Di tengah gemerlap kota metropolitan, Veronica Hayes, seorang wanita cantik dan memikat, dikenal sebagai "Maneater" di kalangan sosialita karena kemampuannya dalam merayu dan menghancurkan hati pria-pria kaya dan berpengaruh. Di balik topeng kecanti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah kembali ke apartemennya, Julian duduk di meja kerjanya dan menyalakan ponselnya lagi. Dia mulai mencari informasi lebih lanjut tentang ayah Veronica. Setelah beberapa saat, dia menemukan artikel lama tentang kebangkrutan misterius yang melibatkan perusahaan besar—perusahaan yang pernah dipimpin oleh ayah Veronica. Artikel tersebut menyebutkan nama Thomas Hayes, seorang pengusaha yang sedang merakit karirnya pada saat itu, namun tiba-tiba bangkrut tanpa alasan yang jelas.
Julian membaca lebih lanjut dan menemukan bahwa kebangkrutan tersebut tidak hanya menghancurkan karir Thomas, tetapi juga merusak reputasi keluarga Hayes. Ada spekulasi bahwa kebangkrutan itu bukan hanya hasil dari kesalahan bisnis, tetapi ada campur tangan pihak luar yang lebih kuat dan berpengaruh. Julian mulai curiga bahwa mungkin ada seseorang di balik layar yang memanipulasi Veronica untuk melakukan penipuan ini.
Pikiran Julian kembali ke Veronica. Dia mulai menyadari bahwa ada orang yang lebih kuat di belakang Veronica. Namun, di sisi lain, Julian juga merasakan ketertarikan yang tidak bisa dihindari terhadapnya. Pesona Veronica semakin mempengaruhinya, dan Julian tahu bahwa dia harus berhati-hati.
Beberapa hari kemudian, Veronica bertemu dengan target baru di sebuah restoran mewah. Julian mengikuti dari kejauhan, memperhatikan setiap gerakan Veronica. Dia melihat bagaimana Veronica menggoda targetnya dengan senyuman dan tatapan memikat. Julian merasa kecemburuan yang tajam menusuk hatinya.
Veronica memimpin targetnya ke ruangan VVIP di restoran tersebut. Julian tahu bahwa Veronica pasti berencana melakukan sesuatu yang besar. Dengan hati-hati, Julian mengikuti mereka dari kejauhan, berusaha tidak menarik perhatian.
Saat mereka berada di dalam ruangan VVIP, Veronica melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikan. Julian bersembunyi di sudut yang cukup jauh untuk tidak terlihat, namun cukup dekat untuk mendengar percakapan mereka. Veronica membuka tasnya dan mengambil beberapa dokumen penting dari targetnya.
"Saya hanya membutuhkan tanda tangan Anda di sini, Mr. Anderson," kata Veronica dengan nada menggoda.
Mr. Anderson, yang sudah terbuai oleh pesona Veronica, dengan mudah memberikan tanda tangannya pada dokumen tersebut tanpa banyak bertanya. Veronica menyimpan dokumen itu dengan hati-hati, memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana.
Julian yang mengintip dari kejauhan, mengira Veronica hanya mengincar uang targetnya. Namun, ketika dia melihat Veronica mengambil dokumen-dokumen penting, Julian mulai merasa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar penipuan uang.
Setelah selesai, Veronica berpamitan pada targetnya dan keluar dari ruangan. Julian segera mengikuti, merasa cemburu dan bingung dengan perasaan yang dia rasakan. Dia berusaha untuk tetap profesional, namun sulit untuk mengabaikan tarikan emosional yang semakin kuat terhadap Veronica.
Di luar restoran, Veronica menoleh ke belakang dan melihat Julian mengikuti dari kejauhan. Dengan senyum licik, dia menyadari bahwa Julian terjebak dalam permainannya. Julian, yang tidak menyadari bahwa Veronica telah mengetahuinya, tetap mengikuti dengan hati-hati.