sorry..

153 17 1
                                    

seperti biasa, sanji datang ke kantor nya lebih dari biasanya. seperti biasa ia selalu mendengar kan nama liena di setiap gosipan orang orang.

"tadi pagi liena datengnya bareng pak zoro"

"aaaaaa kapal kita berlayar kah?? Seneng bangett sii"

"Tapi muka pak zoro cuek gitu, kalau liena mukanya manis ceria gitu"

"Cocok!"

hadehh makanan tiap hari, semenjak ada liena nama sanji jadi tidak populer, hanya nama liena dan zoro yang populer.

"Zoro" sanji memasuki ruangan Zoro, terlihat zoro yang asik dengan laptop nya. "Hmm?"

"aku udah males kerja disini" ucap sanji, ia duduk di sofa tempat biasa ia duduk. "Maksudmu?"

"Aku gamau disini lagi karna aku selalu mendengar kan nama liena dimana mana, udah cape banget denger nama dia." Sanji menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"jangan kaya anak kecil. Itu bukan masalah besar, keluar dari pekerjaan hanya karna hal seperti terdengar sangat bodoh." Zoro tetap fokus pada laptop nya sedangkan sanji ia hanya diam mematung di sofa

"ya itu benar, aku memang seperti anak kecil yang bodoh dan egois" ucap sanji, lalu ia hendak pergi keluar dari ruangan Zoro

"bukan gitu maksud ku, dengarkan dulu" zoro mencoba menahan sanji dan membujuk nya agar ia tak marah.

"udahlah. Jangan banyak bacot. Sana sama liena dia montok kan? Cantik kan? Putih mulus kan? Idaman mu banget" sanji menepis tangan zoro dan pergi keluar meninggalkan zoro.

"Damn.. lagi lagi aku salah.." Zoro menghela nafas nya dan duduk di kursi nya.

di sisi lain kini sanji sedang nyantai sambil ngopi, walaupun otaknya mau meledak tapi yaudah ngopi dulu intinya.

"Haii, ini sanji kan?" di saat saat kepala sanji pusing malah di tambah pemicu masalah atau liena datang.

"Bukan, ini satpam, kan udah jelas sanji berambut kuning gini masih nanya sanji atau bukan? aku gampar juga lama lama"

"Ehh maaf maaf, santai ajaa kalii nama nya juga lupaa, hehehe." Nyengir lu na, anj🖕🖕🖕🖕

"kenapa?" Sanji menaruh kopinya di meja tapi tangan nya gatel pengen nyiran kopinya ke muka liena. tahan..

"ga ada apa apa si, cuman mau kenalan"

"Halah bacot, ga penting juga ngapain kita kenalan, gamau." Sanji pergi begitu aja dengan liena yang masih mematung.

"kuning sialan.." liena menahan amarahnya yang sudah berada dipuncak saat ia begitu saja di tinggalkan.

"naa.. naa.. naa.." senandung sanji yang sedang mengerjakan beberapa berkas.

"haii sanji" aelah si cwe bangsat lagi

"hm"

"eee free g-"

"ngga." Sanji pergi menuju ruangan zoro untuk memberikan berkas berkas barusan.

Lagi dan lagi liena di tinggalkan begitu saja, bahkan ia belum selesai bicara. Yang sabarr

"nih" sanji menaruh berkas berkas tersebut dan hendak pergi keluar dari ruangan Zoro

"tunggu."

"Hm?"

"sorry, sanji.." zoro memegangi tangan sanji dan menarik nya menjadi sedikit lebih dekat. "Ish minggir!" Sanji mendorong Zoro hingga membuat nya sedikit menjauh dari sanji.

"aku minta maaf. Maaf.. sorry sanji.."

"apasi gajelas, kenapa? gabisa tenang gara gara anak kecil ini marah?" Sanji menarik jas milik zoro. "yes. i need you.."

"berlutut, minta maaf." dengan cepat zoro berlutut untuk sanji dan mengucapkan kata maaf. "im sorry. I need you, and i love you."

"Good boy. Tapi itu semua masih kurang" sanji mengelus rambut zoro yang masih berlutut di hadapannya.

"kamu mau apa sayang? aku turuti."

"siniin handphone mu." Zoro segera memberikan handphone nya ke sanji

"Ambil saja, everything for you."

"Hmmm" sanji membuka beberapa aplikasi penting milik zoro, tidak ada keanehan ia juga tidak mem follback liena di Instagram.

"Good boy. sekarang aku mau black card."

"Cuman black card? aku kira lebih, kurang ga sayang?" zoro memberikan semua dompetnya yang berisikan kartu hitam dan kartu lainnya.

"hmmm, engga. Ini cukup. Makasi" sanji mengecup sekilas pipi zoro.

"yaa, udah di maafin kan?"

"Udahhh" sanji duduk di sofa di singgasana nya sofa yang sudah di siapkan khusus oleh sanji, khusus untuk sanji.

"hmmm, i love you baby" zoro mencium kening sanji. "Too."

kini masing-masing sedang sibuk, zoro sibuk dengan kerjaan sedangkan sang kucing sibuk dengan handphone dan kartu kartu hitam miliknya. Namanya juga kucing kesayangan jadi bebass tapi kalau ada meeting sanji juga sibuk jadi jangan anggap sanji pemalas ya.

"zoro, enaknya buat beli apa ya?" sanji sedang sibuk memikirkan apa yang harus ia beli dengan kartu hitamnya.

"baju maid."

plak

Satu tamparan pas mendarat di pipi zoro. "Maid maid, makan tu maid"

"sakit sayang.. maaf maaf, yaa kamu mau beli apa aja terserah." Zoro tetap menahan rasa sakit nya yang rasanya nusuk sampe jantung.

"Mau beli Lamborghini."

"Beli aja"

"tolong pesankan." Sanji menyeruh sang dom nya karna itu kerjaan dom yang selalu menuruti dan mematuhi sang kucing manis.

"Siap laksanakan tuan." Zoro membelikan barang barang mahal dan juga satu mobil Lamborghini untuk sanji. Eh ketinggalan satu, bando kucing.. WHEHE

"aduh pengen ke swiss deh" sanji mengode ngode sang dom agar membawa nya liburan ke swiss.

"pengen? Kamu hamil?"

"mata mu hamil, lakik sangar begini" sanji memukul dada zoro, "maap sayang, iya nanti sabar dulu kerjaan ku aja belum selesai"

"hmm"

Udahlah segitu aja ya. arigatou 🙏🏻

VOTE Y AMJING😡🖕🖕🖕🖕🖕🥰😘😘🤭

Lopyu ayangku nanami kento❤️❤️🤭🤭

crazy boss [zosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang