I'll try again.

153 13 1
                                    

pagi yang indah, sanji kini tak pernah ke kantor lagi. Ia sekarang bekerja di cafe.

kini adalah hari ia bekerja di cafe masuknya agak siang jam 10 jadi bisa nyantai dulu.

sanji pergi ke teras rumahnya untuk menikmati udara segar.

"hidup seenak ini ga mungkin kan aku bundir" hadeh pikiran aneh anehnya muncul lagi

"mandi ah" sanji pergi bersiap untuk berangkat ke cafe, kini sudah jam setengah 10 ia makan dan minum satu gelas susu untuk memulai harinya.

cafenya ga jauh dari rumah nya cuman beberapa menit saja.

setelah berjalan kurang lebih 30 menit akhirnya ia sampai di cafe tempat ia bekerja, "good morning"

"ehh sanji datang, selamat datang." Sapa salah satu pemilik cafe disana, panggil aja bibi nana. Ia sudah membangun cafe ini dari lama rasa makanan dan minuman nya juga enak sekali, ia memiliki satu anak gadis cantik bernama bella.

"iya terima kasih." Sanji tersenyum kearah bi nana dan anaknya yang sedang membersihkan kaca cafe.

"sanji bisa langsung ganti pake baju ini ya, ruang ganti nya disana." bi nana memberikan baju kerjanya. Sanji mengambil nya dan tersenyum dan bergegas ganti baju.

setelah ganti baju sanji membantu bi nana dan anaknya membuat kue.

"Sanji juga bisa masak ternyata yaa" ucap bella tersenyum ke arah sanji. "Iya hehehe."

"Sebenarnya gabisa, tapi karna di ajarin jadi agak bisa hehehe"

"gapapa, semangat aja belajar masaknya." Ucap bi nana, mereka tertawa bersama sambil berbincang tentang pahitnya kehidupan.

"Bella dulu juga selalu gagal dalam percintaan. Tapi bibi yakin pasti ada yang cinta sama bella cuman belum tau siapa." Bella tertawa canggung sedangkan sanji terus mengingat kejadian dimana ia dan zoro berpisah.

"aku juga.."

"Sanji kenapa? kok tiba tiba murung gitu nak?" Tanya bibi nana

"aku dulu pernah punya hubungan dengan seseorang, namun ia membuang ku demi seorang l0nte" jawab sanji

"Berarti dia buta! Udahlah lupain aja" ucap Bella, ya baru kali ini ia bekerja dengan seseorang dan orang itu mengganggap nya sebagai seorang anak. dia di anggap oleh bi nana sebagai anaknya, dan bella mengganggap nya sebagai kakaknya.

"Semangat yaa, Bella buka tokonya! sanji rapikan meja mejanya ya!" Suruh bibi nana ke anak anaknya, hanya mereka yang ada disana dan yang bekerja disana.

Karna suami dari bibi nana telah meninggal setelah Bella lahir, semua pekerjaan pernah bibi nana rasakan, tapi kini ia memiliki cafe yang rame dan banyak orang sukai.

"Selamat datang" Bella menyambut semua orang yang datang, sanji selalu membawakan makanan yang orang orang pesan, kalau bibi nana yang bikin makanan dan minuman.

Hari mulai sore, ini jam pulang kerja sanji. Ia bergegas melepaskan baju kerja nya dan berpamitan dengan bibi nana dan juga bella.

"huh.. sungguh melelahkan.. aku ingin segera istirahat" sanji berjalan menuju rumah nya

Sesampainya dirumah ia menaruh jaketnya di atas sofa dan pergi ke kamar.

"ini tempat ternyaman sesungguhnya.." ia merebahkan tubuhnya di kasur dan tertidur.

Disisi lain ada zoro yang masih pusing memikirkan sanji.

"sanji.. dimana dia!?" bentaknya ke liena. Liena tak menyangka karna dirinya menggantikan peran sanji ia selalu jadi bahan amarah. Tapi gilanya ia tetap mau bekerja karna lagi lagi selalu berada disisi zoro adalah impian nya.

"S-saya ga berhasil nemuin dia pak."

"sialan." Zoro pergi menuju parkiran untuk pergi ke suatu tempat ia tau sanji ada disana pastinya, ia menuju rumah sanji sekarang.

setelah beberapa saat akhirnya ia sampai di rumah sanji, ia mengetuk namun tidak ada jawaban, ia membuka pintu rumah sanji yang belum terkunci.

"dasar anak ceroboh, kalau kemalingan kan bisa bahaya" zoro mencari keberadaan sanji, saat membuka kamar sanji terlihat sanji yang tertidur lelap seperti biasa.

"Seperti nya ia kecapean, tapi dia sekarang kerja dimana?"

"aku harap kamu mau kembali lagi ke aku, sanji." Zoro duduk di samping sanji yang tidur, ia mengelus rambut halus sanji.

"mmmm.." sanji tersadar saat ada yang mengelus halus rambut nya. "s-siapa?"

"Zoro."

"huh?" sanji terbangun dari tidurnya dan menjauh dari zoro. "Jangan pernah sentuh aku lagi!"

"tapi sanji.."

"ga! Pergi!"

"i miss u.. im sorry. balik lagi ya? aku ga tenang kalau ga di peluk kamu." zoro mencoba untuk mendekati sanji, namun sanji terus terusan menjauh darinya.

"ngga. buat lupain semua masalah itu susah, kamu kira gampang lupain masalah masalah itu?"

"jadi aku harus apa biar kamu mau balik lagi?"

"tunggu aku jadi cewe cantik dulu."

zoro kaget apa yang barusan sanji ucapkan? "maksudnya?"

"In another life, kita harus beda gender."

"berisik." Zoro memegangi dagu sanji "mau segender mau beda gender, i love you."

"but.."

"udah. aku pulang aja"

"tunggu" sanji sebenarnya gabisa si hidup tanpa zoro, mau gimana pun atm berjalan nya cuman zoro lagian ia masih sayang "kita omongin baik baik aja"

"huh.. aku minta maaf. Aku memang bodoh" zoro duduk di ujung kasur bersebelahan dengan sanji.

"Aku ingin menjadi wanita yang cantik, yang manis, yang lembut, yang montok, yang—"

"diam." Zoro menutup mulut sanji dengan tangan nya, "tidak perlu menjadi seorang wanita yang kau sebutkan tadi, kehadiran mu di hidupku sudah sangat berarti, dan berharga."

"Tapi lihat lah wanita yang bersama mu tadi, ia cantik, putih mulus, tapi aku ini apa?" jujur saja ia iri karna wanita itu masih mulus dan terawat.

Tapi bukankah dirinya juga sama? hadeh

"aku sudah pernah merasakan dirimu, kau lebih indah dari nya."

"aku—"

"aku mencintaimu." Lanjut zoro.

"Bukan itu yang mau aku sebutkan."

Zoro terkekeh menatap wajah kesal sanji, "iya iya, sudahlah kalau tidak ada yang penting aku pulang."

"Jadi aku ini ga penting?" bisik sanji, hampir tidak terdengar oleh siapa pun tapi zoro mendengar nya. "apa?"

"Tidak. Tidak ada."

"Jadi kamu mau kembali dan mencintai ku lagi, sanji?"

"Akan ku coba lagi, zoro."

._.

Haii, maaf yaa lama update nya, aku sibuk urusan sekolah.

Spoiler dikitt ya, liena di tampar zoro🤭

see u next chap ☝️🤓

crazy boss [zosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang