku? Maksudmu AE86 dari Toyota? Aku melihat banyak Levin menaiki Hakone pass dari Odawara. Tapi itu biasa dilakukan di siang hari. Oh, aku paham. Apa maksudmu kau balapan dengan mobil ini di celah gunung pada malam hari, lalu kau dikalahkan? "

Kalimat kakak tingkat Ryosuke tidak salah. AE86 dan jenis mobil yang diproduksi era 80an jarang menaiki celah gunung di malam hari. Lagipula, mobil-mobil itu juga jarang dilihat di tahun 90an selain pecinta mobil lawas. Katakanlah pria hachiroku di Akagi pass juga seperti itu.

"Tidak. Itu AE86 Trueno. Anda tidak salah tapi tidak benar, aku hanya mengejarnya menuruni Akagi pass. Dan tidak balapan dengannya." Kata Ryosuke.

" Lalu kau tidak bisa mengejarnya? Itu menarik. Dilihat sekali lagi, FC milikmu dan AE86 memiliki HP yang berbeda. Apalagi mobilmu. Aku yakin kau sudah memodifikasi tenaga kudanya. Mungkin itu bukan Hachiroku biasa. "

Dua teman Rin sudah pergi ke tempat lain. Rin mematikan rokok di bibirnya, menatap ke arah adik tingkatnya.

" Bagaimana kalau aku menemanimu latihan di Akagi pass? Lagipula aku cukup penasaran dengan hachiroku yang kau ceritakan. Jadi, bisa ceritakan bagaimana gaya mengemudi Hachiroku itu?" Tanya Rin.

" Gaya sentrifugal nya membanting roda belakang, drift gila yang hanya berjarak 5 inci dari pagar pembatas jalan dan tembok pembatas jalan. "

Rin meletakkan jempol dan jadi telunjuk, menjepit dagunya. Dia seperti mengenal gaya mengemudi ini. Oh! Anak muda yang membawa Civic wonder SB4 di Hakone!

" Jadi dia tidak hanya bagus di SB4. Gila, biasanya orang tidak akan mudah beradaptasi dengan mobil orang lain untuk melaju gila-gilaan. Tapi anak ini..."

Rin bergumam seolah-olah dia sudah tahu siapa pengemudi Hachiroku itu.

" Ryosuke-kun, aku mengetahuinya. Aku akan pergi mengikuti mu ke Akagi pass malam ini." Kata Rin.

" Apakah senpai tidak memiliki kelas?" Tanya Ryosuke.

" Tidak. Hanya beberapa laporan yang harus diselesaikan sebelum kelas pelatihan. " Rin merangkul pundak Ryosuke. Pengemudi Hachiroku itu, sudah pasti orang yang sama dengan yang ia lihat.  Jadi siapa namanya? Takumi Fujiwara? Dia mengemudikan. SB4 seolah-olah kaki dan tangannya sendiri. Dan dia masih siswa SMA. Jadi dimana dia bersekolah? Shibukawa, benar itu dia.

Rin adalah pendatang di Gunma, ia bersekolah di kampung halaman ibunya sementara rumahnya berada di Kanagawa.
Ia tidak terlalu hapal Gunma selain Maebashi dan Takasaki. Celah gunung yang ia kunjungi saja di Gunma hanya satu, itu di Myogi pass.

" Ryosuke, apakah kamu mengetahui Shibukawa itu dimana?" Tanya Rin tiba-tiba.

" Tidak jauh dari sini. Hanya berjarak 15 menit dari Maebashi. Apakah senpai memiliki hal yang harus dilakukan di Shibukawa? Aku akan mengantarkan senpai kalau senpai ingin-"

Butterfly Effect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang