Chapter 4

133 18 4
                                    

Terhitung sudah empat hari sejak Haidar menghukum Naufan.

Remaja yang kini sudah siap dengan seragam cokelat pramukanya itu  terlihat sibuk memasang hasduk.

"Kamu beneran mau sekolah fan?" tanya Fariz yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Naufan.

"Kakak izinin kamu sampe seminggu lho, ini baru empat hari. Nanggung banget besok juga udah libur"

Perkataannya yang tak digubris sama sekali oleh Naufan membuat Fariz kesal.

Remaja SMA itu mendekati Naufan.
"Itu kaki beneran udah gapapa?" tanyanya lagi, matanya melirik pada kaki Naufan yang tertutupi celana panjang pramukanya.

Naufan menghentikan kegiatannya yang sedang memasukan buku kedalam tas untuk kemudian mengahadap Fariz.

"Gue nggak papa. Dan stop manggil aku kamu, apaan dah.. geli tau."

Kemudian Naufan kembali dengan kegiatannya yang tertunda hingga pertanyaan yang Fariz lontarkan kembali membuatnya terdiam.

"Kamu sekolah bukan karena disuruh Ayah kan?".

Naufan menghela napas samar, memang itu kenyataannya. Tadi pagi sekali ketika Naufan hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil ia tak sengaja melihat notifikasi chat dari Ayah.

|
|

ayah

Hari ini kamu sekolah. Jangan terlalu bersikap manja sama kakak mu selagi Ayah gak ada.

iya.
/read
|
|

Fariz mengartikan diam Naufan sebagai iya.

Melihat reaksi Naufan ia jadi merasa bersalah telah menanyakannya.
"Yaudah kalau emang kamu mau sekolah, nanti kalau emang ga enak badan bilang Reyhan atau temen mu yang lain."

Kemudian Fariz merangkul pundak sempit itu untuk ia giring menuju meja makan.

***

"Oper sini Jeff!!"

Mendengar itu Jeffrian menendang bola nya ke arah Rizky dengan kuat.

"Ah meleset!." Gerutunya sebal.
Matanya memandangi bola yg terus menggelinding hingga sebuah kaki menginjak bola itu untuk menghentikannya dan kemudian mengambilnya.

Bola mata Jeffrian melebar kala mengetahui bahwa itu adalah Naufan.

"Woi dateng juga lu akhirnya!." Remaja SMP kelas akhir itu berlari kecil menuju Naufan disusul Rizky dan Reyhan dibelakang.

Rizky merangkulkan lengannya di pundak Naufan.

"Lama banget lo izin nya, Reyhan kangen noh."

"Apaan dah gua mulu yang kena."

Jeffrian tergelak. "Nggak deh, kita semua kangen lo pann~" Timpal Jeffrian yg kemudian melangkah untuk memeluk Naufan dan memberi gestur ingin mencium.

"Jauh-jauh Jeff lu bikin fitnah mulu anjir." Kesal Naufan tangannya mendorong wajah Jeffrian menjauh.

"Bukanya lo ijin seminggu ya fan kok udah masuk?." Tanya Reyhan sebagai orang yang dititipkan pesan oleh Fariz.

NAUFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang